📅Kamis, 19 Maret 2025
Tugas 017 :
PANDI Trainer Collaboration
Alur proses Training of Trainer yang diselenggarakan oleh PANDI, organisasi yang mengelola domain .id. Program ini bertujuan untuk melatih para pelatih atau instruktur agar memiliki pemahaman mendalam tentang pengelolaan identitas digital dan pemanfaatan domain .id, sehingga mereka dapat menyebarkan pengetahuan ini ke komunitas yang lebih luas. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan semakin banyak individu maupun pelaku usaha yang mampu memanfaatkan domain .id secara optimal untuk mendukung digitalisasi.
Sebagai bagian dari strategi literasi digital, pelatihan ini dirancang untuk memberikan wawasan praktis dan teknis mengenai ekosistem domain .id, termasuk cara registrasi, manajemen, serta aspek keamanan dalam penggunaannya. Dengan pendekatan berbasis edukasi dan pendampingan, PANDI ingin memastikan bahwa para peserta tidak hanya memahami konsep dasar, tetapi juga mampu mengajarkannya kembali kepada masyarakat atau komunitas bisnis yang membutuhkan.
Alur proses rekrutmen Trainer dalam program Trainer Academy yang diselenggarakan oleh PANDI. Proses dimulai dengan calon Trainer memberikan portofolio yang berisi karya atau pengalaman mereka sebagai bukti kompetensi. Setelah itu, portofolio akan melalui tahap seleksi untuk memastikan kandidat memiliki kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan program.
Setelah lolos seleksi, kandidat akan menjalani tahap wawancara untuk menggali lebih dalam keterampilan dan pengalaman mereka. Jika dianggap memenuhi kriteria, maka tahap akhir adalah kesepakatan yang mencakup jadwal pelatihan, materi yang akan diajarkan, serta aspek kompensasi. Dengan proses ini, PANDI memastikan bahwa Trainer yang terpilih benar-benar memiliki kapasitas untuk mendukung edukasi terkait identitas digital dan domain .id.

Alur pengajuan kegiatan Trainer dalam program PANDI. Proses dimulai dengan pengajuan proposal yang harus disampaikan minimal H-7 sebelum kegiatan. Proposal ini mencakup tema, jumlah peserta, jadwal, materi, serta metode pelaksanaan, baik online maupun offline. Setelah diajukan, PANDI akan melakukan review terhadap proposal tersebut. Jika disetujui, kegiatan dapat berlanjut, namun jika belum memenuhi kriteria, trainer perlu memperbaikinya.Setelah mendapat persetujuan, trainer melaksanakan kegiatan sesuai dengan tema yang telah ditetapkan. Setelah kegiatan selesai, trainer wajib mengirimkan laporan yang berisi dokumentasi, daftar peserta, dan narasumber. Sebagai bentuk apresiasi, PANDI memberikan insentif kepada trainer yang telah menyelesaikan seluruh proses sesuai ketentuan. Dengan alur ini, PANDI memastikan kegiatan berjalan dengan baik dan terstruktur.

Skema honor bagi trainer dalam Program Academy 2025 berdasarkan jumlah peserta, baik untuk sesi online maupun offline. Honor diberikan dalam empat kategori, di mana semakin banyak peserta yang mengikuti pelatihan, semakin besar pula insentif yang diterima. Untuk sesi online, honor dimulai dari Rp.750.000 untuk 50-100 peserta dan meningkat hingga Rp.2.000.000 untuk peserta lebih dari 1.000 orang. Skema yang sama berlaku untuk sesi offline, dengan jumlah peserta yang lebih kecil dibandingkan sesi online. Program ini memberikan insentif yang adil berdasarkan skala partisipasi peserta.
DIGITAL BUSSINESS & MARKETING STRATEGY
Oleh: Bapak Alexander Machicky Mayestino, S.T., M.MT. (Dosen Universitas Narotama)
Membahas strategi bisnis dan pemasaran dalam dunia digital, dengan kemungkinan fokus pada aspek e-commerce, pemasaran online, serta pemanfaatan teknologi digital dalam mengembangkan bisnis. Istilah "(Electronic)" dalam judul menekankan bahwa presentasi ini bisa mencakup strategi berbasis teknologi, seperti pemasaran digital, media sosial, analitik data, dan platform e-commerce.

Dua definisi mengenai konsep E-Business (EB) yang dikemukakan oleh dua sumber berbeda, yaitu Strauss-Frost dan Kalakota-Robinson. Menurut Strauss-Frost, E-Business terdiri dari E-Commerce (EC), Business Intelligence (BI), Customer Relationship Management (CRM), Supply Chain Management (SCM), dan Enterprise Resource Planning (ERP). Definisi ini menyoroti bagaimana bisnis digital tidak hanya melibatkan transaksi online (EC) tetapi juga mencakup manajemen rantai pasokan (SCM), pengelolaan hubungan pelanggan (CRM), serta pengolahan data bisnis (BI) yang didukung oleh sistem ERP.
Di sisi lain, Kalakota-Robinson memberikan pendekatan yang sedikit berbeda, di mana E-Business terdiri dari SCM, CRM, Selling Chain Management (SeCM), Knowledge Tone (KT), ERP, dan E-Procurement (EP). Definisi ini lebih menekankan pada SeCM, yang mencakup strategi dalam menjual produk secara digital, serta KT, yang kemungkinan berkaitan dengan pengelolaan pengetahuan dalam bisnis. Selain itu, adanya EP menunjukkan bahwa sistem pengadaan berbasis digital juga menjadi bagian dari E-Business. Kedua definisi ini memperlihatkan bahwa E-Business mencakup lebih dari sekadar transaksi elektronik, tetapi juga melibatkan berbagai aspek manajemen bisnis yang didukung oleh teknologi digital.

Menjelaskan berbagai keuntungan dari bisnis digital, yang mencakup fleksibilitas dan efisiensi dalam operasionalnya. Salah satu manfaat utama adalah investasi yang lebih rendah, memungkinkan bisnis untuk beroperasi dengan modal lebih kecil dibandingkan bisnis konvensional. Selain itu, bisnis digital menawarkan jam kerja yang fleksibel, memberi kebebasan bagi pemilik dan karyawan untuk mengatur waktu kerja sesuai kebutuhan. Keunggulan lainnya adalah keunggulan kompetitif di pasar, di mana bisnis digital mampu bersaing lebih baik dengan memanfaatkan teknologi modern dan strategi pemasaran berbasis data.
Selain itu, bisnis digital juga mendukung strategi pemasaran digital, memungkinkan perusahaan menjangkau audiens yang lebih luas dengan biaya yang lebih efektif. Pengembangan yang lebih gesit (agile development) menjadi keuntungan lain, karena bisnis dapat dengan cepat menyesuaikan diri dengan perubahan pasar. Kemampuan mengukur kinerja bisnis melalui data dan analitik juga menjadi keunggulan utama, memastikan strategi yang diterapkan lebih efektif. Terakhir, bisnis digital menawarkan jangkauan yang lebih luas, memungkinkan perusahaan menjangkau pelanggan global dengan mudah, meningkatkan peluang pertumbuhan secara signifikan.

konsep sistem produksi berbasis model Closed Loop Input-Process-Output (I-P-O) yang digunakan dalam Industrial and Systems Engineering. Dalam model ini, input mencakup berbagai faktor yang dikenal sebagai 5M (Man, Machine, Money, Material, dan Methodology), ditambah dengan elemen tambahan seperti informasi dan waktu. Input ini kemudian diproses dalam sistem produksi, yang direpresentasikan sebagai black box, di mana berbagai sumber daya dikonversi menjadi produk atau layanan melalui proses yang tidak terlihat secara langsung.
Setelah melalui proses produksi, sistem menghasilkan output yang dapat berupa barang jadi, layanan, limbah, atau hasil lainnya. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem, diterapkan mekanisme feeding back system, yang memungkinkan evaluasi dan perbaikan berkelanjutan berdasarkan hasil yang diperoleh. Dengan pendekatan ini, sistem dapat melakukan penyesuaian terhadap input atau proses produksi guna meningkatkan kualitas output. Model ini menekankan pentingnya analisis sistematis dalam industri untuk mencapai produktivitas optimal dan pengurangan pemborosan.

Strategi kompetisi dan tujuan bisnis berdasarkan konsep dari Porter’s Five Competitive Forces. Strategi kompetisi dan tujuan utama bisnis seperti profit, pangsa pasar, dan layanan sosial dipengaruhi oleh berbagai faktor internal perusahaan. Faktor-faktor ini meliputi desain dan manufaktur, sumber daya manusia, distribusi, penjualan, pemasaran, dukungan finansial, penelitian dan pengembangan, serta pengadaan dan outsourcing. Masing-masing elemen ini memiliki peran penting dalam menentukan daya saing perusahaan di pasar yang kompetitif.
Pendekatan ini menunjukkan bahwa untuk mencapai keunggulan kompetitif, perusahaan perlu mengelola setiap aspek bisnisnya dengan baik. Desain dan manufaktur memastikan produk berkualitas tinggi, SDM mendukung efisiensi tenaga kerja, sementara penelitian dan pengembangan mendorong inovasi. Selain itu, dukungan finansial memungkinkan keberlanjutan bisnis, pemasaran dan penjualan memperluas jangkauan pelanggan, serta distribusi yang efektif memastikan produk sampai ke konsumen dengan baik. Dengan mengoptimalkan setiap faktor ini, perusahaan dapat memperkuat posisinya di industri dan mencapai tujuan strategisnya.

Model Porter’s Five Competitive Forces, yang menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat persaingan dalam suatu industri. Lima kekuatan utama yang menentukan dinamika persaingan adalah pendatang baru (new entrants) yang dapat meningkatkan tekanan kompetitif, pemasok (suppliers) yang memiliki daya tawar dalam menentukan harga dan kualitas bahan baku, pembeli (buyers) yang mempengaruhi harga dan permintaan produk, produk dan layanan substitusi (substitutes) yang dapat menggantikan produk utama, serta persaingan antar perusahaan yang sudah ada dalam industri. Semua faktor ini berinteraksi dalam lingkungan bisnis yang lebih luas, termasuk lingkungan industri, pasar bersaing, dan lingkungan umum.
Lingkungan eksternal juga berperan dalam memengaruhi daya saing industri, seperti demografi, sosial budaya, makroekonomi, politik hukum, dan teknologi. Faktor-faktor ini dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan dan strategi yang diterapkan dalam menghadapi persaingan. Dengan memahami lima kekuatan ini dan pengaruh lingkungan eksternal, perusahaan dapat mengembangkan strategi yang lebih efektif untuk bertahan dan berkembang dalam pasar yang kompetitif.

Konsep Value Chain menurut Michael Porter, yang menggambarkan bagaimana aktivitas dalam suatu perusahaan dapat menciptakan nilai dan keunggulan kompetitif. Rantai nilai ini terbagi menjadi aktivitas primer dan aktivitas pendukung. Aktivitas primer meliputi logistik masuk (inbound logistics), operasi (operations), logistik keluar (outbound logistics), pemasaran dan penjualan (marketing and sales), serta layanan (service). Setiap aktivitas ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan meningkatkan kualitas produk atau layanan agar menghasilkan margin yang lebih tinggi.
Sementara itu, aktivitas pendukung meliputi infrastruktur perusahaan (firm infrastructure), manajemen sumber daya manusia (human resource management), pengembangan teknologi (technology development), dan pengadaan (procurement). Aktivitas ini membantu mendukung proses bisnis utama dengan mengurangi biaya overhead, meningkatkan efisiensi tenaga kerja, mengoptimalkan teknologi, serta memastikan pasokan bahan baku yang berkualitas dengan harga rendah. Dengan memahami dan mengelola setiap elemen dalam rantai nilai ini, perusahaan dapat meningkatkan daya saing dan mencapai keunggulan kompetitif di pasar.

Konsep STP (Segmentation, Targeting, Positioning) dalam strategi pemasaran. Segmentasi (Segmentation) adalah proses membagi pasar menjadi kelompok-kelompok kecil berdasarkan kesamaan kebutuhan dan karakteristik konsumen. Dengan melakukan segmentasi, perusahaan dapat memahami lebih baik kebutuhan pelanggan dan mengidentifikasi peluang bisnis yang lebih spesifik. Setelah segmentasi, langkah berikutnya adalah Targeting, yaitu memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan difokuskan dan dilayani oleh perusahaan. Setelah itu, Positioning dilakukan dengan mengembangkan proposisi nilai unik dan strategi komunikasi untuk membedakan merek di benak konsumen. Dengan strategi STP yang efektif, perusahaan dapat menciptakan citra yang kuat dan menarik di pasar sasaran mereka.

Evolusi industri dari Industri 1.0 hingga Industri 4.0. Industri 1.0 dimulai pada tahun 1784 dengan mekanisasi menggunakan tenaga uap dan mesin tenun, yang menggantikan tenaga manusia. Kemudian, Industri 2.0 pada tahun 1870 ditandai dengan produksi massal, jalur perakitan, dan penggunaan listrik yang meningkatkan efisiensi manufaktur secara signifikan.
Selanjutnya, Industri 3.0 pada tahun 1969 membawa otomatisasi dengan penggunaan komputer dan elektronik dalam proses produksi. Saat ini, dunia memasuki era Industri 4.0, yang mengandalkan sistem siber-fisik, Internet of Things (IoT), dan jaringan yang saling terhubung untuk menciptakan lingkungan produksi yang lebih cerdas dan efisien.

Berbagai elemen penting dalam pemasaran (marketing) yang berkontribusi terhadap keberhasilan sebuah bisnis. Beberapa aspek utama yang ditekankan adalah riset (research) untuk memahami pasar, pelanggan (customer) sebagai target utama, serta peluang (opportunity) untuk mengembangkan bisnis. Selain itu, inovasi (innovate) juga menjadi faktor kunci dalam menciptakan produk atau layanan yang relevan dan kompetitif.
Aspek lain yang tidak kalah penting adalah periklanan (advertising) untuk meningkatkan kesadaran merek, solusi (solution) untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, serta strategi (strategy) dan konsep (concept) sebagai dasar dalam menjalankan pemasaran yang efektif. Branding juga berperan dalam membangun citra yang kuat di benak konsumen. Dengan menggabungkan semua elemen ini, sebuah bisnis dapat merancang strategi pemasaran yang sukses dan berkelanjutan.

Evolusi industri dari Industry 1.0 hingga Industry 4.0, yang mencerminkan perkembangan teknologi dalam produksi. Industry 1.0 dimulai pada abad ke-18 dengan penggunaan tenaga uap untuk menjalankan peralatan mekanis. Kemudian, pada abad ke-19, Industry 2.0 muncul dengan konsep produksi massal melalui jalur perakitan yang memanfaatkan tenaga kerja serta energi listrik untuk meningkatkan efisiensi produksi.
Memasuki abad ke-20, Industry 3.0 membawa otomatisasi dalam produksi dengan menggunakan elektronik dan teknologi informasi (IT) untuk mengurangi ketergantungan pada tenaga manusia. Saat ini, Industry 4.0 telah mengintegrasikan teknologi cerdas seperti Internet of Things (IoT), komputasi awan (cloud computing), dan big data untuk menciptakan sistem produksi yang lebih efisien, fleksibel, dan otonom. Transformasi ini memungkinkan industri untuk meningkatkan produktivitas dan respons terhadap kebutuhan pasar secara lebih cepat dan akurat.

Berbagai solusi dalam Digital Marketing, yang mencakup berbagai aspek penting untuk meningkatkan kehadiran dan efektivitas pemasaran online. Beberapa elemen utama dalam strategi digital marketing termasuk branding, website atau aplikasi, eCommerce, serta content marketing yang berperan dalam menarik dan mempertahankan pelanggan. Selain itu, desain grafis dan UI/UX juga menjadi faktor penting dalam menciptakan pengalaman pengguna yang menarik dan responsif.
Selain itu, strategi pemasaran digital juga mencakup berbagai metode untuk meningkatkan visibilitas bisnis, seperti SEO (Search Engine Optimization) untuk meningkatkan peringkat di mesin pencari, video marketing sebagai media promosi yang menarik, serta media sosial untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Konsep online sales dan teknik viral marketing juga dimanfaatkan untuk mempercepat pertumbuhan bisnis secara online. Dengan berbagai solusi ini, perusahaan dapat membangun strategi pemasaran yang lebih efektif dan sesuai dengan tren digital saat ini.

Elemen-elemen penting dalam Digital Business, yang mencakup perjalanan pelanggan digital, touchpoints digital, fondasi bisnis digital, dan dukungan bisnis digital. Perjalanan pelanggan melibatkan tahapan mulai dari pengembangan kebutuhan, riset, pemilihan produk, hingga pembelian, pembelajaran, perbaikan, dan rekomendasi. Proses ini didukung oleh berbagai teknologi digital seperti pemasaran digital dan media sosial, SEO, website korporat, aplikasi mobile, komunitas pelanggan, serta API dan IoT yang memperluas ekosistem digital. Fondasi bisnis digital meliputi e-commerce, layanan ekonomi berbagi, platform kolaborasi karyawan, dan manajemen pengalaman pelanggan untuk meningkatkan efisiensi operasional. Sementara itu, dukungan bisnis digital mencakup kepemimpinan dalam bisnis digital, arsitektur keamanan, branding dan konten, manajemen komunitas, agen perubahan, serta pemanfaatan Big Data, analitik, AI, dan machine learning. Dengan elemen-elemen ini, bisnis dapat berkembang dalam lingkungan digital yang dinamis dan kompetitif.

Kumpulan kata yang berhubungan dengan marketing atau pemasaran dalam dunia bisnis. Kata "marketing" menjadi fokus utama, menunjukkan bahwa pemasaran adalah aspek krusial dalam strategi bisnis. Beberapa kata kunci lain seperti business, strategy, advertising, product, research, concept, dan branding menggambarkan elemen-elemen utama dalam pemasaran yang mencakup perencanaan, penelitian pasar, pengembangan produk, dan promosi. Selain itu, terdapat istilah seperti networking, social, communication, dan teamwork, yang menekankan pentingnya hubungan dan komunikasi dalam pemasaran modern.
Selain itu, konsep pemasaran juga mencakup aspek digital, inovasi, dan optimasi, yang terlihat dari kata-kata seperti internet, online, mobile, digital, optimization, dan web. Hal ini mencerminkan tren pemasaran saat ini yang semakin bergantung pada teknologi untuk menjangkau audiens secara lebih luas dan efisien. Kata-kata lain seperti creativity, imagination, dan inspiration menunjukkan bahwa pemasaran tidak hanya berbasis data dan strategi tetapi juga membutuhkan kreativitas untuk menarik perhatian pelanggan dan membangun brand yang kuat di pasar yang kompetitif.
KEBUTUHAN DIGITALISASI SEMAKIN TINGGI
Oleh: Bapak Miftakhul Islamy Fatahilah (Jagoan Hosting)
Membahas meningkatnya kebutuhan digitalisasi dalam dunia bisnis, yang ditandai dengan judul "Kebutuhan Digitalisasi Semakin Tinggi". Digitalisasi telah menjadi faktor utama dalam pertumbuhan bisnis, memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi, memperluas jangkauan pasar, dan meningkatkan pengalaman pelanggan. Dengan semakin banyaknya perusahaan yang beradaptasi dengan teknologi digital, transformasi ini menjadi langkah penting untuk tetap kompetitif di era modern.

Pola adaptasi bisnis di era digital mengalami perubahan signifikan. Pola tradisional dalam membangun bisnis dimulai dengan membuat website terlebih dahulu, kemudian fokus pada pengembangan bisnis sebelum akhirnya berekspansi ke media sosial untuk meningkatkan eksistensi digital dan membangun brand. Pendekatan ini lebih mengandalkan website sebagai fondasi utama sebelum menjangkau pelanggan melalui platform digital lainnya.
Sementara itu, pola modern lebih fleksibel dan menyesuaikan diri dengan tren digital saat ini. Bisnis dimulai dengan validasi pasar melalui media sosial atau marketplace, memungkinkan pengusaha untuk menguji produk atau layanan sebelum melakukan ekspansi lebih jauh. Setelah bisnis mengalami pertumbuhan yang stabil, barulah ekspansi ke website dilakukan sebagai bagian dari strategi penguatan brand dan profesionalisme. Pola ini mencerminkan perubahan perilaku konsumen yang kini lebih aktif di media sosial, menjadikannya langkah awal yang lebih efektif dalam membangun bisnis digital.

Bisnis modern memanfaatkan berbagai platform digital untuk meningkatkan jangkauan dan penjualan. Contoh yang diberikan adalah chocochips.co.id, yang menjalankan strategi digital melalui tiga kanal utama: media sosial, website, dan marketplace. Media sosial digunakan untuk membangun branding, berinteraksi dengan pelanggan, serta menarik perhatian melalui konten visual dan promosi.
Selain itu, website berfungsi sebagai etalase utama yang memberikan pengalaman belanja eksklusif dengan berbagai penawaran, informasi produk, dan layanan pengiriman. Sementara itu, marketplace dimanfaatkan untuk menjangkau lebih banyak pelanggan yang sudah terbiasa berbelanja online dengan diskon menarik dan ulasan pelanggan sebagai faktor kepercayaan. Kombinasi ketiga kanal ini mencerminkan strategi bisnis digital yang efektif, memungkinkan brand untuk menjangkau lebih banyak konsumen dan memperkuat eksistensinya di dunia digital.

Dijelaskan bahwa keberhasilan bisnis modern sangat bergantung pada pemanfaatan berbagai platform digital untuk meningkatkan visibilitas dan penjualan. Contoh yang diberikan adalah americanpillow.com, yang menjalankan strategi digital dengan mengoptimalkan media sosial, website, dan marketplace. Media sosial digunakan sebagai alat branding dan interaksi langsung dengan pelanggan, menampilkan ulasan, katalog produk, serta berbagai promosi yang menarik perhatian audiens.
Selain itu, website berfungsi sebagai pusat informasi utama dengan tampilan profesional yang menonjolkan keunggulan produk dan kenyamanan pelanggan. Marketplace dimanfaatkan untuk menjangkau pelanggan yang lebih luas dengan kemudahan transaksi serta diskon menarik untuk meningkatkan daya tarik produk. Pendekatan ini menunjukkan bahwa integrasi ketiga kanal digital dapat meningkatkan kredibilitas brand, memperluas jangkauan pasar, dan mempercepat pertumbuhan bisnis di era digital.

Dijelaskan bahwa validasi bisnis online sangat penting dalam tahap awal untuk menguji kelayakan ide bisnis dengan sumber daya yang terbatas. Media sosial dan marketplace menjadi dua pilihan utama yang sering digunakan karena kemudahannya dalam menjangkau audiens tanpa membutuhkan investasi besar. Media sosial memungkinkan bisnis untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan kesadaran merek dengan cepat, sementara marketplace menyediakan infrastruktur siap pakai yang mempermudah proses katalogisasi produk serta transaksi.
Dengan media sosial, bisnis dapat membangun interaksi yang lebih dekat dengan pelanggan dan menciptakan strategi pemasaran yang menarik, seperti konten viral atau kampanye kolaboratif. Sementara itu, marketplace menawarkan keuntungan dalam hal pengelolaan transaksi dan pengiriman yang lebih efisien, sehingga bisnis dapat lebih fokus pada pengembangan produk dan layanan. Kombinasi keduanya memberikan strategi awal yang efektif untuk membangun bisnis online sebelum berkembang ke tahap yang lebih kompleks, seperti pembuatan website atau pengelolaan toko online mandiri.

Ekspansi bisnis online menjadi tahap krusial setelah bisnis mencapai titik stabil dan ingin meraih keuntungan lebih besar. Namun, dalam proses ekspansi ini, baik media sosial maupun marketplace memiliki beberapa keterbatasan. Media sosial, meskipun efektif dalam menjangkau audiens luas, memiliki kelemahan seperti keterbatasan dalam mengatur pengalaman pelanggan, ketergantungan terhadap algoritma platform, serta mudahnya konsumen terdistraksi oleh konten lain.
Sementara itu, marketplace memberikan infrastruktur transaksi yang mudah, tetapi memiliki tantangan seperti potongan biaya komisi dan biaya tambahan yang mengurangi margin keuntungan. Selain itu, bisnis di marketplace sangat bergantung pada lalu lintas pengunjung di platform tersebut, sehingga sulit membangun loyalitas pelanggan jangka panjang. Sama seperti di media sosial, konsumen di marketplace juga mudah terdistraksi oleh produk kompetitor. Oleh karena itu, strategi ekspansi bisnis perlu mempertimbangkan diversifikasi ke kanal digital lainnya, seperti website atau platform e-commerce sendiri, untuk meningkatkan kontrol dan profitabilitas.

Karakter pelanggan masa kini jauh lebih kritis dibanding sebelumnya. Mereka bukan sekadar pembeli, tetapi juga bertindak sebagai investigator yang teliti dalam mencari informasi sebelum membeli produk, hakim yang menilai kualitas layanan atau produk secara objektif, serta reporter yang dengan cepat menyebarkan pengalaman mereka melalui media sosial. Hal ini menunjukkan bahwa bisnis harus semakin transparan dan profesional dalam menghadapi pelanggan.
Dinamika ini menuntut pelaku usaha untuk meningkatkan kualitas layanan dan kepercayaan pelanggan. Strategi komunikasi yang baik, kejujuran dalam pemasaran, serta respons yang cepat terhadap keluhan menjadi kunci utama dalam menjaga reputasi bisnis di era digital. Jika sebuah bisnis mengabaikan aspek ini, maka pelanggan yang kecewa dapat dengan mudah menyebarkan ulasan negatif yang berdampak besar terhadap citra dan kelangsungan usaha.

Bahwasanya 63% konsumen merasa lebih nyaman bertransaksi dengan bisnis yang memiliki kehadiran di berbagai platform online. Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan dan kenyamanan pelanggan meningkat ketika mereka dapat menemukan dan berinteraksi dengan sebuah bisnis melalui berbagai kanal digital seperti media sosial, marketplace, dan website resmi. Kehadiran di banyak platform juga memberikan fleksibilitas bagi pelanggan dalam memilih cara berbelanja yang sesuai dengan preferensi mereka.
Oleh karena itu, pelaku bisnis digital disarankan untuk tidak hanya bergantung pada satu kanal penjualan, tetapi mengembangkan strategi omnichannel yang terintegrasi. Dengan menghadirkan produk dan layanan di berbagai platform, bisnis dapat menjangkau lebih banyak pelanggan, meningkatkan visibilitas merek, serta membangun hubungan yang lebih kuat dengan audiens. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan potensi penjualan tetapi juga memperkuat daya saing bisnis dalam pasar digital yang semakin kompetitif.

Ekspansi bisnis online membutuhkan strategi yang terintegrasi, di mana penggunaan media sosial, marketplace, dan website memiliki peran masing-masing. Media sosial efektif untuk menjangkau audiens luas, tetapi memiliki keterbatasan dalam mengontrol pengalaman pelanggan dan sangat bergantung pada algoritma platform. Sementara itu, marketplace memberikan akses cepat ke konsumen tetapi memiliki kelemahan berupa potongan biaya komisi, ketergantungan pada lalu lintas marketplace, serta pelanggan yang mudah terdistraksi oleh produk pesaing.
Sebagai solusi utama, website menjadi strategi yang lebih unggul karena memberikan eksklusivitas dalam pengelolaan konten dan pengalaman pelanggan, serta mengurangi ketergantungan pada platform pihak ketiga. Website juga memungkinkan bisnis untuk menarik trafik organik yang lebih berkualitas dan menghindari persaingan harga langsung dengan kompetitor. Dengan mengadopsi website sebagai pusat strategi digital, bisnis dapat lebih mandiri, menghemat biaya komisi, dan menciptakan hubungan pelanggan yang lebih kuat serta berkelanjutan.

Dijelaskan bahwa website bukanlah pengganti tetapi pelengkap dalam strategi pemasaran digital. Proses konversi pelanggan mengikuti tahapan funnel dari awareness hingga action, di mana setiap platform memiliki peran masing-masing. Media sosial dan SEO berperan dalam meningkatkan awareness, tetapi tingkat konversinya masih rendah, hanya sekitar 1,5%. Namun, pencarian organik memiliki ROI terbaik dan dapat meningkatkan ketertarikan pelanggan terhadap bisnis.
Website berperan penting dalam tahap interest dan desire, di mana calon pelanggan lebih mempertimbangkan produk sebelum melakukan transaksi. Sementara itu, marketplace berperan dalam tahap akhir yaitu action, yang memiliki tingkat konversi tertinggi sebesar 3,3% melalui direct traffic. Oleh karena itu, bisnis harus memanfaatkan kombinasi media sosial, SEO, website, dan marketplace secara strategis agar dapat mengoptimalkan konversi pelanggan dan meningkatkan pertumbuhan bisnis secara efektif.

Pemilihan nama domain yang efektif sangat penting untuk membangun brand yang kuat dan mudah dikenali. Peserta diajak untuk memilih nama domain yang pendek, relevan, dan mencerminkan identitas brand mereka. Penting untuk memastikan bahwa nama domain tersebut unik dan belum digunakan oleh pihak lain. Penggunaan tanda hubung (-) dan nama domain yang terlalu panjang sebaiknya dihindari agar lebih mudah diingat dan diketik oleh pengguna. Situs seperti Jagoan Hosting menyediakan alat untuk memeriksa ketersediaan domain dan menyarankan nama-nama yang sesuai.
Langkah-langkah Pemilihan Nama Domain
- Tentukan Nama Brand: Mulailah dengan mencantumkan nama brand Anda. Pastikan nama tersebut relevan dan mencerminkan identitas bisnis Anda.
- Sertakan Nama Daerah (Jika Diperlukan): Jika bisnis Anda terkait dengan lokasi tertentu, pertimbangkan untuk menyertakan nama daerah dalam domain Anda.
- Pilih Nama yang Pendek dan Mudah Diingat: Hindari nama domain yang terlalu panjang atau menggunakan banyak tanda hubung (-). Pilih nama yang singkat, berhubungan dengan bisnis Anda, dan mudah diingat.
- Cek Ketersediaan Domain: Pastikan nama domain yang Anda pilih belum digunakan oleh pihak lain. Anda dapat menggunakan alat seperti domain name generator atau mengunjungi situs seperti Jagoan Hosting untuk memeriksa ketersediaan domain.
- Daftarkan Domain: Setelah memastikan nama domain tersedia, daftarkan domain tersebut melalui penyedia layanan domain terpercaya.
- Bangun Brand yang Trustworthy: Dengan memilih nama domain yang tepat, Anda dapat membangun brand yang mudah dikenali dan dipercaya oleh pelanggan, sehingga meningkatkan traffic website dan kepercayaan pelanggan.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat memilih dan mendaftarkan nama domain yang efektif untuk mendukung strategi bisnis Anda melalui media digital.

Dua jalur utama dalam membangun sebuah website. Jalur pertama adalah melalui penggunaan Content Management System (CMS). CMS merupakan platform siap pakai yang memudahkan pengguna dalam membuat, mengelola, dan mempublikasikan konten website tanpa memerlukan kemampuan coding yang mendalam. Contoh populer dari CMS adalah WordPress, Joomla, dan Drupal. Jalur kedua adalah dengan menggunakan pendekatan Custom/Framework. Opsi ini melibatkan pembangunan website dari awal atau menggunakan framework tertentu yang memberikan struktur dasar namun tetap fleksibel untuk dikembangkan sesuai kebutuhan spesifik. Pendekatan ini memberikan kontrol penuh atas desain dan fungsionalitas website, namun biasanya membutuhkan keahlian teknis yang lebih mendalam dalam pemrograman. Dengan demikian, gambar ini merangkum pilihan mendasar dalam pengembangan website yang relevan dalam konteks strategi bisnis di era digital.

panduan praktis dan sistematis bagi para pelaku bisnis yang ingin memanfaatkan media digital, khususnya website, sebagai salah satu strategi branding perusahaan mereka. Dengan mengikuti langkah-langkah yang terstruktur ini, diharapkan perusahaan dapat membangun kehadiran online yang efektif, profesional, dan mampu menyampaikan pesan branding mereka kepada target audiens dengan baik. Pemilihan platform seperti WordPress dan penggunaan page builder juga mengindikasikan kemudahan dan fleksibilitas dalam proses pembangunan website, bahkan bagi mereka yang mungkin tidak memiliki latar belakang teknis yang mendalam.

Pentingnya membuat tampilan website yang menarik untuk meningkatkan User Experience (UX). Langkah-langkah utama yang disarankan adalah menentukan referensi desain website, menciptakan tampilan yang menarik, serta memanfaatkan plugin website builder seperti Elementor atau Divi untuk mempermudah proses pengembangan. Dengan pendekatan ini, bisnis dapat lebih efektif dalam menarik perhatian pengunjung dan meningkatkan keterlibatan pengguna di platform digital mereka.
Dalam konteks webinar "Strategi Bisnis Melalui Media Digital," strategi ini relevan untuk membantu bisnis membangun kehadiran digital yang lebih kuat. Dengan desain yang menarik dan pengalaman pengguna yang optimal, website dapat menjadi alat pemasaran yang efektif, meningkatkan konversi, serta memperkuat citra merek. Penggunaan teknologi seperti website builder memungkinkan pemilik bisnis untuk lebih mudah mengelola tampilan dan fungsionalitas website tanpa memerlukan keahlian pemrograman yang mendalam.

Pentingnya optimasi website agar lebih optimal dalam mendukung performa digital. Salah satu cara yang direkomendasikan adalah dengan menggunakan plugin yang dapat membantu meningkatkan kecepatan, SEO, dan fungsionalitas website. Dengan plugin yang tepat, proses optimasi dapat dilakukan lebih mudah dan efisien, sehingga website dapat bekerja lebih maksimal dalam menjangkau pengguna.
Selain itu, konten yang dipublikasikan juga perlu dievaluasi untuk memastikan kualitasnya. Penggunaan plugin pendukung memungkinkan pemilik website untuk menilai artikel secara lebih detail, baik dari segi keterbacaan, relevansi, maupun performa SEO. Dengan optimasi yang baik, website tidak hanya lebih menarik bagi pengunjung, tetapi juga lebih mudah ditemukan di mesin pencari, meningkatkan traffic, serta mendukung strategi bisnis digital secara keseluruhan.

Tips penting bagi siapa saja yang ingin membangun website. Salah satu hal utama yang perlu diperhatikan adalah memiliki domain dan hosting agar website bisa online. Selain itu, pemeliharaan website harus dilakukan secara rutin, sehingga memilih hosting provider yang siap membantu sangatlah penting. Kecepatan akses website juga menjadi faktor krusial karena dapat mempengaruhi tingkat konversi pengunjung menjadi pelanggan.
Selain performa teknis, desain dan konten website juga harus diperhatikan. Website yang responsive akan memastikan tampilan tetap optimal di berbagai perangkat seperti desktop, tablet, dan ponsel. Visual yang menarik dapat meningkatkan pengalaman pengguna, tetapi yang lebih penting adalah copywriting yang meyakinkan, karena dapat mendorong pelanggan untuk melakukan pembelian. Dengan kombinasi aspek teknis dan pemasaran yang baik, website dapat menjadi alat yang efektif dalam mengembangkan bisnis.
Komentar
Posting Komentar