Belajar Mikrotik Dasar by ID-Networkers (IDN.ID)
PART 1:
Video ini memperkenalkan learning portal idn.id sebagai
platform untuk belajar jaringan, termasuk Mikrotik. Pemateri, Tria Saputra,
seorang IT trainer di IDM, memperkenalkan dirinya dan
pengalamannya dalam mengajar tentang jaringan, termasuk Mikrotik, di berbagai
negara.
Mengenal Mikrotik
Video menjelaskan tentang apa itu Mikrotik. Mikrotik
bukanlah buatan China, melainkan sebuah perusahaan yang
berbasis di Latvia, Eropa Utara. Mereka memproduksi perangkat jaringan, baik
perangkat keras (routerboard) maupun perangkat lunak (Mikrotik OS). Mikrotik OS
dapat diinstall di berbagai platform seperti virtualbox, komputer fisik, maupun
server.
Kegunaan dan Fleksibilitas Mikrotik
Mikrotik OS dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan
jaringan, termasuk fitur hotspot. Meskipun mungkin
membutuhkan resource komputer yang cukup besar, pilihan untuk
menginstall di virtualbox atau perangkat keras yang sesuai menawarkan
fleksibilitas.
Sejarah dan Filosofi Mikrotik
Video menyoroti bahwa misi utama Mikrotik adalah
menghubungkan dunia (routing the world). Founder Mikrotik adalah John Trully
dan Arnis Riekstiņš.
Sumber Belajar dan Komunitas Mikrotik
Video merekomendasikan sumber belajar yang tersedia untuk
mempelajari Mikrotik lebih mendalam. Terdapat website resmi Mikrotik, wiki yang
berisi informasi produk Mikrotik, dan forum untuk diskusi dan
bertanya. Video juga menjelaskan tentang Mikrotik User Meeting (MUM) sebagai
kesempatan untuk berinteraksi dengan pakar Mikrotik.
Kesimpulan
Video ini memberikan gambaran umum tentang Mikrotik,
termasuk penjelasan tentang perusahaan, perangkat lunak, perangkat keras, dan
sumber belajar yang tersedia. Hal ini memberikan gambaran awal yang baik bagi
pemula yang ingin mempelajari Mikrotik.
PART 2:
Video ini membahas sejarah singkat MikroTik. Perusahaan
MikroTik didirikan pada tahun 1996. Awalnya, mikrotik fokus
pada sofware yang diinstal di PC. Routerboard fisik yang umum kita kenal saat
ini baru muncul pada tahun 2002. Penting untuk diketahui bahwa mikrotik awalnya
berjalan pada PC, sebelum beralih ke perangkat keras routerboard yang kita
kenal sekarang.
Perkembangan MikroTik
Perkembangan mikrotik hingga saat ini
mencakup berbagai jenis perangkat, dari gateway hingga access point, bahkan
yang difokuskan untuk perangkat outdoor. Video juga menyoroti acara-acara
pertemuan pengguna mikrotik, dimana pengguna dari berbagai sektor,
termasuk ISP, ABG, dan perusahaan TI berkumpul untuk berbagi pengetahuan dan
pengalaman. Acara ini sudah berlangsung selama sekitar 15 tahun di Indonesia,
dan menjadi salah satu yang paling ramai di dunia.
Fitur Terbaru dan Pengembangan Skill
Video menekankan pentingnya mengikuti perkembangan mikrotik.
Para pengguna dapat mempelajari fitur terbaru dan meningkatkan keahlian mereka
melalui acara-acara online yang diselenggarakan pada tahun 2021 untuk tetap
up-to-date dengan perkembangan terkini.
Kesimpulan
Video ini memberikan gambaran umum
tentang sejarah, perkembangan, dan pentingnya mempelajari mikrotik.
Penonton diajak untuk memahami asal usul software dan perangkat keras mikrotik,
termasuk bagaimana pengguna dapat memanfaatkan perkembangan terbaru melalui
acara dan sumber daya online.
PART 3:
Video ini membahas berbagai sertifikasi yang
tersedia untuk mempelajari Mikrotik secara terstruktur. Sertifikasi tersebut
bukan sekadar mempelajari perangkat, tetapi juga memahaminya secara mendalam.
Sertifikasi Mikrotik Network Associate (MTCN)
Video menjelaskan sertifikasi dasar, MTCN
(Mikrotik Certified Network Associate), sebagai langkah awal. Pelatihan ini
mencakup berbagai topik seperti firewall, wireless, DHCP, dan konfigurasi
lainnya. Dengan sertifikasi ini, pembelajar akan mendapatkan
pemahaman dasar dan terstruktur tentang penggunaan Mikrotik.
Sertifikasi Mikrotik Lainnya
Selain MTCN, video juga menyebutkan sertifikasi lanjutan
seperti:
- Mikrotik
Certified Routing Engineer (MTRC): Berfokus pada routing,
meliputi static dan dynamic routing (seperti OSPF). Termasuk juga konfigurasi VPN
dan point-to-point addressing.
- Mikrotik
Certified Traffic Control Engineer (MTCF): Berfokus pada pengelolaan
traffic, seperti prioritas bandwidth, kontrol QoS, dan
konfigurasi pengaturan bandwidth yang efisien.
- Mikrotik
Certified Security Engineer (MCS): Berfokus pada keamanan
jaringan.
- Mikrotik
Certified Switch Engineer (MSC): Berfokus pada konfigurasi
switch jaringan, termasuk layer 2.
- Mikrotik
Certified User Manager Engineer (MCU): Berfokus pada manajemen
pengguna, meliputi pengaturan hotspot dan VPN.
- Mikrotik
Certified Wireless Engineer (MCWE): Berfokus pada pengelolaan
jaringan nirkabel, termasuk configurasi wireless indoor/outdoor,
point-to-point, dan topologi jaringan.
- Sertifikasi lanjutan untuk BGP dan MPLS: Mengarah pada penggunaan Mikrotik untuk jaringan provider.
Pentingnya Sertifikasi
Video menekankan pentingnya sertifikasi untuk
pembelajaran Mikrotik yang terstruktur, menghindari coba-coba, dan memahami
secara mendalam cara kerja jaringan.
Cara Memperpanjang Sertifikasi
Video menjelaskan bagaimana cara memperpanjang sertifikasi.
Umumnya dilakukan melalui ujian ulang, dan bagi alumni dari lembaga pelatihan
tertentu, terdapat diskon biaya.
Cara Mendapatkan Informasi Lebih Detail
Video menyarankan untuk mengunjungi website resmi mikrotik.com untuk informasi
lebih rinci tentang sertifikasi.
Kesimpulan
Video ini memberikan gambaran menyeluruh tentang
berbagai sertifikasi Mikrotik, dan keuntungan mempelajari
Mikrotik secara terstruktur. Pemilihan sertifikasi dapat
disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran.
PART 4:
Video ini membahas tentang Router OS, salah satu
komponen penting dalam sistem Mikrotik. Di jelaskan perbedaan antara routerboard dan router
OS. Router OS adalah sistem operasi yang dapat diinstal
pada berbagai platform, seperti PC, server, Raspberry Pi, dan virtualisasi,
unlike routerboard yang memiliki hardware bawaan.
Kelebihan Router OS
Video menekankan beberapa keunggulan menggunakan Router
OS, dibandingkan dengan menggunakan routerboard. Router
OS menawarkan fleksibilitas yang lebih tinggi dalam hal konfigurasi
hardware. Pengguna bisa mengganti atau meng-upgrade komponen seperti prosesor
(misalnya dari Xeon), RAM, dan kartu jaringan (LAN card) sesuai kebutuhan. Hal
ini lebih hemat, karena hanya mengganti komponen yang rusak,
dibandingkan mengganti seluruh perangkat keras (routerboard). Router OS juga
memungkinkan penggunaan fitur-fitur tertentu yang lebih baik daripada
konfigurasi pada routerboard. Sebagai contoh, fitur BGP
dan hotspot dengan pengguna ribuan user lebih optimal pada perangkat yang bisa
di-upgrade hardware-nya.
Platform yang Digunakan
Video memberikan gambaran bahwa banyak Router OS yang
berbasis x86. Contoh perangkat yang sering digunakan untuk instalasi Router
OS disebut X86 4G . Menyebutkan bahwa bisa juga menggunakan komputer
lama, dan mengubahnya menjadi router.
Kesimpulan
Kesimpulannya, Router OS merupakan pilihan
yang fleksibel dan ekonomis untuk membangun jaringan yang customizable. Pilihan
ini tergantung pada kebutuhan masing-masing. Video ini
menyarankan untuk mempertimbangkan Router OS jika
fleksibilitas dan kekuatan prosesor lebih prioritas daripada keterbatasan
hardware bawaan. Video akan berlanjut dengan pembahasan tentang Routerboard.
Video ini membahas tentang beragam fitur Mikrotik yang melebihi
sekadar router OS. Mikrotik, dijelaskan, juga mendukung jaringan
nirkabel (wireless), baik untuk penggunaan indoor maupun outdoor. Hal
ini membuatnya cocok untuk koneksi point-to-point dan point-to-multipoint.
Berbagai macam antena wireless, seperti antena sektoral dan omnidirectional,
dibahas untuk menyesuaikan kebutuhan. Mikrotik juga mendukung standar wireless
yang relatif cepat.
Kegunaan Mikrotik untuk Berbagai Skenario Jaringan
Kemudian menyorot berbagai kegunaan Mikrotik:
- Routing: Mikrotik
mampu melakukan routing statik, default, dan dinamis baik IPv4 maupun
IPv6.
- Firewall: Mikrotik
dapat melindungi jaringan dari serangan seperti brute force dan
denial-of-service (DoS).
- Network
Address Translation (NAT): Memungkinkan koneksi antar jaringan
pribadi dan publik.
- Quality
of Service (QoS): Mengatur prioritas bandwidth untuk aplikasi
atau pengguna tertentu, contohnya untuk memaksimalkan kinerja game online.
- Point-to-Point
Tunneling: Memungkinkan akses jaringan dari jarak jauh, seperti
ketika bekerja dari rumah (work from home). Metode tunneling
seperti PPTP, OpenVPN, dan IPsec dibahas.
- User
Management: Mikrotik dapat mengelola pengguna, seperti pada
hotspot dan menyediakan autentikasi.
- Web
Proxy: Memungkinkan pengaturan akses internet melalui proxy untuk
mengontrol akses ke situs web.
Kesimpulan
Video ini membahas tentang fungsi dasar Mikrotik sebagai router adalah intinya. Akan tetapi, fitur-fitur tambahannya sangatlah banyak dan beragam, yang semuanya bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan jaringan. Video menekankan bahwa Mikrotik dapat dipasang dalam satu perangkat atau dikonfigurasikan ke perangkat terpisah, dan dapat digunakan di berbagai situasi jaringan, mulai dari instalasi rumahan hingga jaringan skala besar.
PART 6:
Video ini membahas langkah-langkah awal dalam mengakses Mikrotik. Pembicara menjelaskan bahwa port pertama (port 1) biasanya digunakan untuk koneksi internet, sementara port 2, 3, dan 4 diperuntukkan untuk jaringan lokal. Penting untuk menyambungkan laptop ke port selain port 1 untuk menghindari masalah.
Cara Mengakses Mikrotik
Video menunjukkan beberapa cara mengakses router Mikrotik,
termasuk:
- Menggunakan
aplikasi Winbox. Aplikasi ini adalah pilihan umum dan tidak
memerlukan pengaturan IP address awal pada sisi Mikrotik. Penting untuk
mendownload versi terbaru Winbox dari mikrotik.com, dan memastikan versi
yang sesuai dengan sistem operasi laptop (32-bit atau 64-bit, serta
Windows, Mac, atau Linux).
- Menggunakan
text-based interface (command-line).
- Menggunakan
Telnet atau SSH.
- Menggunakan
serial console.
- Menggunakan
aplikasi lain seperti FTV, quickset, atau website.
Login ke Mikrotik melalui Winbox
Setelah aplikasi Winbox terinstal, video menjelaskan proses
login pertama. Tahapannya adalah sebagai berikut:
- Menentukan
alamat MAC address Mikrotik.
- Mengklik
tombol "connect".
- Menggunakan
username dan password standar (biasanya tidak ada password, atau
"admin" sebagai user dan password kosong).
Menghapus Konfigurasi Pabrik (Fasilitas reset)
Pembicara menyarankan untuk menghapus konfigurasi
pabrik (reset configuration) Mikrotik agar pemirsa bisa mulai dari
tahap awal.
Kesimpulan
Video ini memberikan panduan detail tentang langkah awal
mengakses Mikrotik. Pemirsa akan diajarkan cara menghubungkan laptop,
mendownload Winbox, dan login ke Mikrotik untuk memulai proses
konfigurasi. Point kunci adalah koneksi ke port yang tepat dan
penghapusan konfigurasi fabrikasi untuk memulai pengaturan dari awal.
Video ini membahas langkah-langkah awal mengakses dan berinteraksi dengan Mikrotik menggunakan Winbox. Penjelasan dimulai dari tampilan awal Winbox saat login.
Elemen Tampilan Winbox
Video membahas tentang elemen-elemen penting yang terdapat pada
tampilan awal Winbox, seperti:
- Informasi
User: Menampilkan user yang sedang login, dalam contoh ini user
admin.
- MAC
Address: Menggambarkan alamat fisik perangkat Mikrotik.
- Identitas
Router: Menampilkan nama dan informasi penting tentang router
Mikrotik. Pengguna dapat merubah identitas ini.
- Informasi Sistem: Menampilkan detail sistem operasi, termasuk versi, tipe produk, dan prosesor yang digunakan.
Kemudian video menjelaskan cara merubah identitas router Mikrotik menggunakan Winbox dan Terminal (melalui command line). Penjelasan tentang cara mengubah nama router ("Identity") menjadi lebih detail.
Dan terakhir, video juga menjelaskan bagaimana memberikan alamat IP address pada Mikrotik untuk menghubungkan perangkat ke jaringan. Hal ini meliputi:
- Menambahkan
alamat baru di menu IP address.
- Menentukan prefix/subnet
mask.
- Menentukan interface (port)
yang digunakan.
- Verifikasi
koneksi: Cara memastikan koneksi antar Mikrotik dan perangkat lain
sudah terhubung dengan benar.
Kesimpulan
Video ini perlu dipahami pemula agar diharapkan dapat memulai
interaksi dengan router Mikrotik menggunakan Winbox, melakukan
login, dan memberikan pengaturan alamat IP untuk memulai koneksi
jaringan dengan perangkat lain dalam jaringan.
Video ini membahas cara mengakses dan mengkonfigurasi Mikrotik melalui website.
Sebagai alternatif Winbox, pengguna dapat mengakses dan
mengkonfigurasi Mikrotik menggunakan web browser.
Akses Mikrotik Melalui Website
Video menjelaskan bahwa pengguna dapat mengakses Mikrotik
tanpa menginstal aplikasi Winbox dengan membuka alamat website Mikrotik di
browser. Pengguna dapat menggunakan browser seperti Google Chrome atau Firefox.
Hal ini dilakukan dengan memasukkan alamat IP Mikrotik di
address bar browser. Setelah terhubung, tampilan website Mikrotik
akan muncul, menyediakan antarmuka yang mirip dengan Winbox.
Fungsi Website Mikrotik
Fungsi website ini sama dengan Winbox, yaitu untuk
mengkonfigurasi Mikrotik. Pengguna dapat melakukan konfigurasi dasar seperti
menambahkan interface, mengkonfigurasi koneksi internet, dan lainnya.
Fitur QuickSet
Video juga membahas fitur QuickSet. Fitur ini
memungkinkan pengguna untuk dengan cepat menghubungkan Mikrotik ke
jaringan lain atau internet. QuickSet menampilkan opsi konfigurasi dalam satu
layar, termasuk mode point-to-point, bridge, dan access point.
Konfigurasi Mikrotik Melalui Website
Video memberikan contoh penggunaan website untuk
mengkonfigurasi Mikrotik. Pengguna dapat menambahkan interface baru,
mengkonfigurasi IP address, dan melakukan konfigurasi lain dengan mudah.
Penjelasan juga diberikan mengenai konfigurasi point-to-point dan access point
melalui website.
Kesimpulan
Video ini menunjukkan bagaimana mengakses dan mengkonfigurasi Mikrotik menggunakan website sebagai alternatif dari Winbox. Penggunaan website ini menawarkan fleksibilitas dan kemudahan dalam melakukan konfigurasi dasar, termasuk penggunaan fitur QuickSet. Video ini memberikan pemahaman bagaimana mengkonfigurasi Mikrotik melalui browser.
PART 9:
Video ini membahas cara mengkonfigurasi Mikrotik tanpa menggunakan Winbox, melainkan melalui command-line interface (CLI). Penting untuk diketahui bahwa Mikrotik tidak selalu bergantung pada Winbox. Metode ini memanfaatkan SSH atau Telnet untuk mengakses router Mikrotik.
Keunggulan Menggunakan Command-Line
Penggunaan CLI menawarkan beberapa kelebihan, seperti:
- Menggunakan
bandwidth lebih kecil: Dibandingkan Winbox, penggunaan CLI
menggunakan bandwidth yang lebih kecil, sehingga cocok untuk koneksi
internet dengan kecepatan rendah (misalnya di daerah Papua atau negara
lain).
- Akses
jarak jauh: CLI memungkinkan akses ke router Mikrotik dari jarak
jauh tanpa perlu koneksi USB.
Persiapan Menggunakan CLI
Untuk menggunakan CLI, diperlukan program SSH client
(misalnya Putty, WinSCP, atau aplikasi lainnya). Langkah awal adalah
mendownload SSH client dan kemudian menghubungkan ke router Mikrotik dengan
memasukkan IP address router dan port SSH (biasanya ssh2).
Interaksi dengan CLI (Command Line Interface)
Setelah terhubung, interface CLI mirip dengan menu Winbox,
namun dengan perintah text-based. Pengguna dapat melakukan berbagai pengaturan,
seperti:
- Pemasangan
IP address: Cara menambahkan IP address pada interface, mirip
dengan mengelola IP di Winbox, akan tetapi berbeda langkahnya.
- Ganti
nama interface: Cara untuk mengubah nama interface.
- Ganti
nama identitas: Cara untuk mengubah nama identitas Mikrotik.
Navigasi pada CLI
- Command
untuk navigasi: Menggunakan cd (atau perintah lain
sesuai CLI).
- Mencari
perintah: Menggunakan tanda tanya (?) untuk menampilkan
perintah-perintah yang tersedia pada CLI.
- Menampilkan
informasi: print digunakan untuk melihat informasi dan data.
- Memindahkan
directory: Titik dua (':') digunakan untuk kembali ke direktori
sebelumnya.
Modifikasi/Penghapusan Data
- Mengubah
data: Penggunaan perintah set untuk mengubah berbagai
konfigurasi.
- Menghapus
data: Penggunaan perintah remove untuk menghapus data
tertentu.
Kesimpulan
Video ini menjelaskan konsep dasar penggunaan CLI pada
Mikrotik, termasuk konfigurasi dasar, navigasi, dan cara mengubah berbagai
pengaturan. Penting untuk dipahami bahwa penggunaan CLI
membutuhkan pengetahuan tentang perintah-perintah CLI.
PART 10:
Video ini membahas tentang cara menghubungkan Mikrotik ke internet
melalui koneksi Wi-Fi. Pembahasan difokuskan pada langkah-langkah konfigurasi
untuk koneksi nirkabel (wireless).
Tahapan Koneksi
- Konfigurasi
Jaringan di Laptop: Laptop perlu dikonfigurasikan ke jaringan
lokal yang sama dengan Mikrotik.
- Menentukan
Gateway (IP Router): Langkah penting untuk menentukan IP router
yang akan digunakan untuk mengakses internet.
- Mengaktifkan
Interface Wireless: Pastikan interface wireless (wlan1) di
Mikrotik sudah aktif. Interface wireless ini akan menghubungkan Mikrotik
ke jaringan Wi-Fi.
- Membuat
Security Profile: Membuat profil keamanan Wi-Fi (misalnya
"profile satu") yang sesuai dengan password Wi-Fi yang akan
digunakan, penting untuk keamanan jaringan.
- Mengatur
Security Profile pada Interface Wireless: Mengatur security
profile yang telah dibuat pada interface wireless Mikrotik.
- Scanning
dan Koneksi ke Access Point: Melakukan pencarian (scan) dan
menghubungkan Mikrotik ke access point Wi-Fi di rumah pengguna. Pastikan
sinyal yang tertangkap cukup kuat.
- Konfigurasi
DHCP Client: Langkah penting yang ditunjukkan di video adalah
menambahkan DHCP client pada interface wireless Mikrotik. Hal ini
memungkinkan Mikrotik untuk mendapatkan IP address secara otomatis dari
access point.
- Memeriksa
Koneksi Internet: Menjalankan perintah ping untuk menguji apakah
Mikrotik sudah terhubung ke internet.
- Konfigurasi
Firewall (Jika dibutuhkan): Metode NAT (Network
Address Translation) atau penyesuaian Firewall dapat digunakan jika laptop
pengguna belum terhubung ke internet, solusi ini melakukan terjemahan
alamat IP.
Poin Penting
- Password
Wi-Fi: Pastikan password Wi-Fi yang digunakan
pada security profile sama dengan password Wi-Fi yang digunakan di rumah
pengguna.
- DHCP
Client: Konfigurasi DHCP Client sangat penting untuk mendapatkan
IP secara otomatis.
- Firewall: Penggunaan
Firewall untuk menerjemahkan alamat IP source diperlukan
jika laptop pengguna belum terhubung ke internet.
- Troubleshooting: Video
ini juga memberikan beberapa tips pemecahan masalah umum ketika koneksi
terjadi error, seperti memastikan DHCP Server di access point berfungsi
dan tidak ada masalah konfigurasi IP pada laptop atau jaringan.
Kesimpulan
Video ini memberikan panduan rinci untuk menghubungkan
Mikrotik ke internet melalui Wi-Fi, mencakup langkah-langkah konfigurasi, tips
untuk troubleshooting, dan menjelaskan pentingnya konfigurasi DHCP Client dan
Firewall dalam proses koneksi.
PART 11:
Video ini membahas cara menghubungkan Mikrotik dengan modem
internet di rumah menggunakan kabel Ethernet. Alternatif penggunaan
kabel ethernet sebagai koneksi internet dijelaskan sebagai solusi bagi pengguna
yang ingin menggunakan Mikrotik sebagai router namun sudah
memiliki modem di rumah.
Konfigurasi Mikrotik untuk Koneksi Kabel
Video menunjukkan langkah-langkah konfigurasi Mikrotik untuk
menerima koneksi internet dari modem menggunakan kabel Ethernet. Dijelaskan
cara menentukan interface (ethernet) yang akan digunakan untuk
koneksi.
- Identifikasi
Interface: Pengguna perlu mengidentifikasi interface jaringan
(misalnya, ether1) yang terhubung ke modem.
- DHCP: Pengaturan
DHCP di Mikrotik dijelaskan sebagai kunci agar komputer klien lain dapat
terhubung ke internet melalui router.
- Firewall
dan NAT: Konfigurasi firewall dan NAT diperlukan untuk pengaturan
keamanan dan routing yang tepat.
Pilihan Koneksi Kabel vs Wireless
Video menyoroti bahwa pengguna punya dua pilihan:
menggunakan koneksi wireless seperti yang dibahas sebelumnya
atau koneksi kabel Ethernet ke modem. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi
pengguna yang ingin menggunakan metode yang sesuai untuk kondisi jaringan di
rumah.
Pentingnya Praktikan
Video menekankan pentingnya melakukan praktik berulang untuk
memahami konfigurasi. Hal ini akan memudahkan pengguna mengingat dan
mengaplikasikan langkah-langkah konfigurasi ke depannya.
Kesimpulan
Video memberikan petunjuk langkah demi langkah untuk
menghubungkan Mikrotik ke modem melalui kabel Ethernet, termasuk konfigurasi
DHCP, firewall, dan NAT, serta menekankan pilihan antara konfigurasi wireless dan wired.
Pemirsa didorong untuk berlatih dan mengulangi proses untuk pemahaman yang
lebih mendalam.
PART 12:
Video ini membahas pentingnya memahami perbedaan tipe OS Mikrotik
(versi) saat melakukan instalasi atau upgrade. Penting untuk memilih
versi yang sesuai dengan kebutuhan dan tingkat keahlian. Ada tiga tipe utama:
- Launcher: Versi
paling stabil, cocok untuk penggunaan sehari-hari. Tidak ada fitur baru ditambahkan.
- Stable: Stabil
dan sudah fix seperti launcher namun dengan penambahan
fitur terbaru.
- Testing: Versi
rilis testing untuk fitur-fitur baru. Potensi masalah
lebih besar, cocok untuk yang mau mencoba fitur new release dengan
resiko.
- Development: Versi ini untuk eksperimen, memiliki perubahan signifikan dan lebih banyak masalah.
Keamanan OS Mikrotik
Video menekankan pentingnya keamanan dengan menggunakan OS
Mikrotik terbaru untuk menghindari kerentanan keamanan. Sama seperti penggunaan
sistem operasi Windows 7, yang rentan terhadap ancaman keamanan karena tidak
lagi mendapatkan pembaruan, OS Mikrotik versi lama berpotensi memiliki
kerentanan. Oleh karena itu, upgrade ke versi terbaru sangat
direkomendasikan untuk keamanan.
Cara Mendownload dan Memilih OS Mikrotik
Video ini menjelaskan cara memilih OS Mikrotik yang tepat
ketika mendownload. Hal penting lainnya adalah memastikan tipe processor
Mikrotik yang akan digunakan sesuai dengan tipe file OS yang
diunduh. (misalnya, *.ipk atau .tgz). Perbedaan file ekstensi
juga dijelaskan. Mikrotik.com jadi sumber penting untuk
menemukan versi OS yang tepat untuk kebutuhan.
Upgrade dan Downgrade OS
Video juga membahas tentang langkah-langkah upgrade dan
downgrade OS Mikrotik .
Kesimpulan:
Video ini menyoroti memilih versi yang tepat bergantung pada tujuan pemakain. Bagi yang ingin eksperimen dengan fitur terbaru, versi testing bisa dipertimbangkan. Namun untuk operasional, launcher atau stable disarankan untuk stabilitas.
PART 13:
Video ini membahas cara meng-upgrade sistem operasi (OS)
MikroTik ke versi terbaru. Penting untuk selalu mengupgrade ke
versi terbaru karena akan meningkatkan keamanan, fitur, dan perbaikan bug.
Video menjelaskan bahwa versi lama lebih rentan terhadap eksploitasi malware.
Dua Metode Upgrade
Video menyajikan dua metode upgrade:
- Metode
Otomatis (Jika Terhubung Internet): Dengan memanfaatkan
fitur PKG (Package Manager) yang tersedia di dalam sistem
MikroTik. Prosesnya cukup mudah, hanya perlu mengklik "upgrade"
dan sistem akan otomatis mendownload dan menginstall versi terbaru. Metode
ini cocok untuk pengguna yang sudah terhubung internet.
- Metode
Manual (Jika Tidak Terhubung Internet): Untuk pengguna yang tidak
terhubung internet, perlu mendownload file OS terlebih dahulu, lalu
memindahkannya ke MikroTik dan memulai instalasi secara manual setelah
restart. Prosedur ini lebih rumit daripada metode otomatis.
Memilih Versi yang Tepat
Video juga menjelaskan tentang pilihan versi yang tersedia.
Ada versi Stable, Testing, dan Development.
Versi Stable adalah yang direkomendasikan untuk penggunaan
sehari-hari. Versi Testing digunakan untuk mencoba fitur baru yang
sedang dalam pengembangan. Versi Development merupakan versi paling
eksperimental, dan tidak disarankan untuk produksi.
Perhatikan Kompatibilitas
Pengguna perlu memperhatikan kompatibilitas OS dengan
hardware MikroTik. Ini mencakup model hardware dan arsitektur untuk mencegah
konflik.
Verifikasi dan Monitoring
Video menjelaskan bagaimana memantau proses upgrade, melihat
ukuran download, dan memastikan proses berjalan dengan baik.
Kesimpulan
Video ini memberikan panduan yang komprehensif tentang cara meng-upgrade
MikroTik, baik dengan koneksi internet maupun tanpa. Video menekankan
pentingnya meng-upgrade OS untuk meningkatkan keamanan dan
memperoleh fitur terbaru.
PART 14:
Video ini membahas cara upgrade Mikrotik secara
manual, khususnya ketika tidak terdapat koneksi internet. Langkah-langkahnya
secara ringkas adalah sebagai berikut:
- Unduh
file upgrade dari website mikrotik.com. Perhatikan arsitektur
hardware (misalnya, mipsbe). Unduh versi yang stable dan
sesuaikan dengan tipe prosesor.
- Salin
file upgrade ke flashdisk, pastikan diletakkan di direktori root.
- Upgrade
menggunakan Winbox dengan konektivitas ke Mikrotik melalui kabel
LAN atau koneksi jaringan lainnya. Bisa juga menggunakan protokol DCP-8291
atau FTP client.
- Masukan
file upgrade ke Mikrotik melalui Winbox.
- Restart
Mikrotik setelah proses upgrade selesai.
- Verifikasi
upgrade dengan mengecek versi Mikrotik yang sudah ter-upgrade.
Pastikan versi sudah naik ke yang diinginkan.
Pertimbangan Penting
Video menekankan beberapa poin penting:
- Perhatikan
arsitektur hardware Mikrotik untuk memilih file upgrade yang
tepat.
- Gunakan
versi stable, bukan yang extra atau development, untuk stabilitas
sistem.
- Jangan
memasukkan file upgrade ke dalam folder selain root folder di
flashdisk.
- Pastikan
file upgrade cocok dengan jenis dan arsitektur hardware yang ada.
- Jika
diperlukan, kontrol ukuran file yang di-download untuk mencegah kepenuhan ruang
penyimpanan. Memilih file yang sesuai dengan kebutuhan.
- Proses
upgrade dilakukan secara manual, sehingga membutuhkan ketelitian
dan penyesuaian.
Kesimpulan
Video ini memberikan panduan praktis untuk upgrade
Mikrotik secara manual. Tips-tips dan perhatian pada detail
arsitektur, versi, dan manajemen file menjadi faktor kunci. Ini bermanfaat
untuk pengguna yang berada di daerah terpencil yang tidak memiliki akses
internet.
PART 15:
Video ini membahas tentang manajemen paket (PKG) pada
Mikrotik RouterOS. Penjelasannya berfokus pada pemahaman bahwa fitur-fitur Mikrotik
tergantung pada paket yang diinstal. Jika paket tertentu tidak terinstal, fitur
terkait tidak akan tersedia. Misalnya, untuk menggunakan fitur wireless,
hotspot, atau DHCP, paket-paket terkait harus diinstal terlebih dahulu.
Perbedaan Paket "Main" dan "Extra"
Video menjelaskan perbedaan antara paket "main"
dan "extra". Paket "main" biasanya berisi fitur-fitur
standar, sedangkan paket "extra" berisi fitur tambahan. Pilihan
paket ini berpengaruh pada fitur-fitur yang tersedia. Paket
"extra" dapat diunduh dan diinstal untuk menambah fitur.
Cara Menambahkan Paket "Extra"
Metode penambahan paket "extra" dijelaskan dengan
cara mengunduh, menempatkan file, dan melakukan proses instalasi. File paket
dapat diunduh dari dua pilihan, dengan keuntungan serta kerugian
masing-masing.
Enable dan Disable Paket
Video juga menjelaskan cara mengaktifkan dan menonaktifkan
paket tertentu. Hal ini dapat dilakukan dengan mengubah status paket
menggunakan perintah pada antarmuka. Perubahan status dapat mempengaruhi
fungsi Mikrotik. Contohnya, jika paket routing dinonaktifkan, fitur routing
tidak akan berfungsi.
Verifikasi Perubahan
Penting untuk melakukan verifikasi perubahan setelah
melakukan enable/disable atau instalasi paket baru. Salah satu caranya dengan
melakukan restart Mikrotik. Video memberikan contoh tentang penyesuaian
versi yang sama antara file dan sistem Mikrotik untuk menghindari
error.
Kesimpulan
Video ini menjelaskan konsep penting
terkait manajemen paket pada Mikrotik. Pemahaman mengenai ketergantungan fitur
terhadap paket adalah inti dari metode pengaturan. Pemirsa diajak
untuk memahami cara menambahkan, dan menonaktifkan paket untuk mengoptimalkan
fungsi Mikrotik sesuai kebutuhan.
PART 16:
Video ini membahas cara mengatasi masalah pada
Mikrotik setelah upgrade ke versi terbaru. Seringkali upgrade ke versi
terbaru menyebabkan fitur-fitur yang sebelumnya berfungsi normal menjadi error.
Video ini menjelaskan downgrade sebagai solusi sementara
sambil menunggu versi terbaru lebih stabil.
Downgrade Mikrotik: Menemukan Versi yang Sesuai
Untuk melakukan downgrade, langkah pertama adalah mencari
versi OS Mikrotik yang sesuai dengan spesifikasi hardware. Ini penting
agar proses downgrade berjalan lancar dan sesuai dengan hardware anda, dengan
melihat versi yang kompatibel berdasarkan tipe prosesor dan arsitekturnya.
Video menunjukkan bagaimana mencari dan mengunduh arsip versi lama ini, bahkan
untuk versi candidate release.
Prosedur Downgrade
Video mendemonstrasikan proses downgrade dengan cara
mengedownload dan mengekstrak file OS Mikrotik lama, lalu mengganti file OS
yang lama dengan yang baru. Metode yang digunakan adalah drag and
drop dari folder. Proses ini harus dilakukan dengan hati-hati dan memilih
hanya file yang diperlukan agar tidak terjadi kesalahan. Pastikan
semua file yang dibutuhkan ada di dalam folder yang di-drag and drop.
Pentingnya Downgrade
Video ini menjelaskan skenario di mana fitur-fitur Mikrotik
pada versi terbaru mengalami masalah setelah upgrade (error
hotspot, wireless drop). Dengan melakukan downgrade sementara, bisa
membantu mengidentifikasi penyebab masalah dan memastikan jaringan bekerja
normal kembali sebelum versi yang lebih stabil dirilis.
Kesimpulan
Pada intinya, video ini memberikan panduan tentang bagaimana
cara men-downgrade Mikrotik OS ke versi yang lebih lama bila terjadi masalah
setelah upgrade. Ini menyediakan solusi sementara sampai versi terbaru
tersedia dan lebih stabil. Diharapkan dengan panduan ini, pengguna Mikrotik
dapat memecahkan masalah potensial dan mempertahankan kinerja jaringan yang
optimal.
PART 17:
Video ini membahas tentang proses upgrade sistem
operasi (OS) Mikrotik dan cara kerja bootloader. Pembahasan
berfokus pada troubleshooting yang mungkin terjadi ketika proses upgrade tidak
berjalan lancar.
Dua Cara Bootloader Mikrotik
Video menjelaskan bahwa Mikrotik memiliki dua cara untuk
menjalankan OS, yaitu menggunakan bootloaders utama dan
cadangan. Kedua bootloaders ini berperan penting dalam proses
booting dan upgrade routerboard. Bootloader utama
digunakan untuk menjalankan OS yang sedang aktif, sementara bootloader cadangan
akan aktif jika terjadi kesalahan.
Alternatif Jika Upgrade Gagal
Penjelasan video menekankan bahwa ketika proses upgrade
mengalami masalah (misalnya file OS salah atau kerusakan), bootloader cadangan
akan secara otomatis memulihkan sistem ke konfigurasi
sebelumnya. Hal ini penting untuk mencegah kerusakan pada
routerboard.
Pentingnya Mengetahui Informasi Routerboard
Video juga menyoroti pentingnya memeriksa spesifikasi motherboard pada
routerboard sebelum proses upgrade. Dengan mengetahui detail seperti tipe
prosesor dan spesifikasi hardware, terhindar dari
permasalahan incompatibility.
Memahami Pilihan Boot
Video menjelaskan metode booting yang ada, seperti dari
harddisk atau jaringan (netinstall). Pemahaman tentang pilihan ini akan
membedakan penggunaan netinstall. Ini penting untuk melakukan proses
upgrade, terutama menggunakan metode netinstall.
Kesimpulan
video membahas tentang gambaran bagaimana
bootloader berperan menjaga stabilitas sistem, dan bagaimana
mengidentifikasi root cause permasalahan pada proses upgrade. Video juga
menggaris bawahi pentingnya pemeriksaan spesifikasi sistem hardware sebelum
melakukan proses upgrade agar tidak ada error.
PART 18:
Video ini membahas pentingnya mengelola user dan privilege
pada router Mikrotik untuk meningkatkan keamanan. Pembicara menekankan bahwa
penggunaan user admin bawaan berisiko tinggi karena mudah diserang.
Bahaya User Admin
Dijelaskan bahwa terdapat upaya penyusupan atau brute-force terhadap
router Mikrotik yang memanfaatkan user admin. User admin ini
rentan terhadap serangan dari luar jaringan karena tidak memiliki proteksi
tambahan.
Konfigurasi User Baru dan Grup
Untuk mengatasi risiko ini, video menjelaskan
langkah-langkah membuat user baru dengan priviledge yang lebih terbatas. Ini
dilakukan melalui menu System > Users. Penting untuk
membuat user dan grup baru untuk meningkatkan keamanan
sistem.
Pengaturan Hak Akses (Privilege)
Video menjelaskan cara mengatur hak akses (privilege) pada
user yang dibuat dengan cara mengelola grup user dan IP yang diperbolehkan
melakukan akses. Ini dapat membatasi akses ke router Mikrotik hanya
dari IP address tertentu saja.
Contoh Kasus dan Solusi
Video memberikan beberapa contoh untuk memperjelas.
Misalnya, mengubah range IP yang diijinkan untuk akses ke router. User
baru dapat memiliki akses terbatas, misalnya hanya dari IP lokal atau IP
tertentu, bukan seluruh IP di internet.
Kesimpulan
Dengan membuat user baru dan mengelola hak aksesnya,
pengguna dapat meningkatkan keamanan mikrotik mereka. Langkah ini mencegah
serangan dari luar jaringan dan melindungi akses dari user dalam jaringan.
Kesimpulannya, video ini fokus pada pengaturan user dan grup pada
Mikrotik untuk keamanan.
PART 19:
Video ini membahas tentang grup pada
MikroTik RouterOS. Pemateri menjelaskan perbedaan hak akses (privilege) di
antara grup-grup yang sudah dibuat secara default. Ada tiga grup utama:
- Full: Memberikan
akses penuh untuk semua operasi, termasuk konfigurasi, pembuatan user, dan
akses file.
- Read
Only: Hanya memungkinkan akses baca (read) pada konfigurasi,
tidak bisa membuat perubahan (write), atau menambahkan user baru.
- Specific: Memberikan
akses yang lebih spesifik (tergantung konfigurasi).
Perbedaan Hak Akses Antar Grup
Pemateri mendemonstrasikan bagaimana masing-masing grup
memiliki perbedaan dalam hal kemampuan untuk:
- Mengkonfigurasi: Grup
Full diizinkan, Read Only dan Specific tidak.
- Membuat
user baru: Grup Full diizinkan, Read Only dan Specific tidak.
- Mengakses
dan memodifikasi file: Grup Full diizinkan, Read Only dan
Specific tidak.
- Telnet
dan SSH: Semua grup memungkinkan akses.
- Perintah
ping: Semua grup diizinkan.
Kesimpulan
Video ini membahas tentang pemahaman mengenai grup pada
MikroTik penting untuk mengelola akses pengguna dan menghindari potensi
kesalahan. Pengguna dapat memanfaatkan keanekaragaman grup ini untuk membatasi
akses yang tidak diinginkan pada MikroTik. Video ini mendorong terus berlatih
dan mencoba sendiri untuk menguasai konsep ini. Pembahasan berlanjut pada topik
layanan lain (services) yang akan dibahas pada tahap selanjutnya.
PART 20:
Video ini membahas tentang FB Service di
Mikrotik, khususnya bagaimana mengontrol akses ke Mikrotik
melalui berbagai service, seperti Telnet, SSH, dan Winbox.
Penjelasannya fokus pada bagaimana mengubah port default untuk
meningkatkan keamanan.
Manajemen User dan Pembatasan Akses
Video menjelaskan cara membatasi akses login ke Mikrotik
melalui service yang berbeda. Pengguna dapat menonaktifkan atau mengubah
port untuk melindungi Mikrotik dari akses yang tidak
sah. Ini dilakukan agar hanya user tertentu yang bisa mengakses service tertentu.
Mengubah Port untuk Keamanan
Penting untuk memahami konsep mengubah port default (port 23
untuk Telnet, 22 untuk SSH, 80 untuk HTTP, dll.). Mengganti port ke
yang lain (misalnya 30700 untuk Telnet) dapat meningkatkan keamanan dengan menyulitkan
akses bagi orang yang tidak berwenang.
Contoh Praktis
Video memperlihatkan bagaimana praktik mengganti port default
layanan Telnet. Setelah mengubah port, koneksi ke Mikrotik hanya
akan bisa dilakukan lewat port yang baru didefinisikan. Contoh lainnya
ditunjukkan dengan mengubah port untuk Winbox.
Konfigurasi Custom
Video mendemonstrasikan cara memodifikasi port layanan
lainnya seperti SSH dan Winbox. Ini memungkinkan penggunaan
port kustom untuk masing-masing layanan, yang lebih aman dibanding
menggunakan port default. Ini akan membuat konfigurasi
menjadi lebih terkontrol.
Kesimpulan
Video ini menyoroti bagaimana menyesuaikan
port layanan di Mikrotik untuk meningkatkan keamanan. Penggunaan
port kustom di sarankan agar akses hanya diberikan pada user yang
berwenang saja, jauh lebih aman dibanding port default. Menyampaikan kesadaran
akan pentingnya praktik pengaman sistem.
PART 21:
Video ini membahas cara membuat user Mikrotik yang hanya
memiliki akses terbatas pada menu hotspot. Tujuannya adalah untuk memberikan
kontrol akses yang lebih spesifik, misalnya, user tersebut hanya bisa
menambahkan user hotspot saja, tanpa bisa mengakses fitur-fitur Mikrotik
lainnya.
Menggunakan Fitur Skin
Untuk membuat user dengan akses terbatas, video
ini menjelaskan penggunaan fitur skin pada Mikrotik. Skin
memungkinkan penyesuaian tampilan antarmuka web Mikrotik. Dengan skin,
administrator dapat menyembunyikan atau menampilkan menu-menu tertentu,
sehingga hanya menu hotspot saja yang tampak pada user tersebut.
Prosedur Pembuatan User Terbatas
Video mendemonstrasikan langkah-langkah berikut:
- Masuk
ke menu skin design pada antarmuka web Mikrotik.
- Membuat
group baru, misalnya "hotspot only".
- Mengatur
akses menu untuk grup tersebut. Menu yang ingin disembunyikan dimatikan
aksesnya, sedangkan menu yang diperbolehkan diaktifkan. Penting
untuk menonaktifkan akses ke menu-menu yang tidak perlu,
seperti SSH, Winbox, dan lain-lain.
- Menetapkan
user ke grup "hotspot only".
Contoh Penggunaan
Video memberikan contoh bagaimana cara memberikan akses
pengguna (misalnya, user "Yusawi") untuk menambahkan user hotspot
saja, tetapi tidak dapat mengakses fitur/menu lain. Aplikasi ini berguna untuk
memberikan kontrol akses yang presisi.
Kesimpulan
Video ini menyoroti pemahaman cara kerja skin pada
Mikrotik, administrator dapat membuat user dengan akses terbatas hanya pada
menu hotspot. Ini berguna untuk manajemen dan keamanan jaringan yang lebih
baik. Video ini juga menekankan pentingnya mengatur akses pengguna secara
spesifik agar tidak terjadi kesalahan konfigurasi dan potensi kebocoran
informasi.
PART 22:
Video menjelaskan pentingnya membackup konfigurasi Mikrotik
sebelum melakukan perubahan atau troubleshooting. Terdapat dua jenis file
backup:
- Binary
File (dot backup): Digunakan untuk memulihkan konfigurasi pada
router dengan tipe yang sama. Jika router awal adalah RB941, maka
restore-nya juga harus pada RB941, bukan RB952. File ini tidak bisa
dibaca menggunakan text editor, melainkan hanya untuk restore. Ia tidak menyimpan
semua konfigurasi, hanya konfigurasi router itu sendiri. Tidak pula
menyimpan username dan password.
- Script
File: Digunakan untuk memulihkan konfigurasi pada router dengan
tipe berbeda. File ini bisa dibaca menggunakan text
editor dan bisa menyimpan semua konfigurasi router,
termasuk IP address, interface wireless, user, dan login. Akan tetapi,
username dan password tidak tersimpan di dalam file.
Cara Backup
Video menunjukkan cara melakukan backup menggunakan binary
file melalui menu "files".
- Backup
default: Backup ini terenkripsi menggunakan username dan
password. Ini cara yang lebih aman karena menyimpan seluruh konfigurasi
router termasuk internet dan output.
- Backup
Manual: Adalah backup tanpa nama file khusus yang tersimpan
dengan format spesifik yang memberikan informasi tanggal pembuatan backup.
Cara Restore
Video mendemonstrasikan cara memulihkan konfigurasi yang
telah di-backup menggunakan binary file:
- Download
file backup ke komputer.
- Klik
restore di menu files Mikrotik.
- Pilih
file backup yang didownload.
- Router
akan me-restore konfigurasi.
Kesimpulan
Video menyoroti pentingnya membackup konfigurasi Mikrotik.
Memilih metode backup yang tepat (binary atau script) tergantung pada kebutuhan
dan kompatibilitas tipe router. Backup data penting dilakukan secara teratur
untuk meminimalkan kehilangan data. Video juga menayangkan contoh praktek
penggunaan backup binary dan menampilkan cara restore configuration dari file
backup.
PART 23:
Video ini membahas cara backup konfigurasi Mikrotik
menggunakan script .rsc. Berbeda dengan backup .bak,
backup .rsc memiliki beberapa keunggulan, seperti:
- Format
plain text: File .rsc berformat teks biasa, sehingga
bisa diedit dengan text editor. Ini memberikan fleksibilitas untuk
memodifikasi konfigurasi sebelum direstore.
- Backup
parsial: Kita bisa memilih untuk membackup hanya bagian
konfigurasi tertentu (misalnya, konfigurasi Wi-Fi saja).
- Tidak
membackup username/password: Backup .rsc tidak menyimpan
informasi username dan password. Ini penting untuk keamanan.
- Menggunakan
perintah export dan import: Untuk membackup,
gunakan perintah export. Untuk memulihkan (restore), gunakan
perintah import.
Perbedaan dengan Backup .bak
Perlu diingat bahwa backup dengan
ekstensi .rsc berbeda dengan backup .bak.
Backup .bak bersifat binary dan tidak bisa dibaca
langsung menggunakan text editor. Backup .rsc (script) bisa dibaca
dan dimodifikasi dengan text editor.
Cara Backup dan Restore
Video menginstruksikan untuk membackup (dengan
perintah export) dan memulihkan (dengan perintah import) konfigurasi.
Perlu diperhatikan:
- Untuk
backup, gunakan perintah export file backup.
- Untuk
backup parsial, spesifikasi bagian konfigurasi yang akan di backup
(contoh: export file IP).
- Untuk
memulihkan (restore), gunakan import.
- Pengaturan
yang sudah ada di Mikrotik harus dihapus sebelum melakukan restore, jika
tidak, kemungkinan terjadi duplikasi data.
Penting!
- Pastikan
file backup disimpan ke komputer untuk menghindari kerusakan atau
kehilangan data jika terjadi masalah pada Mikrotik itu sendiri.
- Disarankan
untuk memisahkan konfigurasi backup yang berbeda pada file terpisah. Ini
mempermudah modifikasi dan penggabungan kembali konfigurasi.
Kesimpulan
Video ini menjelaskan cara backup dan restore konfigurasi
Mikrotik dengan menggunakan file script .rsc sebagai alternatif dari
format .bak. Pembahasan ini memberikan pemahaman mengenai cara kerja,
kelebihan, dan perbedaannya, serta langkah-langkah praktis dalam penggunaannya.
PART 24:
Video ini membahas dua cara membackup dan merestore
konfigurasi Mikrotik: menggunakan file di menu dan menggunakan script
ekspor-impor.
Cara Mereset Konfigurasi Mikrotik (Hard Reset & Soft
Reset)
Video ini menjelaskan bagaimana mereset konfigurasi Mikrotik
ke pengaturan default pabrik. Hal ini berguna jika pengguna lupa
username/password atau ingin memulai dari awal.
Penjelasan Metode:
- Hard
Reset: Memerlukan pencabutan power dan penekanan tombol reset
pada perangkat Mikrotik. Setelah itu, power dihidupkan kembali. Jeda waktu
sekitar 5-8 detik diperlukan. Ini mereset konfigurasi
perangkat secara fisik.
- Soft
Reset: Melalui Winbox, dengan opsi "Remove
Configuration" atau "System Reset Config." Ini mereset
konfigurasi tanpa harus melakukan restart perangkat secara fisik.
Kondisi yang Membutuhkan Reset
Video menekankan kebutuhan untuk melakukan reset dalam
situasi berikut:
- Lupa
username/password.
- Ingin
memulai ulang konfigurasi dari nol.
- Mengatasi
masalah login.
- Untuk recovery konfigurasi
router ke default pabrik.
Fungsi Tambahan Reset
Reset tidak hanya mereset konfigurasi, tetapi juga dapat
memulihkan bootloader router bila terjadi masalah upgrade.
Install Ulang OS Mikrotik
Video menjelaskan bahwa reset dapat digunakan untuk
menginstall ulang OS Mikrotik, baik menggunakan metode "netinstall"
dari informasi yang ada maupun metode lain.
Praktek Reset (Hard Reset)
Video mendemonstrasikan cara melakukan hard reset,
menunjukkan langkah-langkah secara detail. Ini meliputi pencabutan power,
penekanan tombol reset , dan menunggu 5-8 detik untuk proses restart.
Kesimpulan
Video ini memberikan langkah-langkah jelas untuk melakukan
hard reset dan soft reset pada Mikrotik, dan berbagai situasi di mana reset
diperlukan. Penting untuk dipahami cara mereset ini membantu mengatasi berbagai
tantangan, terutama jika password lupa atau masalah
konfigurasi lainnya.
PART 25:
Video ini membahas tentang riset konfigurasi Mikrotik.
Jika masih bisa login ke Mikrotik, tidak perlu menekan tombol reset. Cukup
akses menu System -> Configuration, lalu pilih opsi yang sesuai.
- No
Default Configuration: Pilihan ini akan menghapus semua settingan,
termasuk yang diinstal dari pabrik, kecuali username dan password.
Ini cocok untuk mengembalikan konfigurasi ke versi awal.
- Keep
Your Configuration: Pilihan ini akan menyimpan semua settingan, kecuali
yang yang diubah secara manual.
- Reset
Semua Kecuali Username dan Password: Opsi ini menghapus semua
settingan selain username dan password.
Backup dan Restore Konfigurasi
Video juga menjelaskan tentang backup dan restore konfigurasi
Mikrotik. Jika diinginkan, konfigurasi dapat di-backup sebelum melakukan reset.
File backup tersebut dapat disimpan dan digunakan untuk memulihkan konfigurasi.
- Memilih
Backup: Untuk membuat file backup, pastikan opsi backup diaktifkan.
- Import
File Backup: Untuk memulihkan konfigurasi dari file backup, import
file backup. Hal ini akan menggantikan isi konfigurasi Mikrotik.
Menangani Kesulitan Reset
Video menyarankan beberapa cara jika kesulitan melakukan
reset konfigurasi, mengingatkan untuk mencoba opsi reset dengan
konfirmasi dari aplikasi Winbox.
- Jika
masih tidak bisa melakukan reset, bisa melalui instalasi ulang/ reinstlasi
sistem. Ini seperti instalasi ulang sistem operasi (OS) pada komputer.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, video ini memberikan panduan lengkap
tentang cara melakukan reset konfigurasi Mikrotik dengan aman
dan efektif. Video memuat beberapa opsi, memungkinkan pengguna melakukan riset
konfigurasi sesuai kebutuhan. Penggunaan backup dan restore juga
disoroti sebagai bagian penting untuk menghindari kehilangan data
penting.
PART 26:
Video ini membahas tentang lisensi yang
penting untuk dipertimbangkan ketika memilih perangkat MikroTik. Lisensi MikroTik
dibagi menjadi dua kategori utama:
- Lisensi
bawaan (built-in): Terdapat dalam perangkat tertentu,
seperti Routerboard tertentu. Level lisensi menentukan fitur
yang tersedia dan batasan upgrade sistem operasi. Lisensi ini
disimpan di hardisk routerboard. Contohnya, RB941 sudah memiliki
level 4.
- Lisensi
terpisah (x86): Memungkinkan untuk membeli lisensi untuk
penggunaan pada komputer, VPS (Virtual Private Server), atau
virtualisasi lainnya di situs mikrotik.com atau melalui
distributor. Ini memiliki lisensi tipe
khusus chr untuk pemakaian di lingkungan virtual.
Tingkatan Lisensi Mikrotik
Video menjelaskan berbagai level lisensi:
- Level
0: Demo gratis, terbatas fitur dan waktunya hanya 24 jam.
- Level
3: Biasanya untuk klien nirkabel (wireless client),
point-to-point bridge (misalnya untuk tower). Level 3 tidak bisa
digunakan sebagai access point WiFi.
- Level
4: Sering digunakan untuk akses point rumah atau kantor dan
sebagian provider. Harganya sekitar ratusan ribu rupiah.
- Level
5: Digunakan untuk provider yang membutuhkan lebih banyak
kapasitas. Harganya bisa mencapai 500 ribuan.
- Level
6: Untuk kontrol terhadap banyak perangkat, harganya mencapai
jutaan rupiah.
Video ini membahas tentang lisensi pada perangkat Mikrotik, yang menjadi salah satu faktor pembeda harga antar perangkat. Lisensi ini menentukan fitur dan batasan pada perangkat Mikrotik, serta dibagi menjadi dua jenis utama:
- Routerboard (Hardware) – Lisensi sudah termasuk dalam perangkat dan tersimpan di hardisk routerboard. Contohnya, RB941 memiliki lisensi level 4 secara bawaan.
- CHR (Cloud Hosted Router) – Lisensi khusus untuk perangkat virtual (VM, VPS), yang menggunakan sistem berbasis kecepatan, bukan level.
Tingkatan Lisensi Routerboard
- Level 0: Hanya demo 24 jam.
- Level 3: Untuk wireless point-to-point, tidak bisa menjadi access point.
- Level 4: Bisa digunakan sebagai access point dengan batasan 200 pengguna hotspot dan VPN.
- Level 5: Dapat menangani hingga 500 pengguna.
- Level 6: Unlimited pengguna dan fitur.
Lisensi CHR (Cloud Hosted Router)
- Free: Kecepatan dibatasi 1 Mbps.
- Trial: Kecepatan penuh, tetapi hanya berlaku 60 hari.
- Paid License: Berbayar dengan kecepatan lebih tinggi sesuai level yang dipilih.
Saat memilih perangkat Mikrotik, penting untuk memperhatikan lisensinya agar sesuai dengan kebutuhan, misalnya untuk kafe dengan 300 pengguna, sebaiknya menggunakan level 5 atau lebih tinggi.
Kesimpulan:
Video ini membahas tentang lisensi mikrotik untuk menentukan fitur, batasan, dan harga perangkat. Untuk hardware, lisensi disertakan langsung dalam perangkat, sementara untuk virtualisasi (CHR), lisensi berdasarkan kecepatan. Pemilihan lisensi harus sesuai dengan kebutuhan jaringan agar perangkat dapat bekerja optimal.
Komentar
Posting Komentar