Belajar Mikrotik Dasar by ID-Networkers (IDN.ID)

 


7 Februari 2025

PART 1:

Video ini memperkenalkan learning portal idn.id sebagai platform untuk belajar jaringan, termasuk Mikrotik. Pemateri, Tria Saputra, seorang IT trainer di IDM, memperkenalkan dirinya dan pengalamannya dalam mengajar tentang jaringan, termasuk Mikrotik, di berbagai negara.

Mengenal Mikrotik

Video menjelaskan tentang apa itu Mikrotik. Mikrotik bukanlah buatan China, melainkan sebuah perusahaan yang berbasis di Latvia, Eropa Utara. Mereka memproduksi perangkat jaringan, baik perangkat keras (routerboard) maupun perangkat lunak (Mikrotik OS). Mikrotik OS dapat diinstall di berbagai platform seperti virtualbox, komputer fisik, maupun server.

Kegunaan dan Fleksibilitas Mikrotik

Mikrotik OS dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan jaringan, termasuk fitur hotspot. Meskipun mungkin membutuhkan resource komputer yang cukup besar, pilihan untuk menginstall di virtualbox atau perangkat keras yang sesuai menawarkan fleksibilitas.

Sejarah dan Filosofi Mikrotik

Video menyoroti bahwa misi utama Mikrotik adalah menghubungkan dunia (routing the world). Founder Mikrotik adalah John Trully dan Arnis Riekstiņš.

Sumber Belajar dan Komunitas Mikrotik

Video merekomendasikan sumber belajar yang tersedia untuk mempelajari Mikrotik lebih mendalam. Terdapat website resmi Mikrotik, wiki yang berisi informasi produk Mikrotik, dan forum untuk diskusi dan bertanya. Video juga menjelaskan tentang Mikrotik User Meeting (MUM) sebagai kesempatan untuk berinteraksi dengan pakar Mikrotik.

Kesimpulan

Video ini memberikan gambaran umum tentang Mikrotik, termasuk penjelasan tentang perusahaan, perangkat lunak, perangkat keras, dan sumber belajar yang tersedia. Hal ini memberikan gambaran awal yang baik bagi pemula yang ingin mempelajari Mikrotik.

PART 2:

Video ini membahas sejarah singkat MikroTik. Perusahaan MikroTik didirikan pada tahun 1996. Awalnya, mikrotik fokus pada sofware yang diinstal di PC. Routerboard fisik yang umum kita kenal saat ini baru muncul pada tahun 2002. Penting untuk diketahui bahwa mikrotik awalnya berjalan pada PC, sebelum beralih ke perangkat keras routerboard yang kita kenal sekarang.

Perkembangan MikroTik

Perkembangan mikrotik hingga saat ini mencakup berbagai jenis perangkat, dari gateway hingga access point, bahkan yang difokuskan untuk perangkat outdoor. Video juga menyoroti acara-acara pertemuan pengguna mikrotik, dimana pengguna dari berbagai sektor, termasuk ISP, ABG, dan perusahaan TI berkumpul untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman. Acara ini sudah berlangsung selama sekitar 15 tahun di Indonesia, dan menjadi salah satu yang paling ramai di dunia.

Fitur Terbaru dan Pengembangan Skill

Video menekankan pentingnya mengikuti perkembangan mikrotik. Para pengguna dapat mempelajari fitur terbaru dan meningkatkan keahlian mereka melalui acara-acara online yang diselenggarakan pada tahun 2021 untuk tetap up-to-date dengan perkembangan terkini.

Kesimpulan

Video ini memberikan gambaran umum tentang sejarah, perkembangan, dan pentingnya mempelajari mikrotik. Penonton diajak untuk memahami asal usul software dan perangkat keras mikrotik, termasuk bagaimana pengguna dapat memanfaatkan perkembangan terbaru melalui acara dan sumber daya online.


PART 3:

Video ini membahas berbagai sertifikasi yang tersedia untuk mempelajari Mikrotik secara terstruktur. Sertifikasi tersebut bukan sekadar mempelajari perangkat, tetapi juga memahaminya secara mendalam.

Sertifikasi Mikrotik Network Associate (MTCN)

Video menjelaskan sertifikasi dasar, MTCN (Mikrotik Certified Network Associate), sebagai langkah awal. Pelatihan ini mencakup berbagai topik seperti firewall, wireless, DHCP, dan konfigurasi lainnya. Dengan sertifikasi ini, pembelajar akan mendapatkan pemahaman dasar dan terstruktur tentang penggunaan Mikrotik.

Sertifikasi Mikrotik Lainnya

Selain MTCN, video juga menyebutkan sertifikasi lanjutan seperti:

  • Mikrotik Certified Routing Engineer (MTRC): Berfokus pada routing, meliputi static dan dynamic routing (seperti OSPF). Termasuk juga konfigurasi VPN dan point-to-point addressing.
  • Mikrotik Certified Traffic Control Engineer (MTCF): Berfokus pada pengelolaan traffic, seperti prioritas bandwidth, kontrol QoS, dan konfigurasi pengaturan bandwidth yang efisien.
  • Mikrotik Certified Security Engineer (MCS): Berfokus pada keamanan jaringan.
  • Mikrotik Certified Switch Engineer (MSC): Berfokus pada konfigurasi switch jaringan, termasuk layer 2.
  • Mikrotik Certified User Manager Engineer (MCU): Berfokus pada manajemen pengguna, meliputi pengaturan hotspot dan VPN.
  • Mikrotik Certified Wireless Engineer (MCWE): Berfokus pada pengelolaan jaringan nirkabel, termasuk configurasi wireless indoor/outdoor, point-to-point, dan topologi jaringan.
  • Sertifikasi lanjutan untuk BGP dan MPLS: Mengarah pada penggunaan Mikrotik untuk jaringan provider.


Pentingnya Sertifikasi

Video menekankan pentingnya sertifikasi untuk pembelajaran Mikrotik yang terstruktur, menghindari coba-coba, dan memahami secara mendalam cara kerja jaringan.

Cara Memperpanjang Sertifikasi

Video menjelaskan bagaimana cara memperpanjang sertifikasi. Umumnya dilakukan melalui ujian ulang, dan bagi alumni dari lembaga pelatihan tertentu, terdapat diskon biaya.

Cara Mendapatkan Informasi Lebih Detail

Video menyarankan untuk mengunjungi website resmi mikrotik.com untuk informasi lebih rinci tentang sertifikasi.

Kesimpulan

Video ini memberikan gambaran menyeluruh tentang berbagai sertifikasi Mikrotik, dan keuntungan mempelajari Mikrotik secara terstruktur. Pemilihan sertifikasi dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran.


PART 4:

Video ini membahas tentang Router OS, salah satu komponen penting dalam sistem Mikrotik. Di jelaskan perbedaan antara routerboard dan router OSRouter OS adalah sistem operasi yang dapat diinstal pada berbagai platform, seperti PC, server, Raspberry Pi, dan virtualisasi, unlike routerboard yang memiliki hardware bawaan.

Kelebihan Router OS

Video menekankan beberapa keunggulan menggunakan Router OS, dibandingkan dengan menggunakan routerboardRouter OS menawarkan fleksibilitas yang lebih tinggi dalam hal konfigurasi hardware. Pengguna bisa mengganti atau meng-upgrade komponen seperti prosesor (misalnya dari Xeon), RAM, dan kartu jaringan (LAN card) sesuai kebutuhan. Hal ini lebih hemat, karena hanya mengganti komponen yang rusak, dibandingkan mengganti seluruh perangkat keras (routerboard). Router OS juga memungkinkan penggunaan fitur-fitur tertentu yang lebih baik daripada konfigurasi pada routerboard. Sebagai contoh, fitur BGP dan hotspot dengan pengguna ribuan user lebih optimal pada perangkat yang bisa di-upgrade hardware-nya.

Platform yang Digunakan

Video memberikan gambaran bahwa banyak Router OS yang berbasis x86. Contoh perangkat yang sering digunakan untuk instalasi Router OS disebut X86 4G . Menyebutkan bahwa bisa juga menggunakan komputer lama, dan mengubahnya menjadi router.

Kesimpulan

Kesimpulannya, Router OS merupakan pilihan yang fleksibel dan ekonomis untuk membangun jaringan yang customizable. Pilihan ini tergantung pada kebutuhan masing-masing. Video ini menyarankan untuk mempertimbangkan Router OS jika fleksibilitas dan kekuatan prosesor lebih prioritas daripada keterbatasan hardware bawaan. Video akan berlanjut dengan pembahasan tentang Routerboard.


PART 5:

Video ini membahas tentang  beragam fitur Mikrotik yang melebihi sekadar router OS. Mikrotik, dijelaskan, juga mendukung jaringan nirkabel (wireless), baik untuk penggunaan indoor maupun outdoor. Hal ini membuatnya cocok untuk koneksi point-to-point dan point-to-multipoint. Berbagai macam antena wireless, seperti antena sektoral dan omnidirectional, dibahas untuk menyesuaikan kebutuhan. Mikrotik juga mendukung standar wireless yang relatif cepat.

Kegunaan Mikrotik untuk Berbagai Skenario Jaringan

Kemudian menyorot berbagai kegunaan Mikrotik:

  • Routing: Mikrotik mampu melakukan routing statik, default, dan dinamis baik IPv4 maupun IPv6.
  • Firewall: Mikrotik dapat melindungi jaringan dari serangan seperti brute force dan denial-of-service (DoS).
  • Network Address Translation (NAT): Memungkinkan koneksi antar jaringan pribadi dan publik.
  • Quality of Service (QoS): Mengatur prioritas bandwidth untuk aplikasi atau pengguna tertentu, contohnya untuk memaksimalkan kinerja game online.
  • Point-to-Point Tunneling: Memungkinkan akses jaringan dari jarak jauh, seperti ketika bekerja dari rumah (work from home). Metode tunneling seperti PPTP, OpenVPN, dan IPsec dibahas.
  • User Management: Mikrotik dapat mengelola pengguna, seperti pada hotspot dan menyediakan autentikasi.
  • Web Proxy: Memungkinkan pengaturan akses internet melalui proxy untuk mengontrol akses ke situs web.

Kesimpulan

Video ini membahas tentang fungsi dasar Mikrotik sebagai router adalah intinya. Akan tetapi, fitur-fitur tambahannya sangatlah banyak dan beragam, yang semuanya bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan jaringan. Video menekankan bahwa Mikrotik dapat dipasang dalam satu perangkat atau dikonfigurasikan ke perangkat terpisah, dan dapat digunakan di berbagai situasi jaringan, mulai dari instalasi rumahan hingga jaringan skala besar.


PART 6:


Video ini membahas langkah-langkah awal dalam mengakses Mikrotik. Pembicara menjelaskan bahwa port pertama (port 1) biasanya digunakan untuk koneksi internet, sementara port 2, 3, dan 4 diperuntukkan untuk jaringan lokal. Penting untuk menyambungkan laptop ke port selain port 1 untuk menghindari masalah.

Cara Mengakses Mikrotik

Video menunjukkan beberapa cara mengakses router Mikrotik, termasuk:

  • Menggunakan aplikasi Winbox. Aplikasi ini adalah pilihan umum dan tidak memerlukan pengaturan IP address awal pada sisi Mikrotik. Penting untuk mendownload versi terbaru Winbox dari mikrotik.com, dan memastikan versi yang sesuai dengan sistem operasi laptop (32-bit atau 64-bit, serta Windows, Mac, atau Linux).
  • Menggunakan text-based interface (command-line).
  • Menggunakan Telnet atau SSH.
  • Menggunakan serial console.
  • Menggunakan aplikasi lain seperti FTV, quickset, atau website.

Login ke Mikrotik melalui Winbox

Setelah aplikasi Winbox terinstal, video menjelaskan proses login pertama. Tahapannya adalah sebagai berikut:

  • Menentukan alamat MAC address Mikrotik.
  • Mengklik tombol "connect".
  • Menggunakan username dan password standar (biasanya tidak ada password, atau "admin" sebagai user dan password kosong).

Menghapus Konfigurasi Pabrik (Fasilitas reset)

Pembicara menyarankan untuk menghapus konfigurasi pabrik (reset configuration) Mikrotik agar pemirsa bisa mulai dari tahap awal.

Kesimpulan

Video ini memberikan panduan detail tentang langkah awal mengakses Mikrotik. Pemirsa akan diajarkan cara menghubungkan laptop, mendownload Winbox, dan login ke Mikrotik untuk memulai proses konfigurasi. Point kunci adalah koneksi ke port yang tepat dan penghapusan konfigurasi fabrikasi untuk memulai pengaturan dari awal.


PART 7:

Video ini membahas langkah-langkah awal mengakses dan berinteraksi dengan Mikrotik menggunakan Winbox. Penjelasan dimulai dari tampilan awal Winbox saat login.

Elemen Tampilan Winbox

Video membahas tentang elemen-elemen penting yang terdapat pada tampilan awal Winbox, seperti:

  • Informasi User: Menampilkan user yang sedang login, dalam contoh ini user admin.
  • MAC Address: Menggambarkan alamat fisik perangkat Mikrotik.
  • Identitas Router: Menampilkan nama dan informasi penting tentang router Mikrotik. Pengguna dapat merubah identitas ini.
  • Informasi Sistem: Menampilkan detail sistem operasi, termasuk versi, tipe produk, dan prosesor yang digunakan.

Kemudian video menjelaskan cara merubah identitas router Mikrotik menggunakan Winbox dan Terminal (melalui command line). Penjelasan tentang cara mengubah nama router ("Identity") menjadi lebih detail.

Dan terakhir, video juga menjelaskan bagaimana memberikan alamat IP address pada Mikrotik untuk menghubungkan perangkat ke jaringan. Hal ini meliputi:

  • Menambahkan alamat baru di menu IP address.
  • Menentukan prefix/subnet mask.
  • Menentukan interface (port) yang digunakan.
  • Verifikasi koneksi: Cara memastikan koneksi antar Mikrotik dan perangkat lain sudah terhubung dengan benar.

Kesimpulan

Video ini perlu dipahami pemula agar diharapkan dapat memulai interaksi dengan router Mikrotik menggunakan Winbox, melakukan login, dan memberikan pengaturan alamat IP untuk memulai koneksi jaringan dengan perangkat lain dalam jaringan.

PART 8:

Video ini membahas cara mengakses dan mengkonfigurasi Mikrotik melalui website. Sebagai alternatif Winbox, pengguna dapat mengakses dan mengkonfigurasi Mikrotik menggunakan web browser.

Akses Mikrotik Melalui Website

Video menjelaskan bahwa pengguna dapat mengakses Mikrotik tanpa menginstal aplikasi Winbox dengan membuka alamat website Mikrotik di browser. Pengguna dapat menggunakan browser seperti Google Chrome atau Firefox. Hal ini dilakukan dengan memasukkan alamat IP Mikrotik di address bar browser. Setelah terhubung, tampilan website Mikrotik akan muncul, menyediakan antarmuka yang mirip dengan Winbox.

Fungsi Website Mikrotik

Fungsi website ini sama dengan Winbox, yaitu untuk mengkonfigurasi Mikrotik. Pengguna dapat melakukan konfigurasi dasar seperti menambahkan interface, mengkonfigurasi koneksi internet, dan lainnya.

Fitur QuickSet

Video juga membahas fitur QuickSet. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk dengan cepat menghubungkan Mikrotik ke jaringan lain atau internet. QuickSet menampilkan opsi konfigurasi dalam satu layar, termasuk mode point-to-point, bridge, dan access point.


Konfigurasi Mikrotik Melalui Website

Video memberikan contoh penggunaan website untuk mengkonfigurasi Mikrotik. Pengguna dapat menambahkan interface baru, mengkonfigurasi IP address, dan melakukan konfigurasi lain dengan mudah. Penjelasan juga diberikan mengenai konfigurasi point-to-point dan access point melalui website.


Kesimpulan

Video ini menunjukkan bagaimana mengakses dan mengkonfigurasi Mikrotik menggunakan website sebagai alternatif dari Winbox. Penggunaan website ini menawarkan fleksibilitas dan kemudahan dalam melakukan konfigurasi dasar, termasuk penggunaan fitur QuickSet. Video ini memberikan pemahaman bagaimana mengkonfigurasi Mikrotik melalui browser.


PART 9:

Video ini membahas cara mengkonfigurasi Mikrotik tanpa menggunakan Winbox, melainkan melalui command-line interface (CLI). Penting untuk diketahui bahwa Mikrotik tidak selalu bergantung pada Winbox. Metode ini memanfaatkan SSH atau Telnet untuk mengakses router Mikrotik.

Keunggulan Menggunakan Command-Line

Penggunaan CLI menawarkan beberapa kelebihan, seperti:

  • Menggunakan bandwidth lebih kecil: Dibandingkan Winbox, penggunaan CLI menggunakan bandwidth yang lebih kecil, sehingga cocok untuk koneksi internet dengan kecepatan rendah (misalnya di daerah Papua atau negara lain).
  • Akses jarak jauh: CLI memungkinkan akses ke router Mikrotik dari jarak jauh tanpa perlu koneksi USB.

Persiapan Menggunakan CLI

Untuk menggunakan CLI, diperlukan program SSH client (misalnya Putty, WinSCP, atau aplikasi lainnya). Langkah awal adalah mendownload SSH client dan kemudian menghubungkan ke router Mikrotik dengan memasukkan IP address router dan port SSH (biasanya ssh2).

Interaksi dengan CLI (Command Line Interface)

Setelah terhubung, interface CLI mirip dengan menu Winbox, namun dengan perintah text-based. Pengguna dapat melakukan berbagai pengaturan, seperti:

  • Pemasangan IP address: Cara menambahkan IP address pada interface, mirip dengan mengelola IP di Winbox, akan tetapi berbeda langkahnya.
  • Ganti nama interface: Cara untuk mengubah nama interface.
  • Ganti nama identitas: Cara untuk mengubah nama identitas Mikrotik.

Navigasi pada CLI

  • Command untuk navigasi: Menggunakan cd (atau perintah lain sesuai CLI).
  • Mencari perintah: Menggunakan tanda tanya (?) untuk menampilkan perintah-perintah yang tersedia pada CLI.
  • Menampilkan informasi: print digunakan untuk melihat informasi dan data.
  • Memindahkan directory: Titik dua (':') digunakan untuk kembali ke direktori sebelumnya.

Modifikasi/Penghapusan Data

  • Mengubah data: Penggunaan perintah set untuk mengubah berbagai konfigurasi.
  • Menghapus data: Penggunaan perintah remove untuk menghapus data tertentu.

Kesimpulan

Video ini menjelaskan konsep dasar penggunaan CLI pada Mikrotik, termasuk konfigurasi dasar, navigasi, dan cara mengubah berbagai pengaturan. Penting untuk dipahami bahwa penggunaan CLI membutuhkan pengetahuan tentang perintah-perintah CLI.

PART 10:

Video ini membahas tentang cara menghubungkan Mikrotik ke internet melalui koneksi Wi-Fi. Pembahasan difokuskan pada langkah-langkah konfigurasi untuk koneksi nirkabel (wireless).

Tahapan Koneksi

  • Konfigurasi Jaringan di Laptop: Laptop perlu dikonfigurasikan ke jaringan lokal yang sama dengan Mikrotik.
  • Menentukan Gateway (IP Router): Langkah penting untuk menentukan IP router yang akan digunakan untuk mengakses internet.
  • Mengaktifkan Interface Wireless: Pastikan interface wireless (wlan1) di Mikrotik sudah aktif. Interface wireless ini akan menghubungkan Mikrotik ke jaringan Wi-Fi.
  • Membuat Security Profile: Membuat profil keamanan Wi-Fi (misalnya "profile satu") yang sesuai dengan password Wi-Fi yang akan digunakan, penting untuk keamanan jaringan.
  • Mengatur Security Profile pada Interface Wireless: Mengatur security profile yang telah dibuat pada interface wireless Mikrotik.
  • Scanning dan Koneksi ke Access Point: Melakukan pencarian (scan) dan menghubungkan Mikrotik ke access point Wi-Fi di rumah pengguna. Pastikan sinyal yang tertangkap cukup kuat.
  • Konfigurasi DHCP Client: Langkah penting yang ditunjukkan di video adalah menambahkan DHCP client pada interface wireless Mikrotik. Hal ini memungkinkan Mikrotik untuk mendapatkan IP address secara otomatis dari access point.
  • Memeriksa Koneksi Internet: Menjalankan perintah ping untuk menguji apakah Mikrotik sudah terhubung ke internet.
  • Konfigurasi Firewall (Jika dibutuhkan): Metode NAT (Network Address Translation) atau penyesuaian Firewall dapat digunakan jika laptop pengguna belum terhubung ke internet, solusi ini melakukan terjemahan alamat IP.

Poin Penting

  • Password Wi-Fi: Pastikan password Wi-Fi yang digunakan pada security profile sama dengan password Wi-Fi yang digunakan di rumah pengguna.
  • DHCP Client: Konfigurasi DHCP Client sangat penting untuk mendapatkan IP secara otomatis.
  • Firewall: Penggunaan Firewall untuk menerjemahkan alamat IP source diperlukan jika laptop pengguna belum terhubung ke internet.
  • Troubleshooting: Video ini juga memberikan beberapa tips pemecahan masalah umum ketika koneksi terjadi error, seperti memastikan DHCP Server di access point berfungsi dan tidak ada masalah konfigurasi IP pada laptop atau jaringan.

Kesimpulan

Video ini memberikan panduan rinci untuk menghubungkan Mikrotik ke internet melalui Wi-Fi, mencakup langkah-langkah konfigurasi, tips untuk troubleshooting, dan menjelaskan pentingnya konfigurasi DHCP Client dan Firewall dalam proses koneksi.

PART 11:

Video ini membahas cara menghubungkan Mikrotik dengan modem internet di rumah menggunakan kabel Ethernet. Alternatif penggunaan kabel ethernet sebagai koneksi internet dijelaskan sebagai solusi bagi pengguna yang ingin menggunakan Mikrotik sebagai router namun sudah memiliki modem di rumah.

Konfigurasi Mikrotik untuk Koneksi Kabel

Video menunjukkan langkah-langkah konfigurasi Mikrotik untuk menerima koneksi internet dari modem menggunakan kabel Ethernet. Dijelaskan cara menentukan interface (ethernet) yang akan digunakan untuk koneksi.

  • Identifikasi Interface: Pengguna perlu mengidentifikasi interface jaringan (misalnya, ether1) yang terhubung ke modem.
  • DHCP: Pengaturan DHCP di Mikrotik dijelaskan sebagai kunci agar komputer klien lain dapat terhubung ke internet melalui router.
  • Firewall dan NAT: Konfigurasi firewall dan NAT diperlukan untuk pengaturan keamanan dan routing yang tepat.

Pilihan Koneksi Kabel vs Wireless

Video menyoroti bahwa pengguna punya dua pilihan: menggunakan koneksi wireless seperti yang dibahas sebelumnya atau koneksi kabel Ethernet ke modem. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi pengguna yang ingin menggunakan metode yang sesuai untuk kondisi jaringan di rumah.

Pentingnya Praktikan

Video menekankan pentingnya melakukan praktik berulang untuk memahami konfigurasi. Hal ini akan memudahkan pengguna mengingat dan mengaplikasikan langkah-langkah konfigurasi ke depannya.

Kesimpulan

Video memberikan petunjuk langkah demi langkah untuk menghubungkan Mikrotik ke modem melalui kabel Ethernet, termasuk konfigurasi DHCP, firewall, dan NAT, serta menekankan pilihan antara konfigurasi wireless dan wired. Pemirsa didorong untuk berlatih dan mengulangi proses untuk pemahaman yang lebih mendalam.

PART 12:

Video ini membahas pentingnya memahami perbedaan tipe OS Mikrotik (versi) saat melakukan instalasi atau upgrade. Penting untuk memilih versi yang sesuai dengan kebutuhan dan tingkat keahlian. Ada tiga tipe utama:

  • Launcher: Versi paling stabil, cocok untuk penggunaan sehari-hari. Tidak ada fitur baru ditambahkan.
  • Stable: Stabil dan sudah fix seperti launcher namun dengan penambahan fitur terbaru.
  • Testing: Versi rilis testing untuk fitur-fitur baru. Potensi masalah lebih besar, cocok untuk yang mau mencoba fitur new release dengan resiko.
  • Development: Versi ini untuk eksperimen, memiliki perubahan signifikan dan lebih banyak masalah.


Keamanan OS Mikrotik

Video menekankan pentingnya keamanan dengan menggunakan OS Mikrotik terbaru untuk menghindari kerentanan keamanan. Sama seperti penggunaan sistem operasi Windows 7, yang rentan terhadap ancaman keamanan karena tidak lagi mendapatkan pembaruan, OS Mikrotik versi lama berpotensi memiliki kerentanan. Oleh karena itu, upgrade ke versi terbaru sangat direkomendasikan untuk keamanan.

Cara Mendownload dan Memilih OS Mikrotik

Video ini menjelaskan cara memilih OS Mikrotik yang tepat ketika mendownload. Hal penting lainnya adalah memastikan tipe processor Mikrotik yang akan digunakan sesuai dengan tipe file OS yang diunduh. (misalnya, *.ipk atau .tgz). Perbedaan file ekstensi juga dijelaskan. Mikrotik.com jadi sumber penting untuk menemukan versi OS yang tepat untuk kebutuhan.

Upgrade dan Downgrade OS

Video juga membahas tentang langkah-langkah upgrade dan downgrade OS Mikrotik .

Kesimpulan: 

Video ini menyoroti memilih versi yang tepat bergantung pada tujuan pemakain. Bagi yang ingin eksperimen dengan fitur terbaru, versi testing bisa dipertimbangkan. Namun untuk operasional, launcher atau stable disarankan untuk stabilitas.


PART 13:

Video ini membahas cara meng-upgrade sistem operasi (OS) MikroTik ke versi terbaru. Penting untuk selalu mengupgrade ke versi terbaru karena akan meningkatkan keamanan, fitur, dan perbaikan bug. Video menjelaskan bahwa versi lama lebih rentan terhadap eksploitasi malware.

Dua Metode Upgrade

Video menyajikan dua metode upgrade:

  • Metode Otomatis (Jika Terhubung Internet): Dengan memanfaatkan fitur PKG (Package Manager) yang tersedia di dalam sistem MikroTik. Prosesnya cukup mudah, hanya perlu mengklik "upgrade" dan sistem akan otomatis mendownload dan menginstall versi terbaru. Metode ini cocok untuk pengguna yang sudah terhubung internet.
  • Metode Manual (Jika Tidak Terhubung Internet): Untuk pengguna yang tidak terhubung internet, perlu mendownload file OS terlebih dahulu, lalu memindahkannya ke MikroTik dan memulai instalasi secara manual setelah restart. Prosedur ini lebih rumit daripada metode otomatis.

Memilih Versi yang Tepat

Video juga menjelaskan tentang pilihan versi yang tersedia. Ada versi Stable, Testing, dan Development. Versi Stable adalah yang direkomendasikan untuk penggunaan sehari-hari. Versi Testing digunakan untuk mencoba fitur baru yang sedang dalam pengembangan. Versi Development merupakan versi paling eksperimental, dan tidak disarankan untuk produksi.

Perhatikan Kompatibilitas

Pengguna perlu memperhatikan kompatibilitas OS dengan hardware MikroTik. Ini mencakup model hardware dan arsitektur untuk mencegah konflik.

Verifikasi dan Monitoring

Video menjelaskan bagaimana memantau proses upgrade, melihat ukuran download, dan memastikan proses berjalan dengan baik.

Kesimpulan

Video ini memberikan panduan yang komprehensif tentang cara meng-upgrade MikroTik, baik dengan koneksi internet maupun tanpa. Video menekankan pentingnya meng-upgrade OS untuk meningkatkan keamanan dan memperoleh fitur terbaru.

PART 14:

Video ini membahas cara upgrade Mikrotik secara manual, khususnya ketika tidak terdapat koneksi internet. Langkah-langkahnya secara ringkas adalah sebagai berikut:

  • Unduh file upgrade dari website mikrotik.com. Perhatikan arsitektur hardware (misalnya, mipsbe). Unduh versi yang stable dan sesuaikan dengan tipe prosesor.
  • Salin file upgrade ke flashdisk, pastikan diletakkan di direktori root.
  • Upgrade menggunakan Winbox dengan konektivitas ke Mikrotik melalui kabel LAN atau koneksi jaringan lainnya. Bisa juga menggunakan protokol DCP-8291 atau FTP client.
  • Masukan file upgrade ke Mikrotik melalui Winbox.
  • Restart Mikrotik setelah proses upgrade selesai.
  • Verifikasi upgrade dengan mengecek versi Mikrotik yang sudah ter-upgrade. Pastikan versi sudah naik ke yang diinginkan.

Pertimbangan Penting

Video menekankan beberapa poin penting:

  • Perhatikan arsitektur hardware Mikrotik untuk memilih file upgrade yang tepat.
  • Gunakan versi stable, bukan yang extra atau development, untuk stabilitas sistem.
  • Jangan memasukkan file upgrade ke dalam folder selain root folder di flashdisk.
  • Pastikan file upgrade cocok dengan jenis dan arsitektur hardware yang ada.
  • Jika diperlukan, kontrol ukuran file yang di-download untuk mencegah kepenuhan ruang penyimpanan. Memilih file yang sesuai dengan kebutuhan.
  • Proses upgrade dilakukan secara manual, sehingga membutuhkan ketelitian dan penyesuaian.

Kesimpulan

Video ini memberikan panduan praktis untuk upgrade Mikrotik secara manual. Tips-tips dan perhatian pada detail arsitektur, versi, dan manajemen file menjadi faktor kunci. Ini bermanfaat untuk pengguna yang berada di daerah terpencil yang tidak memiliki akses internet.

PART 15:

Video ini membahas tentang manajemen paket (PKG) pada Mikrotik RouterOS. Penjelasannya berfokus pada pemahaman bahwa fitur-fitur Mikrotik tergantung pada paket yang diinstal. Jika paket tertentu tidak terinstal, fitur terkait tidak akan tersedia. Misalnya, untuk menggunakan fitur wireless, hotspot, atau DHCP, paket-paket terkait harus diinstal terlebih dahulu.

Perbedaan Paket "Main" dan "Extra"

Video menjelaskan perbedaan antara paket "main" dan "extra". Paket "main" biasanya berisi fitur-fitur standar, sedangkan paket "extra" berisi fitur tambahan. Pilihan paket ini berpengaruh pada fitur-fitur yang tersedia. Paket "extra" dapat diunduh dan diinstal untuk menambah fitur.

Cara Menambahkan Paket "Extra"

Metode penambahan paket "extra" dijelaskan dengan cara mengunduh, menempatkan file, dan melakukan proses instalasi. File paket dapat diunduh dari dua pilihan, dengan keuntungan serta kerugian masing-masing.

Enable dan Disable Paket

Video juga menjelaskan cara mengaktifkan dan menonaktifkan paket tertentu. Hal ini dapat dilakukan dengan mengubah status paket menggunakan perintah pada antarmuka. Perubahan status dapat mempengaruhi fungsi Mikrotik. Contohnya, jika paket routing dinonaktifkan, fitur routing tidak akan berfungsi.

Verifikasi Perubahan

Penting untuk melakukan verifikasi perubahan setelah melakukan enable/disable atau instalasi paket baru. Salah satu caranya dengan melakukan restart Mikrotik. Video memberikan contoh tentang penyesuaian versi yang sama antara file dan sistem Mikrotik untuk menghindari error.

Kesimpulan

Video ini menjelaskan konsep penting terkait manajemen paket pada Mikrotik. Pemahaman mengenai ketergantungan fitur terhadap paket adalah inti dari metode pengaturan. Pemirsa diajak untuk memahami cara menambahkan, dan menonaktifkan paket untuk mengoptimalkan fungsi Mikrotik sesuai kebutuhan.

PART 16:

Video ini membahas cara mengatasi masalah pada Mikrotik setelah upgrade ke versi terbaru. Seringkali upgrade ke versi terbaru menyebabkan fitur-fitur yang sebelumnya berfungsi normal menjadi error. Video ini menjelaskan downgrade sebagai solusi sementara sambil menunggu versi terbaru lebih stabil.

Downgrade Mikrotik: Menemukan Versi yang Sesuai

Untuk melakukan downgrade, langkah pertama adalah mencari versi OS Mikrotik yang sesuai dengan spesifikasi hardware. Ini penting agar proses downgrade berjalan lancar dan sesuai dengan hardware anda, dengan melihat versi yang kompatibel berdasarkan tipe prosesor dan arsitekturnya. Video menunjukkan bagaimana mencari dan mengunduh arsip versi lama ini, bahkan untuk versi candidate release.

Prosedur Downgrade

Video mendemonstrasikan proses downgrade dengan cara mengedownload dan mengekstrak file OS Mikrotik lama, lalu mengganti file OS yang lama dengan yang baru. Metode yang digunakan adalah drag and drop dari folder. Proses ini harus dilakukan dengan hati-hati dan memilih hanya file yang diperlukan agar tidak terjadi kesalahan. Pastikan semua file yang dibutuhkan ada di dalam folder yang di-drag and drop.

Pentingnya Downgrade

Video ini menjelaskan skenario di mana fitur-fitur Mikrotik pada versi terbaru mengalami masalah setelah upgrade (error hotspot, wireless drop). Dengan melakukan downgrade sementara, bisa membantu mengidentifikasi penyebab masalah dan memastikan jaringan bekerja normal kembali sebelum versi yang lebih stabil dirilis.

Kesimpulan

Pada intinya, video ini memberikan panduan tentang bagaimana cara men-downgrade Mikrotik OS ke versi yang lebih lama bila terjadi masalah setelah upgrade. Ini menyediakan solusi sementara sampai versi terbaru tersedia dan lebih stabil. Diharapkan dengan panduan ini, pengguna Mikrotik dapat memecahkan masalah potensial dan mempertahankan kinerja jaringan yang optimal.

PART 17:

Video ini membahas tentang proses upgrade sistem operasi (OS) Mikrotik dan cara kerja bootloader. Pembahasan berfokus pada troubleshooting yang mungkin terjadi ketika proses upgrade tidak berjalan lancar.

Dua Cara Bootloader Mikrotik

Video menjelaskan bahwa Mikrotik memiliki dua cara untuk menjalankan OS, yaitu menggunakan bootloaders utama dan cadangan. Kedua bootloaders ini berperan penting dalam proses booting dan upgrade routerboard. Bootloader utama digunakan untuk menjalankan OS yang sedang aktif, sementara bootloader cadangan akan aktif jika terjadi kesalahan.

Alternatif Jika Upgrade Gagal

Penjelasan video menekankan bahwa ketika proses upgrade mengalami masalah (misalnya file OS salah atau kerusakan), bootloader cadangan akan secara otomatis memulihkan sistem ke konfigurasi sebelumnya. Hal ini penting untuk mencegah kerusakan pada routerboard.

Pentingnya Mengetahui Informasi Routerboard

Video juga menyoroti pentingnya memeriksa spesifikasi motherboard pada routerboard sebelum proses upgrade. Dengan mengetahui detail seperti tipe prosesor dan spesifikasi hardwareterhindar dari permasalahan incompatibility.

Memahami Pilihan Boot

Video menjelaskan metode booting yang ada, seperti dari harddisk atau jaringan (netinstall). Pemahaman tentang pilihan ini akan membedakan penggunaan netinstall. Ini penting untuk melakukan proses upgrade, terutama menggunakan metode netinstall.

Kesimpulan

video membahas tentang gambaran bagaimana bootloader berperan menjaga stabilitas sistem, dan bagaimana mengidentifikasi root cause permasalahan pada proses upgrade. Video juga menggaris bawahi pentingnya pemeriksaan spesifikasi sistem hardware sebelum melakukan proses upgrade agar tidak ada error.

PART 18:

Video ini membahas pentingnya mengelola user dan privilege pada router Mikrotik untuk meningkatkan keamanan. Pembicara menekankan bahwa penggunaan user admin bawaan berisiko tinggi karena mudah diserang.

Bahaya User Admin

Dijelaskan bahwa terdapat upaya penyusupan atau brute-force terhadap router Mikrotik yang memanfaatkan user admin. User admin ini rentan terhadap serangan dari luar jaringan karena tidak memiliki proteksi tambahan.

Konfigurasi User Baru dan Grup

Untuk mengatasi risiko ini, video menjelaskan langkah-langkah membuat user baru dengan priviledge yang lebih terbatas. Ini dilakukan melalui menu System > Users. Penting untuk membuat user dan grup baru untuk meningkatkan keamanan sistem.

Pengaturan Hak Akses (Privilege)

Video menjelaskan cara mengatur hak akses (privilege) pada user yang dibuat dengan cara mengelola grup user dan IP yang diperbolehkan melakukan akses. Ini dapat membatasi akses ke router Mikrotik hanya dari IP address tertentu saja.

Contoh Kasus dan Solusi

Video memberikan beberapa contoh untuk memperjelas. Misalnya, mengubah range IP yang diijinkan untuk akses ke router. User baru dapat memiliki akses terbatas, misalnya hanya dari IP lokal atau IP tertentu, bukan seluruh IP di internet.

Kesimpulan

Dengan membuat user baru dan mengelola hak aksesnya, pengguna dapat meningkatkan keamanan mikrotik mereka. Langkah ini mencegah serangan dari luar jaringan dan melindungi akses dari user dalam jaringan. Kesimpulannya, video ini fokus pada pengaturan user dan grup pada Mikrotik untuk keamanan.

PART 19:

Video ini membahas tentang grup pada MikroTik RouterOS. Pemateri menjelaskan perbedaan hak akses (privilege) di antara grup-grup yang sudah dibuat secara default. Ada tiga grup utama:

  • Full: Memberikan akses penuh untuk semua operasi, termasuk konfigurasi, pembuatan user, dan akses file.
  • Read Only: Hanya memungkinkan akses baca (read) pada konfigurasi, tidak bisa membuat perubahan (write), atau menambahkan user baru.
  • Specific: Memberikan akses yang lebih spesifik (tergantung konfigurasi).

Perbedaan Hak Akses Antar Grup

Pemateri mendemonstrasikan bagaimana masing-masing grup memiliki perbedaan dalam hal kemampuan untuk:

  • Mengkonfigurasi: Grup Full diizinkan, Read Only dan Specific tidak.
  • Membuat user baru: Grup Full diizinkan, Read Only dan Specific tidak.
  • Mengakses dan memodifikasi file: Grup Full diizinkan, Read Only dan Specific tidak.
  • Telnet dan SSH: Semua grup memungkinkan akses.
  • Perintah ping: Semua grup diizinkan.

Kesimpulan

Video ini membahas tentang  pemahaman mengenai grup pada MikroTik penting untuk mengelola akses pengguna dan menghindari potensi kesalahan. Pengguna dapat memanfaatkan keanekaragaman grup ini untuk membatasi akses yang tidak diinginkan pada MikroTik. Video ini mendorong terus berlatih dan mencoba sendiri untuk menguasai konsep ini. Pembahasan berlanjut pada topik layanan lain (services) yang akan dibahas pada tahap selanjutnya.

PART 20:

Video ini membahas tentang FB Service di Mikrotik, khususnya bagaimana mengontrol akses ke Mikrotik melalui berbagai service, seperti Telnet, SSH, dan Winbox. Penjelasannya fokus pada bagaimana mengubah port default untuk meningkatkan keamanan.

Manajemen User dan Pembatasan Akses

Video menjelaskan cara membatasi akses login ke Mikrotik melalui service yang berbeda. Pengguna dapat menonaktifkan atau mengubah port untuk melindungi Mikrotik dari akses yang tidak sah. Ini dilakukan agar hanya user tertentu yang bisa mengakses service tertentu.

Mengubah Port untuk Keamanan

Penting untuk memahami konsep mengubah port default (port 23 untuk Telnet, 22 untuk SSH, 80 untuk HTTP, dll.). Mengganti port ke yang lain (misalnya 30700 untuk Telnet) dapat meningkatkan keamanan dengan menyulitkan akses bagi orang yang tidak berwenang.

Contoh Praktis

Video memperlihatkan bagaimana praktik mengganti port default layanan Telnet. Setelah mengubah port, koneksi ke Mikrotik hanya akan bisa dilakukan lewat port yang baru didefinisikan. Contoh lainnya ditunjukkan dengan mengubah port untuk Winbox.

Konfigurasi Custom

Video mendemonstrasikan cara memodifikasi port layanan lainnya seperti SSH dan Winbox. Ini memungkinkan penggunaan port kustom untuk masing-masing layanan, yang lebih aman dibanding menggunakan port default. Ini akan membuat konfigurasi menjadi lebih terkontrol.

Kesimpulan

 Video ini menyoroti bagaimana menyesuaikan port layanan di Mikrotik untuk meningkatkan keamanan. Penggunaan port kustom di sarankan agar akses hanya diberikan pada user yang berwenang saja, jauh lebih aman dibanding port default. Menyampaikan kesadaran akan pentingnya praktik pengaman sistem.

PART 21:

Video ini membahas cara membuat user Mikrotik yang hanya memiliki akses terbatas pada menu hotspot. Tujuannya adalah untuk memberikan kontrol akses yang lebih spesifik, misalnya, user tersebut hanya bisa menambahkan user hotspot saja, tanpa bisa mengakses fitur-fitur Mikrotik lainnya.

Menggunakan Fitur Skin

Untuk membuat user dengan akses terbatas, video ini menjelaskan penggunaan fitur skin pada Mikrotik. Skin memungkinkan penyesuaian tampilan antarmuka web Mikrotik. Dengan skin, administrator dapat menyembunyikan atau menampilkan menu-menu tertentu, sehingga hanya menu hotspot saja yang tampak pada user tersebut.

Prosedur Pembuatan User Terbatas

Video mendemonstrasikan langkah-langkah berikut:

  • Masuk ke menu skin design pada antarmuka web Mikrotik.
  • Membuat group baru, misalnya "hotspot only".
  • Mengatur akses menu untuk grup tersebut. Menu yang ingin disembunyikan dimatikan aksesnya, sedangkan menu yang diperbolehkan diaktifkan. Penting untuk menonaktifkan akses ke menu-menu yang tidak perlu, seperti SSH, Winbox, dan lain-lain.
  • Menetapkan user ke grup "hotspot only".

Contoh Penggunaan

Video memberikan contoh bagaimana cara memberikan akses pengguna (misalnya, user "Yusawi") untuk menambahkan user hotspot saja, tetapi tidak dapat mengakses fitur/menu lain. Aplikasi ini berguna untuk memberikan kontrol akses yang presisi.

Kesimpulan

Video ini menyoroti pemahaman cara kerja skin pada Mikrotik, administrator dapat membuat user dengan akses terbatas hanya pada menu hotspot. Ini berguna untuk manajemen dan keamanan jaringan yang lebih baik. Video ini juga menekankan pentingnya mengatur akses pengguna secara spesifik agar tidak terjadi kesalahan konfigurasi dan potensi kebocoran informasi.

PART 22:

Video menjelaskan pentingnya membackup konfigurasi Mikrotik sebelum melakukan perubahan atau troubleshooting. Terdapat dua jenis file backup:

  • Binary File (dot backup): Digunakan untuk memulihkan konfigurasi pada router dengan tipe yang sama. Jika router awal adalah RB941, maka restore-nya juga harus pada RB941, bukan RB952. File ini tidak bisa dibaca menggunakan text editor, melainkan hanya untuk restore. Ia tidak menyimpan semua konfigurasi, hanya konfigurasi router itu sendiri. Tidak pula menyimpan username dan password.
  • Script File: Digunakan untuk memulihkan konfigurasi pada router dengan tipe berbeda. File ini bisa dibaca menggunakan text editor dan bisa menyimpan semua konfigurasi router, termasuk IP address, interface wireless, user, dan login. Akan tetapi, username dan password tidak tersimpan di dalam file.

Cara Backup

Video menunjukkan cara melakukan backup menggunakan binary file melalui menu "files".

  • Backup default: Backup ini terenkripsi menggunakan username dan password. Ini cara yang lebih aman karena menyimpan seluruh konfigurasi router termasuk internet dan output.
  • Backup Manual: Adalah backup tanpa nama file khusus yang tersimpan dengan format spesifik yang memberikan informasi tanggal pembuatan backup.

Cara Restore

Video mendemonstrasikan cara memulihkan konfigurasi yang telah di-backup menggunakan binary file:

  • Download file backup ke komputer.
  • Klik restore di menu files Mikrotik.
  • Pilih file backup yang didownload.
  • Router akan me-restore konfigurasi.

Kesimpulan

Video menyoroti pentingnya membackup konfigurasi Mikrotik. Memilih metode backup yang tepat (binary atau script) tergantung pada kebutuhan dan kompatibilitas tipe router. Backup data penting dilakukan secara teratur untuk meminimalkan kehilangan data. Video juga menayangkan contoh praktek penggunaan backup binary dan menampilkan cara restore configuration dari file backup.

PART 23:

Video ini membahas cara backup konfigurasi Mikrotik menggunakan script .rsc. Berbeda dengan backup .bak, backup .rsc memiliki beberapa keunggulan, seperti:

  • Format plain text: File .rsc berformat teks biasa, sehingga bisa diedit dengan text editor. Ini memberikan fleksibilitas untuk memodifikasi konfigurasi sebelum direstore.
  • Backup parsial: Kita bisa memilih untuk membackup hanya bagian konfigurasi tertentu (misalnya, konfigurasi Wi-Fi saja).
  • Tidak membackup username/password: Backup .rsc tidak menyimpan informasi username dan password. Ini penting untuk keamanan.
  • Menggunakan perintah export dan import: Untuk membackup, gunakan perintah export. Untuk memulihkan (restore), gunakan perintah import.

Perbedaan dengan Backup .bak

Perlu diingat bahwa backup dengan ekstensi .rsc berbeda dengan backup .bak. Backup .bak bersifat binary dan tidak bisa dibaca langsung menggunakan text editor. Backup .rsc (script) bisa dibaca dan dimodifikasi dengan text editor.

Cara Backup dan Restore

Video menginstruksikan untuk membackup (dengan perintah export) dan memulihkan (dengan perintah import) konfigurasi. Perlu diperhatikan:

  • Untuk backup, gunakan perintah export file backup.
  • Untuk backup parsial, spesifikasi bagian konfigurasi yang akan di backup (contoh: export file IP).
  • Untuk memulihkan (restore), gunakan import.
  • Pengaturan yang sudah ada di Mikrotik harus dihapus sebelum melakukan restore, jika tidak, kemungkinan terjadi duplikasi data.

Penting!

  • Pastikan file backup disimpan ke komputer untuk menghindari kerusakan atau kehilangan data jika terjadi masalah pada Mikrotik itu sendiri.
  • Disarankan untuk memisahkan konfigurasi backup yang berbeda pada file terpisah. Ini mempermudah modifikasi dan penggabungan kembali konfigurasi.

Kesimpulan

Video ini menjelaskan cara backup dan restore konfigurasi Mikrotik dengan menggunakan file script .rsc sebagai alternatif dari format .bak. Pembahasan ini memberikan pemahaman mengenai cara kerja, kelebihan, dan perbedaannya, serta langkah-langkah praktis dalam penggunaannya.

PART 24:

Video ini membahas dua cara membackup dan merestore konfigurasi Mikrotik: menggunakan file di menu dan menggunakan script ekspor-impor.

Cara Mereset Konfigurasi Mikrotik (Hard Reset & Soft Reset)

Video ini menjelaskan bagaimana mereset konfigurasi Mikrotik ke pengaturan default pabrik. Hal ini berguna jika pengguna lupa username/password atau ingin memulai dari awal.

Penjelasan Metode:

  • Hard Reset: Memerlukan pencabutan power dan penekanan tombol reset pada perangkat Mikrotik. Setelah itu, power dihidupkan kembali. Jeda waktu sekitar 5-8 detik diperlukan. Ini mereset konfigurasi perangkat secara fisik.
  • Soft Reset: Melalui Winbox, dengan opsi "Remove Configuration" atau "System Reset Config." Ini mereset konfigurasi tanpa harus melakukan restart perangkat secara fisik.

Kondisi yang Membutuhkan Reset

Video menekankan kebutuhan untuk melakukan reset dalam situasi berikut:

  • Lupa username/password.
  • Ingin memulai ulang konfigurasi dari nol.
  • Mengatasi masalah login.
  • Untuk recovery konfigurasi router ke default pabrik.

Fungsi Tambahan Reset

Reset tidak hanya mereset konfigurasi, tetapi juga dapat memulihkan bootloader router bila terjadi masalah upgrade.

Install Ulang OS Mikrotik

Video menjelaskan bahwa reset dapat digunakan untuk menginstall ulang OS Mikrotik, baik menggunakan metode "netinstall" dari informasi yang ada maupun metode lain.

Praktek Reset (Hard Reset)

Video mendemonstrasikan cara melakukan hard reset, menunjukkan langkah-langkah secara detail. Ini meliputi pencabutan power, penekanan tombol reset , dan menunggu 5-8 detik untuk proses restart.

Kesimpulan

Video ini memberikan langkah-langkah jelas untuk melakukan hard reset dan soft reset pada Mikrotik, dan berbagai situasi di mana reset diperlukan. Penting untuk dipahami cara mereset ini membantu mengatasi berbagai tantangan, terutama jika password lupa atau masalah konfigurasi lainnya.

PART 25:

Video ini membahas tentang riset konfigurasi Mikrotik. Jika masih bisa login ke Mikrotik, tidak perlu menekan tombol reset. Cukup akses menu System -> Configuration, lalu pilih opsi yang sesuai.

  • No Default Configuration: Pilihan ini akan menghapus semua settingan, termasuk yang diinstal dari pabrik, kecuali username dan password. Ini cocok untuk mengembalikan konfigurasi ke versi awal.
  • Keep Your Configuration: Pilihan ini akan menyimpan semua settingan, kecuali yang yang diubah secara manual.
  • Reset Semua Kecuali Username dan Password: Opsi ini menghapus semua settingan selain username dan password.

Backup dan Restore Konfigurasi

Video juga menjelaskan tentang backup dan restore konfigurasi Mikrotik. Jika diinginkan, konfigurasi dapat di-backup sebelum melakukan reset. File backup tersebut dapat disimpan dan digunakan untuk memulihkan konfigurasi.

  • Memilih Backup: Untuk membuat file backup, pastikan opsi backup diaktifkan.
  • Import File Backup: Untuk memulihkan konfigurasi dari file backup, import file backup. Hal ini akan menggantikan isi konfigurasi Mikrotik.

Menangani Kesulitan Reset

Video menyarankan beberapa cara jika kesulitan melakukan reset konfigurasi, mengingatkan untuk mencoba opsi reset dengan konfirmasi dari aplikasi Winbox.

  • Jika masih tidak bisa melakukan reset, bisa melalui instalasi ulang/ reinstlasi sistem. Ini seperti instalasi ulang sistem operasi (OS) pada komputer.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, video ini memberikan panduan lengkap tentang cara melakukan reset konfigurasi Mikrotik dengan aman dan efektif. Video memuat beberapa opsi, memungkinkan pengguna melakukan riset konfigurasi sesuai kebutuhan. Penggunaan backup dan restore juga disoroti sebagai bagian penting untuk menghindari kehilangan data penting.

PART 26:

Video ini membahas tentang lisensi yang penting untuk dipertimbangkan ketika memilih perangkat MikroTik. Lisensi MikroTik dibagi menjadi dua kategori utama:

  • Lisensi bawaan (built-in): Terdapat dalam perangkat tertentu, seperti Routerboard tertentu. Level lisensi menentukan fitur yang tersedia dan batasan upgrade sistem operasi. Lisensi ini disimpan di hardisk routerboard. Contohnya, RB941 sudah memiliki level 4.
  • Lisensi terpisah (x86): Memungkinkan untuk membeli lisensi untuk penggunaan pada komputer, VPS (Virtual Private Server), atau virtualisasi lainnya di situs mikrotik.com atau melalui distributor. Ini memiliki lisensi tipe khusus chr untuk pemakaian di lingkungan virtual.


Tingkatan Lisensi Mikrotik

Video menjelaskan berbagai level lisensi:

  • Level 0: Demo gratis, terbatas fitur dan waktunya hanya 24 jam.
  • Level 3: Biasanya untuk klien nirkabel (wireless client), point-to-point bridge (misalnya untuk tower). Level 3 tidak bisa digunakan sebagai access point WiFi.
  • Level 4: Sering digunakan untuk akses point rumah atau kantor dan sebagian provider. Harganya sekitar ratusan ribu rupiah.
  • Level 5: Digunakan untuk provider yang membutuhkan lebih banyak kapasitas. Harganya bisa mencapai 500 ribuan.
  • Level 6: Untuk kontrol terhadap banyak perangkat, harganya mencapai jutaan rupiah.






Video ini membahas tentang lisensi pada perangkat Mikrotik, yang menjadi salah satu faktor pembeda harga antar perangkat. Lisensi ini menentukan fitur dan batasan pada perangkat Mikrotik, serta dibagi menjadi dua jenis utama:

  1. Routerboard (Hardware) – Lisensi sudah termasuk dalam perangkat dan tersimpan di hardisk routerboard. Contohnya, RB941 memiliki lisensi level 4 secara bawaan.
  2. CHR (Cloud Hosted Router) – Lisensi khusus untuk perangkat virtual (VM, VPS), yang menggunakan sistem berbasis kecepatan, bukan level.

Tingkatan Lisensi Routerboard

  • Level 0: Hanya demo 24 jam.
  • Level 3: Untuk wireless point-to-point, tidak bisa menjadi access point.
  • Level 4: Bisa digunakan sebagai access point dengan batasan 200 pengguna hotspot dan VPN.
  • Level 5: Dapat menangani hingga 500 pengguna.
  • Level 6: Unlimited pengguna dan fitur.



Lisensi CHR (Cloud Hosted Router)

  • Free: Kecepatan dibatasi 1 Mbps.
  • Trial: Kecepatan penuh, tetapi hanya berlaku 60 hari.
  • Paid License: Berbayar dengan kecepatan lebih tinggi sesuai level yang dipilih.

Saat memilih perangkat Mikrotik, penting untuk memperhatikan lisensinya agar sesuai dengan kebutuhan, misalnya untuk kafe dengan 300 pengguna, sebaiknya menggunakan level 5 atau lebih tinggi.



Kesimpulan:
Video ini membahas tentang lisensi mikrotik untuk menentukan fitur, batasan, dan harga perangkat. Untuk hardware, lisensi disertakan langsung dalam perangkat, sementara untuk virtualisasi (CHR), lisensi berdasarkan kecepatan. Pemilihan lisensi harus sesuai dengan kebutuhan jaringan agar perangkat dapat bekerja optimal.

Komentar

Postingan Populer