Belajar linux fundamentals by ID-Networkers (IDN.ID)
Pada Part 1
Video ini memperkenalkan materi Linux Dasar untuk
pemula. Pemateri, Muhammad Rafi (Raffi), menjelaskan tujuan
pembelajaran yaitu menguasai skill dasar Linux, dan bagi yang ingin
mendalami, dapat mengikuti kelas lanjutan di idn.id.
Video juga memberikan gambaran umum tentang silabus pembelajaran Linux dan Mac mulai dari dasar. Materi akan dibahas secara bertahap, dimulai dari pengenalan dasar Linux.
- Bab
1: Pengantar Linux - Meliputi penjelasan apa itu Linux,
penggunaannya sehari-hari, alasan mengapa perlu mempelajarinya,
keunggulannya sebagai open-source, perbandingan dengan closed-source,
jenis-jenis distribusi Linux, arsitektur, dan hal-hal yang akan dibahas di
bab tersebut.
- Bab
2: Instalasi Linux - Membahas cara menginstal berbagai versi
Linux, baik server maupun desktop, menggunakan contoh Ubuntu dan Fedora untuk
membandingkan.
- Bab
3: Command-Line Interface (CLI) - Pengenalan CLI,
perintah dasar, dan pemahaman tentang sensitivitas huruf kapital. Cara
mengakses sistem Linux melalui konsol dan SSH juga akan dibahas.
- Bab
4: Sistem File dan Manajemen File - Memahami hirarki file system,
navigasi, pembuatan, penghapusan, pengkopian, dan pemindahan file/folder.
Penggunaan perintah pencarian file dan manajemen direktori akan dibahas.
- Bab
5: Text Editor - Pengenalan dan penggunaan beberapa text editor
populer di Linux, seperti Vi, Vim, dan Nano.
- Bab
6: Pengaturan User dan Grup - Memahami konsep user dan grup,
penambahan user/grup, pengaturan password, dan peranan sudo.
- Bab
7: Kontrol Akses - Pengaturan permission file dan folder
melalui command-line.
Kesimpulan
Video ini menekankan pembelajaran Linux secara bertahap, mulai dari pengenalan hingga instalasi dan pemahaman dasar tentang penggunaan command-line. Pemateri juga menyebutkan Open Source sebagai poin penting dari Linux. Materi akan mencakup berbagai aspek penggunaan dan pengaturan Linux, seperti instalasi, CLI, manajemen file, text editor, dan pengaturan user/grup.
Pada Part 2
Video ini membahas tentang pengertian Linux.Linux adalah sistem operasi yang berfungsi sama seperti Windows dalam menjalankan komputasi dan kegiatan sehari-hari. Perbedaannya terletak pada distribusi (distro) dan ketersediaan desktop serta server. Linux dapat digunakan untuk desktop dan server, sama seperti Windows.Penggunaan Linux di Berbagai Bidang
Video ini juga membahas tentang banyaknya penggunaan Linux dalam
berbagai perangkat dan sistem, seperti:
- Sistem
operasi pesawat terbang (airplane), menggunakan real-time OS.
- Sistem
operasi router untuk akses internet, di antaranya routerOS (dengan mikrotik).
- Smart
TV.
- Webserver.
- Android,
yang sebenarnya juga menggunakan inti Linux.
Kemudian video ini membahas tentang Perlu Belajar Linux. Penguasaan Linux sangat penting bagi siapapun yang berkecimpung dalam pengembangan software, ataupun bidang komputasi awan (cloud computing) dan Mobile application development. Linux sering digunakan di cloud instance dan untuk membangun Private Cloud. Banyak lowongan pekerjaan di bidang IT yang membutuhkan keahlian di bidang Linux.
Kemudian membahas perbedaan Open-source Software dan Close-source Software.Open-source software dikembangkan oleh komunitas dan kode sumbernya tersedia. Sementara itu, close-source software pengembangannya dikontrol oleh individu atau perusahaan. Open-source tidak selalu gratis, tetapi kode sumbernya terbuka. Close-source biasanya memiliki lisensi kepemilikan.
Selanjutnya Video ini menjelaskan beberapa distribusi Linux populer, seperti Debian, Ubuntu, Fedora, CentOS, dan OpenSUSE. Setiap distribusi memiliki paket manager dan format installer yang berbeda. Pemilihan distro tergantung kebutuhan dan preferensi pengguna. Beberapa distribusi lebih mudah didapatkan dukungan teknisnya dibandingkan distribusi lainnya.Arsitektur Linux dan Kernel
Dan Terakhir menjelaskan Linux menggunakan kernel sebagai jembatan antara
user dan hardware. Kernel mengelola berbagai aspek, termasuk:
- Memory
Management: Mengelola penggunaan memori.
- Process
Management: Mengelola proses yang dijalankan.
- Device
Drivers: Mengelola perangkat keras.
- System
Call Security: Mengelola keamanan sistem operasi.
Pada Part 3
- Pilihan
Virtualization Manager
- VMware
Workstation/Player:
- Workstation
Pro: Berbayar dengan free trial 30 hari.
- Player:
Gratis untuk penggunaan non-komersial.
- VirtualBox:
Gratis sepenuhnya dan mudah digunakan.
- Persiapan
Sebelum Instalasi
- Download
Virtualization Manager sesuai kebutuhan.
- Download
file ISO Linux dari situs resmi (misal: Ubuntu, Red Hat, atau CentOS)
dengan memilih versi yang diinginkan (desktop/server).
- Langkah
Instalasi
- Instal
Virtualization Manager (VMware/VirtualBox) di laptop.
- Tambahkan
file ISO Linux ke Virtualization Manager untuk memulai instalasi OS
Linux.
- Proses
instalasi Linux cukup mengikuti wizard (klik “Next”).
- Sumber
File ISO
- Ubuntu:
ubuntu.com
(Desktop/Server).
- Red
Hat (RHEL): redhat.com.
- CentOS:
centos.org.
- Tutorial
Instalasi
- Akan
dibuat per bagian: instalasi Ubuntu Desktop, Ubuntu Server, dan Red Hat
Enterprise Linux (RHEL).
Kesimpulan
Video ini membahas tentang instalasi Linux, perlu menyiapkan
Virtualization Manager dan file ISO Linux. Prosesnya sederhana: instal
Virtualization Manager, tambahkan ISO, lalu ikuti langkah instalasi. Pilihan
Virtualization Manager dan distribusi Linux bisa disesuaikan dengan kebutuhan
Anda.
Pada Part 4
Video ini membahas tentang proses instalasi Ubuntu Desktop menggunakan VirtualBox atau
VMware Workstation cukup sederhana dan mirip dengan instalasi Windows. Pertama,
pastikan file ISO Ubuntu sudah tersedia dan diatur dalam virtual machine. Saat
menjalankan installer, pengguna diminta memilih bahasa, layout keyboard, serta
jenis instalasi (normal atau minimal). Normal installation mencakup aplikasi
seperti browser, office suite, dan media player, sementara minimal hanya menyertakan
fitur dasar.
Selanjutnya, tentukan tipe instalasi, seperti menggunakan
seluruh disk virtual untuk instalasi Ubuntu. Pengguna juga dapat mengatur zona
waktu, nama komputer, username, dan password. Proses instalasi membutuhkan
waktu sekitar 10–20 menit, tergantung alokasi RAM pada virtual machine. Setelah
selesai, restart virtual machine, login dengan kredensial yang telah dibuat,
dan lakukan konfigurasi awal (optional). Ubuntu Desktop kini siap digunakan.
Berikut ini gambar tutorial:
Pada Part 5
Video ini membahas tentang proses Instalasi Ubuntu Server dilakukan melalui antarmuka CLI
(Command Line Interface) tanpa dukungan mouse, hanya menggunakan keyboard untuk
navigasi. Langkah pertama adalah mengatur spesifikasi virtual machine (contoh:
2 GB RAM, 1 CPU, dan 20 GB hard disk). Setelah booting, pilih bahasa,
konfigurasi keyboard, dan atur jaringan (otomatis melalui DHCP atau manual jika
menggunakan host-only adapter). Proses partisi dilakukan secara otomatis.
Pengguna kemudian diminta membuat nama pengguna, kata sandi,
dan hostname. Selanjutnya, ada opsi untuk menginstal SSH server dan fitur
server lainnya (opsional). Instalasi memakan waktu 15–20 menit, bergantung pada
spesifikasi. Setelah selesai, restart virtual machine, keluarkan media
instalasi, dan login menggunakan username serta password yang telah dibuat.
Berikut ini gambar tutorial:
Pada Part 6
Video ini membahas tentang proses Instalasi RHEL dilakukan melalui virtualisasi dengan mengatur spesifikasi virtual machine (contoh: RAM, CPU, hard disk, dan network adapter). Setelah booting, pilih opsi "Install Red Hat Enterprise Linux" dan gunakan keyboard atau mouse sesuai tahap instalasi.
Pilih bahasa, konfigurasi keyboard, zona waktu (Asia/Jakarta), dan jenis instalasi, seperti "Server with GUI," "Minimal Install," atau lainnya. Untuk partisi, gunakan opsi "Automatic Partitioning." Pastikan hostname diatur, dan network adapter dikonfigurasi agar mendapatkan IP dari DHCP. Jika perlu, tambahkan akun user atau hanya atur root password.
Proses instalasi memakan waktu sekitar 10–15 menit. Setelah selesai, reboot sistem, login menggunakan username dan password yang dibuat, dan RHEL siap digunakan.
Pada Part 7
Kemudian membahas tentang cara melakukan remote ke Server Linux,sebagai berikut:
- Menggunakan
CMD atau Terminal: Cek IP server dengan perintah ip a, lalu gunakan
perintah SSH: ssh username@IPaddress dan masukkan password.
- Menggunakan
Aplikasi Pihak Ketiga (seperti Putty atau MobaXterm):
- Download
dan install aplikasi.
- Masukkan
IP address server, port (default: 22), dan pilih jenis koneksi (SSH atau
Telnet).
- Login
menggunakan username dan password server.
- Penggunaan
Shell di Linux
- Shell
adalah tempat mengetikkan perintah Linux.
- Tanda
$ menunjukkan user biasa, sedangkan # menunjukkan user root.
- Contoh
perintah dasar:
- whoami:
Menampilkan user yang sedang login.
- uname:
Menampilkan informasi sistem operasi.
- date:
Menampilkan tanggal dan waktu.
- Menggabungkan perintah dengan && atau ;.
- Tombol Tab melengkapi perintah atau nama file yang sedang diketik secara otomatis.
- Gunakan command --help untuk melihat deskripsi fungsi suatu perintah.
Kesimpulan
Video ini membahas tutorial untuk melakukan remote ke server Linux, Anda dapat menggunakan CMD/Terminal atau aplikasi pihak ketiga seperti Putty. Shell adalah antarmuka utama untuk mengetik perintah di Linux, dengan berbagai perintah dasar yang memudahkan pengelolaan sistem. Selain itu, fitur tab completion dan command help sangat membantu untuk mempercepat proses dan memahami fungsi perintah.
Pada Part 8
- Struktur
Dasar File System:
- File
system Linux dimulai dari direktori root (/) yang menjadi hierarki utama.
Di dalamnya terdapat sub-direktori seperti /bin, /boot, /etc, /usr, dan
lainnya.
- Analoginya,
direktori root ini seperti drive C:\ pada Windows.
- Fungsi
Direktori Utama:
- /
(Root): Direktori utama yang menjadi hierarki file system.
- /boot:
Berisi file boot loader seperti kernel untuk proses booting.
- /usr:
Untuk aplikasi dan perintah pengguna, seperti /usr/bin yang menyimpan
aplikasi penting.
- /dev:
Berisi file untuk perangkat keras (device) seperti hard drive, flash
drive, dan lainnya.
- /etc:
Menyimpan file konfigurasi sistem.
- /home:
Direktori untuk file pengguna non-root, dipisahkan berdasarkan user.
- /tmp:
Folder sementara untuk file yang akan dihapus setelah sistem di-reboot.
- /var:
Berisi data yang bersifat variabel, seperti file log dan cache.
- /root:
Direktori khusus untuk pengguna root.
- Setiap
direktori memiliki fungsi spesifik yang tidak saling bercampur.
- Pengguna
dapat menelusuri isi direktori dengan perintah seperti cd dan ls.
- Linux
menggunakan konsep mounting untuk mengenali media eksternal seperti flash
drive, berbeda dengan Windows yang otomatis menampilkan drive.
Kesimpulan
Video ini membahas tentang struktur file system Linux didesain dengan hierarki yang jelas, di mana setiap direktori memiliki peran tertentu, seperti /boot untuk proses booting dan /etc untuk konfigurasi sistem. Pendekatan ini mempermudah manajemen sistem, baik untuk administrator maupun pengguna biasa. Untuk memahami lebih dalam, disarankan menelusuri masing-masing direktori dengan perintah terminal.
Pada Part 9
Video ini membahas tentang navigasi file pada sistem berbasis Linux mencakup dua pendekatan utama, yaitu Absolute Path dan Relative Path:
- Absolute
Path
- Dimulai
dengan tanda / (root directory), mirip seperti direktori C: pada Windows.
- Mengarahkan
ke lokasi file/folder secara lengkap.
- Contoh:
cd /var/log akan langsung masuk ke folder log di dalam direktori var.
- Cocok
jika lokasi file sudah diketahui dengan pasti.
- Relative
Path
- Tidak
menggunakan tanda / di awal, tetapi menyesuaikan posisi direktori aktif
saat ini.
- Contoh:
Jika sedang berada di /var, untuk masuk ke log, cukup ketik cd log.
- Cocok
untuk berpindah antar direktori dengan menyesuaikan posisi relatif
direktori saat ini.
Perintah Penting:
- pwd:
Menampilkan lokasi direktori aktif saat ini.
- cd:
Berpindah direktori ke lokasi yang ditentukan.
- cd ~:
Masuk ke home directory user aktif.
Kesimpulan:
Pada Part 10
- Membuat
File Kosong
- Perintah:
touch <nama_file>
- Contoh:
touch file1.txt akan membuat file kosong bernama file1.txt.
- Menampilkan
Isi Folder
- Perintah:
ls
- Menampilkan
daftar file dan folder dalam direktori saat ini.
- Membuat
Folder
- Perintah:
mkdir <nama_folder>
- Contoh:
mkdir folderku akan membuat folder bernama folderku.
- Melihat
Lokasi Direktori Aktif
- Perintah:
pwd
- Menampilkan
direktori tempat kita berada saat ini.
- Membersihkan
Layar
- Perintah:
clear
- Membersihkan
tampilan terminal.
- Melihat
Riwayat Perintah
- Perintah:
history
- Menampilkan
daftar perintah yang telah dijalankan sebelumnya.
- Masuk
ke Direktori Tertentu
- Perintah:
cd <nama_folder>
- Contoh:
cd folderku untuk masuk ke folder folderku.
Kesimpulan:
Pada Part 11
Video ini membahas tentang perintah dasar Linux yang digunakan untuk navigasi dan pengelolaan file serta folder. Berikut adalah beberapa perintah penting yang dijelaskan:
- Navigasi
Direktori:
- cd
.. : Keluar satu direktori.
- cd
../.. : Keluar dua direktori.
- cd
nama_folder : Masuk ke direktori tertentu.
- Membuat
dan Mengelola File/Folder:
- Copy
File/Folder:
- cp
source destination : Menyalin file/folder ke lokasi tujuan.
- Gunakan
cp -r untuk menyalin folder beserta isinya.
- Pindah
atau Ubah Nama File/Folder:
- mv
source destination : Memindahkan file/folder atau mengganti nama
file/folder.
- Hapus
File/Folder:
- rm
nama_file : Menghapus file.
- rmdir
nama_folder : Menghapus folder kosong.
- rm
-r nama_folder : Menghapus folder beserta isinya (rekursif).
- Titik
(.) dan Titik Ganda (..):
- . :
Menunjukkan direktori saat ini.
- .. :
Menunjukkan direktori di atasnya.
- Ciri
File dan Folder:
- Folder
biasanya berwarna biru atau diawali dengan huruf d (contoh: drwx).
- File
biasa diawali tanda - (contoh: -rw).
- Pembersihan
dan Riwayat:
- clear
: Membersihkan layar terminal.
- history : Menampilkan daftar perintah yang sudah dijalankan.
Kesimpulan:
Perintah dasar Linux untuk mengelola file dan direktori
sangat membantu dalam navigasi, pengelolaan, serta pemindahan file/folder.
Penting untuk berhati-hati saat menggunakan perintah rm -r karena tidak ada
opsi "Recycle Bin" untuk memulihkan data yang terhapus. Pemahaman
perintah ini akan mempermudah file management dan meningkatkan efisiensi
bekerja di Linux.
Pada Part 12
Video ini membahas tentang penggunaan wildcard dalam
manajemen file di Linux, yang memungkinkan pengguna untuk bekerja dengan beberapa
file sekaligus tanpa harus mengetikkan nama file satu per satu. Wildcard adalah
simbol atau karakter khusus yang digunakan untuk mewakili satu atau lebih
karakter dalam nama file atau direktori. Tiga jenis wildcard yang dibahas
adalah:
- Asterisk
(*): Digunakan untuk menggantikan nol atau lebih karakter dalam nama
file. Misalnya, file* akan mencocokkan semua file yang diawali dengan
"file" di dalam direktori.
- Tanda
tanya (?): Menggantikan satu karakter tunggal. Misalnya, file?.txt
akan mencocokkan "file1.txt", "file2.txt", dll.,
tetapi tidak akan mencocokkan "file10.txt".
- Kurung
kurawal ({}): Digunakan untuk membuat range atau variasi dalam nama
file. Misalnya, file{1..10}.txt akan menghasilkan 10 file dari file1.txt
hingga file10.txt.
Kesimpulan:
Video ini membahas tentang penggunaan wildcard sangat berguna untuk mempermudah pengelolaan file dalam jumlah banyak, seperti membuat, menyalin, atau menghapus file dengan cara yang lebih efisien. Dengan memahami cara menggunakan wildcard, pekerjaan yang membutuhkan banyak file dapat diselesaikan dengan cepat tanpa perlu mengetikkan setiap nama file secara manual.
Pada Part 13
Materi ini membahas tentang cara mencari file di sistem
Linux menggunakan dua perintah: find dan locate.
- Perintah
find: Digunakan untuk mencari file dengan cara menyebutkan lokasi
direktori dan nama file yang dicari. Perintah ini tidak memerlukan
database yang diperbarui secara berkala dan dapat mencari file secara
langsung dalam sistem file yang sedang aktif.
- Contoh:
find /home -name "fileku.txt" untuk mencari file fileku.txt di
dalam direktori /home.
- Perintah
locate: Memerlukan database yang berisi daftar lokasi file, yang harus
diperbarui dengan perintah updatedb. Lokasi file yang baru saja dibuat
atau diubah tidak akan muncul kecuali database tersebut diupdate terlebih
dahulu.
- Contoh:
locate fileku.txt untuk mencari file fileku.txt, dengan catatan database
sudah diperbarui.
Kesimpulan:
Video ini membahas tentang penggunaan find lebih fleksibel karena dapat
mencari file tanpa bergantung pada database, tetapi mungkin sedikit lebih
lambat karena mencari langsung di seluruh sistem. Sedangkan locate lebih
cepat karena mencari di dalam database yang sudah terindeks, namun perlu
memperbarui database tersebut jika ada file baru.
Pada Part 14
Video ini membahas tentang cara melakukan listing file dan
direktori di sistem Linux dengan berbagai perintah yang umum digunakan.
- Perintah
LS: Digunakan untuk menampilkan isi sebuah direktori. Dengan parameter
tambahan, kita bisa menyesuaikan tampilan. Contohnya, ls -a untuk
menampilkan file tersembunyi, atau ls -l untuk menampilkan detail lengkap
tentang file atau direktori.
- Perintah
cat: Digunakan untuk menampilkan isi sebuah file. Misalnya, cat
/etc/passwd untuk menampilkan isi file /etc/passwd.
- Perintah
sort: Digunakan untuk mengurutkan isi file berdasarkan abjad.
Contohnya, sort /etc/passwd akan mengurutkan baris dalam file /etc/passwd.
- Perintah
head: Digunakan untuk menampilkan beberapa baris pertama dari file.
Misalnya, head /etc/passwd untuk menampilkan 10 baris pertama.
- Perintah
tail: Digunakan untuk menampilkan beberapa baris terakhir dari file.
Misalnya, tail /etc/passwd untuk menampilkan 10 baris terakhir.
Kesimpulan:
Video ini membahas tentang manajemen file dan direktori, kita dapat menggunakan perintah-perintah di atas untuk menampilkan isi folder, mengurutkan file, atau melihat bagian tertentu dari file. Dengan memanfaatkan kombinasi parameter, kita bisa lebih mudah mengelola file di sistem Linux.
Pada Part 15
Video ini membahas tentang perintah grep, yang
merupakan alat untuk mencari pola atau kata tertentu di dalam sebuah file.
Fungsinya adalah untuk memfilter atau menampilkan baris yang sesuai dengan pola
yang dicari tanpa perlu menampilkan seluruh isi file.
- Perintah
grep: Digunakan untuk mencari kata atau kalimat dalam sebuah file.
Contohnya, grep "nama" /etc/passwd akan mencari kata
"nama" dalam file /etc/passwd dan hanya menampilkan baris yang
mengandung kata tersebut.
- Menghitung
jumlah kata: Dengan menambahkan parameter -c, kita dapat menghitung
berapa kali kata yang dicari muncul dalam file. Misalnya, grep -c
"bin" /etc/passwd akan menampilkan jumlah kemunculan kata
"bin" dalam file /etc/passwd.
- Eksplorasi
lebih lanjut: grep juga memiliki banyak parameter tambahan yang bisa
digunakan untuk memperluas fungsionalitas pencarian, yang dapat dilihat
dengan perintah grep --help.
Kesimpulan:
Video ini membahas tentang perintah grep sangat berguna untuk
mencari dan menghitung kata atau kalimat tertentu dalam sebuah file, membuatnya
lebih efisien daripada menampilkan seluruh isi file. Pengguna dapat lebih mudah
menemukan informasi spesifik tanpa harus membuka file secara keseluruhan.
Pada Part 16
Video ini membahas tentang penggunaan teks editor di Linux command line, dengan fokus pada beberapa teks editor yang sering digunakan, seperti Vi, Vim, dan Nano. Berikut adalah ringkasan dari setiap teks editor yang dijelaskan:
1. Vi:
- Merupakan
teks editor default pada banyak distribusi Linux, meskipun pada
distribusi terbaru, seperti Ubuntu 2021, lebih sering menggunakan Vim.
- Untuk mulai mengedit file menggunakan Vim, ketikkan perintah vim nama_file dan tekan i untuk masuk ke mode insert. Setelah selesai mengedit, tekan Esc untuk keluar dari mode insert, lalu ketikkan :wq untuk menyimpan dan keluar. Jika ingin keluar tanpa menyimpan, ketikkan :q!.
- Merupakan
versi modern dari Vi dengan beberapa fitur tambahan. Proses
penggunaannya serupa dengan Vi.
- Teks
editor yang lebih sederhana dan mudah digunakan daripada Vim. Untuk
mengedit file menggunakan Nano, cukup ketikkan nano nama_file dan
langsung bisa mulai mengetik. Untuk menyimpan perubahan, tekan Ctrl + X,
lalu Y untuk mengonfirmasi, dan tekan Enter.
Kesimpulan:
Pada Part 17
Video di atas menjelaskan tentang manajemen pengguna (user management) dan grup (group management) di sistem operasi Linux. Sebagai berikut pembahasannya:
- Manajemen Pengguna (User Management): Setiap pengguna di Linux memiliki identitas unik yang disebut User ID (UID). Pengguna dapat memiliki akses terbatas ke folder dan file di sistem. Pengguna juga memiliki informasi terkait lokasi penyimpanan (home directory), UID, dan nama lengkap yang dapat dilihat pada file /etc/passwd.
- Manajemen Grup (Group Management): Grup di Linux adalah sekumpulan pengguna yang berbagi akses file dan sumber daya lainnya. Setiap grup memiliki Group ID (GID), dan pengguna dapat ditambahkan ke grup tertentu untuk berbagi akses. Grup dapat dibuat menggunakan perintah groupadd, dan pengguna dapat ditambahkan ke grup menggunakan perintah usermod -aG.
- Pembuatan dan Modifikasi Pengguna: Pengguna dapat dibuat menggunakan perintah useradd dan passwd untuk menetapkan kata sandi. Untuk menambahkan pengguna ke dalam grup tertentu, digunakan perintah usermod -aG. Jika lupa kata sandi, kata sandi pengguna dapat direset menggunakan perintah passwd.
- Penyimpanan dan Lokasi: Informasi terkait pengguna disimpan di file /etc/passwd, sedangkan informasi grup disimpan di file /etc/group. Enkripsi kata sandi disimpan di file /etc/shadow, yang hanya dapat diakses oleh root.
Kesimpulan:
Video ini membahas tentang manajemen pengguna dan grup di Linux
memungkinkan administrator untuk mengatur akses sistem dengan lebih
terstruktur, mengelola folder dan file secara lebih aman dengan memberikan
batasan akses antar pengguna dan grup. Penggunaan perintah-perintah seperti
useradd, passwd, groupadd, dan usermod sangat penting dalam pengelolaan sistem
multi-user ini.
Pada Part 18
Video ini menjelaskan tentang Superuser Access
dalam sistem Linux, yang berkaitan dengan penggunaan sudo dan su untuk
mendapatkan hak akses administrator. Superuser, yang biasa disebut dengan root
di Linux, memiliki hak penuh untuk mengakses dan mengubah semua bagian sistem
tanpa batasan. Perintah sudo memungkinkan pengguna untuk menjalankan
perintah dengan hak akses administrator tanpa harus login sebagai root. Untuk
menggunakan sudo, pengguna harus memasukkan password untuk verifikasi.
Selain itu, pengguna non-root yang ingin menjalankan
perintah dengan hak akses administrator harus tergabung dalam grup sudo. Jika
tidak, mereka tidak dapat menjalankan perintah dengan sudo. Pengguna
juga dapat mengubah konfigurasi agar sudo tidak meminta password untuk
otentikasi. Namun, perubahan ini harus dilakukan dengan hati-hati karena
kesalahan dalam pengeditan file konfigurasi bisa merusak sistem.
NB:
Untuk mengetahui user-user yang dapat mengakses perintah sudo, sebagai berikut:
Kemudian cara agar user lain bisa mengakses perintah sudo, sebagai berikut:
Kesimpulan:
Video ini membahas tentang Superuser Access memberikan kontrol penuh terhadap sistem, dan dengan menggunakan perintah sudo, pengguna dapat menjalankan perintah administratif tanpa harus login sebagai root. Namun, pengelolaan akses ini harus dilakukan dengan hati-hati, terutama dalam hal pengeditan file konfigurasi agar sistem tetap aman.
Pada Part 19
Video ini menjelaskan tentang pengaturan Linux file
permissions menggunakan metode numerik dan juga mengubah kepemilikan file
(owner dan group) melalui beberapa perintah di terminal.
- Permissions
pada file di Linux dapat diatur menggunakan sistem numerik, di mana
setiap kombinasi izin (read, write, execute) diberikan angka tertentu.
- Read
(r) = 4
- Write
(w) = 2
- Execute
(x) = 1
- Kombinasi
ini dihitung dalam 3 oktet (untuk user, group, dan others), misalnya:
- 7
= rwx (read, write, execute) -> 4 + 2 + 1
- 6
= rw- (read, write) -> 4 + 2
- 5
= r-x (read, execute) -> 4 + 1
- 0
= --- (no permission)
- Contoh:
Perintah chmod 755 filename memberikan rwx untuk user, rx untuk group,
dan r-x untuk others.
- chown
digunakan untuk mengubah owner (pemilik) dari sebuah file atau folder.
- chgrp
digunakan untuk mengubah group kepemilikan dari file atau folder.
- Dalam kasus tertentu, jika ingin mengubah permission atau kepemilikan untuk seluruh isi folder, bisa menggunakan opsi -R (recursive) untuk mengubah permission pada semua file dalam direktori tersebut.
- Misalkan
kita ingin mengatur sebuah folder bernama share untuk memiliki
kepemilikan user dan group tertentu, atau memberi hak akses untuk user
tertentu, kita bisa menggunakan perintah seperti chown dan chmod.
- Kita
juga bisa mengubah grup menggunakan chgrp dan membuatnya menjadi grup
yang diinginkan, seperti grup developer.
Kesimpulan:
Video ini membahas tentang pengaturan permissions dan kepemilikan file di Linux sangat
penting untuk menjaga keamanan dan kontrol akses ke file atau direktori. Dengan
menggunakan perintah chmod untuk permission, dan chown serta chgrp
untuk ownership, kita bisa mengatur siapa yang bisa mengakses atau mengubah
file atau folder tersebut. Sistem numerik memungkinkan pengaturan yang lebih
cepat dan terstruktur.
Komentar
Posting Komentar