Belajar linux fundamentals by ID-Networkers (IDN.ID)

 


Pada Part 1

Video ini memperkenalkan materi Linux Dasar untuk pemula. Pemateri, Muhammad Rafi (Raffi), menjelaskan tujuan pembelajaran yaitu menguasai skill dasar Linux, dan bagi yang ingin mendalami, dapat mengikuti kelas lanjutan di idn.id.

Video juga memberikan gambaran umum tentang silabus pembelajaran Linux dan Mac mulai dari dasar. Materi akan dibahas secara bertahap, dimulai dari pengenalan dasar Linux.

  • Bab 1: Pengantar Linux - Meliputi penjelasan apa itu Linux, penggunaannya sehari-hari, alasan mengapa perlu mempelajarinya, keunggulannya sebagai open-source, perbandingan dengan closed-source, jenis-jenis distribusi Linux, arsitektur, dan hal-hal yang akan dibahas di bab tersebut.
  • Bab 2: Instalasi Linux - Membahas cara menginstal berbagai versi Linux, baik server maupun desktop, menggunakan contoh Ubuntu dan Fedora untuk membandingkan.
  • Bab 3: Command-Line Interface (CLI) - Pengenalan CLI, perintah dasar, dan pemahaman tentang sensitivitas huruf kapital. Cara mengakses sistem Linux melalui konsol dan SSH juga akan dibahas.
  • Bab 4: Sistem File dan Manajemen File - Memahami hirarki file system, navigasi, pembuatan, penghapusan, pengkopian, dan pemindahan file/folder. Penggunaan perintah pencarian file dan manajemen direktori akan dibahas.
  • Bab 5: Text Editor - Pengenalan dan penggunaan beberapa text editor populer di Linux, seperti ViVim, dan Nano.
  • Bab 6: Pengaturan User dan Grup - Memahami konsep user dan grup, penambahan user/grup, pengaturan password, dan peranan sudo.
  • Bab 7: Kontrol Akses - Pengaturan permission file dan folder melalui command-line.

Kesimpulan

Video ini menekankan pembelajaran Linux secara bertahap, mulai dari pengenalan hingga instalasi dan pemahaman dasar tentang penggunaan command-line. Pemateri juga menyebutkan Open Source sebagai poin penting dari Linux. Materi akan mencakup berbagai aspek penggunaan dan pengaturan Linux, seperti instalasi, CLI, manajemen file, text editor, dan pengaturan user/grup.

Pada Part 2

Video ini membahas tentang pengertian Linux.Linux adalah sistem operasi yang berfungsi sama seperti Windows dalam menjalankan komputasi dan kegiatan sehari-hari. Perbedaannya terletak pada distribusi (distro) dan ketersediaan desktop serta server. Linux dapat digunakan untuk desktop dan server, sama seperti Windows.Penggunaan Linux di Berbagai Bidang

Video ini juga membahas tentang banyaknya penggunaan Linux dalam berbagai perangkat dan sistem, seperti:

  • Sistem operasi pesawat terbang (airplane), menggunakan real-time OS.
  • Sistem operasi router untuk akses internet, di antaranya routerOS (dengan mikrotik).
  • Smart TV.
  • Webserver.
  • Android, yang sebenarnya juga menggunakan inti Linux.

Kemudian video ini membahas tentang Perlu Belajar Linux. Penguasaan Linux sangat penting bagi siapapun yang berkecimpung dalam pengembangan software, ataupun bidang komputasi awan (cloud computing) dan Mobile application development. Linux sering digunakan di cloud instance dan untuk membangun Private Cloud. Banyak lowongan pekerjaan di bidang IT yang membutuhkan keahlian di bidang Linux.

Kemudian membahas perbedaan Open-source Software dan Close-source Software.Open-source software dikembangkan oleh komunitas dan kode sumbernya tersedia. Sementara itu, close-source software pengembangannya dikontrol oleh individu atau perusahaan. Open-source tidak selalu gratis, tetapi kode sumbernya terbuka. Close-source biasanya memiliki lisensi kepemilikan.

Selanjutnya Video ini menjelaskan beberapa distribusi Linux populer, seperti Debian, Ubuntu, Fedora, CentOS, dan OpenSUSE. Setiap distribusi memiliki paket manager dan format installer yang berbeda. Pemilihan distro tergantung kebutuhan dan preferensi pengguna. Beberapa distribusi lebih mudah didapatkan dukungan teknisnya dibandingkan distribusi lainnya.Arsitektur Linux dan Kernel


Dan Terakhir menjelaskan Linux menggunakan kernel sebagai jembatan antara user dan hardware. Kernel mengelola berbagai aspek, termasuk:

  • Memory Management: Mengelola penggunaan memori.
  • Process Management: Mengelola proses yang dijalankan.
  • Device Drivers: Mengelola perangkat keras.
  • System Call Security: Mengelola keamanan sistem operasi.

Pada Part 3

    Video ini membahas tentang Instalasi Linux dapat dilakukan dengan menggunakan Virtualization Manager untuk menghindari mengganti OS utama atau dual-boot. Virtualization Manager memungkinkan pembuatan mesin virtual (VM) di dalam komputer tanpa memengaruhi sistem utama. Beriku ini tutorial instalasi Linuc di VMware:

  1. Pilihan Virtualization Manager
  1. Persiapan Sebelum Instalasi
    • Download Virtualization Manager sesuai kebutuhan.
    • Download file ISO Linux dari situs resmi (misal: Ubuntu, Red Hat, atau CentOS) dengan memilih versi yang diinginkan (desktop/server).
  2. Langkah Instalasi
    • Instal Virtualization Manager (VMware/VirtualBox) di laptop.
    • Tambahkan file ISO Linux ke Virtualization Manager untuk memulai instalasi OS Linux.
    • Proses instalasi Linux cukup mengikuti wizard (klik “Next”).
  3. Sumber File ISO
  4. Tutorial Instalasi
    • Akan dibuat per bagian: instalasi Ubuntu Desktop, Ubuntu Server, dan Red Hat Enterprise Linux (RHEL).

Kesimpulan

Video ini membahas tentang instalasi Linux, perlu menyiapkan Virtualization Manager dan file ISO Linux. Prosesnya sederhana: instal Virtualization Manager, tambahkan ISO, lalu ikuti langkah instalasi. Pilihan Virtualization Manager dan distribusi Linux bisa disesuaikan dengan kebutuhan Anda.

Pada Part 4

Video ini membahas tentang proses instalasi Ubuntu Desktop menggunakan VirtualBox atau VMware Workstation cukup sederhana dan mirip dengan instalasi Windows. Pertama, pastikan file ISO Ubuntu sudah tersedia dan diatur dalam virtual machine. Saat menjalankan installer, pengguna diminta memilih bahasa, layout keyboard, serta jenis instalasi (normal atau minimal). Normal installation mencakup aplikasi seperti browser, office suite, dan media player, sementara minimal hanya menyertakan fitur dasar.

Selanjutnya, tentukan tipe instalasi, seperti menggunakan seluruh disk virtual untuk instalasi Ubuntu. Pengguna juga dapat mengatur zona waktu, nama komputer, username, dan password. Proses instalasi membutuhkan waktu sekitar 10–20 menit, tergantung alokasi RAM pada virtual machine. Setelah selesai, restart virtual machine, login dengan kredensial yang telah dibuat, dan lakukan konfigurasi awal (optional). Ubuntu Desktop kini siap digunakan.

Berikut ini gambar tutorial:



Kesimpulan:
Instalasi Ubuntu Desktop dengan virtualisasi adalah metode yang efisien dan aman untuk mencoba Linux tanpa mengganggu sistem utama. Prosesnya user-friendly, cukup dengan mengikuti langkah-langkah wizard instalasi. Metode ini cocok untuk pengguna pemula yang ingin eksplorasi Linux.

Pada Part 5

Video ini membahas tentang proses Instalasi Ubuntu Server dilakukan melalui antarmuka CLI (Command Line Interface) tanpa dukungan mouse, hanya menggunakan keyboard untuk navigasi. Langkah pertama adalah mengatur spesifikasi virtual machine (contoh: 2 GB RAM, 1 CPU, dan 20 GB hard disk). Setelah booting, pilih bahasa, konfigurasi keyboard, dan atur jaringan (otomatis melalui DHCP atau manual jika menggunakan host-only adapter). Proses partisi dilakukan secara otomatis.

Pengguna kemudian diminta membuat nama pengguna, kata sandi, dan hostname. Selanjutnya, ada opsi untuk menginstal SSH server dan fitur server lainnya (opsional). Instalasi memakan waktu 15–20 menit, bergantung pada spesifikasi. Setelah selesai, restart virtual machine, keluarkan media instalasi, dan login menggunakan username serta password yang telah dibuat.

Berikut ini gambar tutorial:











Kesimpulan:
Instalasi Ubuntu Server lebih sederhana dibandingkan Ubuntu Desktop karena fokus pada CLI tanpa antarmuka grafis. Metode ini ideal untuk server yang membutuhkan sumber daya minimal dan fleksibilitas tinggi dalam konfigurasi.

Pada Part 6

Video ini membahas tentang proses  Instalasi RHEL dilakukan melalui virtualisasi dengan mengatur spesifikasi virtual machine (contoh: RAM, CPU, hard disk, dan network adapter). Setelah booting, pilih opsi "Install Red Hat Enterprise Linux" dan gunakan keyboard atau mouse sesuai tahap instalasi. 

Pilih bahasa, konfigurasi keyboard, zona waktu (Asia/Jakarta), dan jenis instalasi, seperti "Server with GUI," "Minimal Install," atau lainnya. Untuk partisi, gunakan opsi "Automatic Partitioning." Pastikan hostname diatur, dan network adapter dikonfigurasi agar mendapatkan IP dari DHCP. Jika perlu, tambahkan akun user atau hanya atur root password.

Proses instalasi memakan waktu sekitar 10–15 menit. Setelah selesai, reboot sistem, login menggunakan username dan password yang dibuat, dan RHEL siap digunakan.

Kesimpulan:
RHEL menyediakan opsi instalasi fleksibel sesuai kebutuhan (server, GUI, atau minimal). Dengan konfigurasi yang tepat, instalasi menjadi cepat dan praktis. Ini sangat cocok untuk kebutuhan server atau workstation berbasis Linux.

Pada Part 7

Video ini membahas mengenai lingkungan Command Line Interface (CLI), khususnya terkait penggunaan aplikasi untuk akses jarak jauh melalui protokol Secure Shell (SSH).

Kemudian  membahas tentang cara melakukan remote ke Server Linux,sebagai berikut:

    • Menggunakan CMD atau Terminal: Cek IP server dengan perintah ip a, lalu gunakan perintah SSH: ssh username@IPaddress dan masukkan password.
    • Menggunakan Aplikasi Pihak Ketiga (seperti Putty atau MobaXterm):
      • Download dan install aplikasi.
      • Masukkan IP address server, port (default: 22), dan pilih jenis koneksi (SSH atau Telnet).
      • Login menggunakan username dan password server.
  1. Penggunaan Shell di Linux
    • Shell adalah tempat mengetikkan perintah Linux.
    • Tanda $ menunjukkan user biasa, sedangkan # menunjukkan user root.
    • Contoh perintah dasar:
      • whoami: Menampilkan user yang sedang login.
      • uname: Menampilkan informasi sistem operasi.
      • date: Menampilkan tanggal dan waktu.
    • Menggabungkan perintah dengan && atau ;.

 

       2 . Tab Completion
    • Tombol Tab melengkapi perintah atau nama file yang sedang diketik secara otomatis.
       3. Help Command
    • Gunakan command --help untuk melihat deskripsi fungsi suatu perintah.

Kesimpulan

Video ini membahas tutorial untuk melakukan remote ke server Linux, Anda dapat menggunakan CMD/Terminal atau aplikasi pihak ketiga seperti Putty. Shell adalah antarmuka utama untuk mengetik perintah di Linux, dengan berbagai perintah dasar yang memudahkan pengelolaan sistem. Selain itu, fitur tab completion dan command help sangat membantu untuk mempercepat proses dan memahami fungsi perintah.

Pada Part 8

Video ini membahas mengenai struktur hierarki file, yang merupakan pengorganisasian direktori dan file dalam sebuah sistem, serta bagaimana elemen-elemen tersebut saling berhubungan dan diatur untuk memastikan kemudahan akses dan pengelolaan data.sebagai berikut:

  1. Struktur Dasar File System:
    • File system Linux dimulai dari direktori root (/) yang menjadi hierarki utama. Di dalamnya terdapat sub-direktori seperti /bin, /boot, /etc, /usr, dan lainnya.
    • Analoginya, direktori root ini seperti drive C:\ pada Windows.
  1. Fungsi Direktori Utama:
    • / (Root): Direktori utama yang menjadi hierarki file system.
    • /boot: Berisi file boot loader seperti kernel untuk proses booting.
    • /usr: Untuk aplikasi dan perintah pengguna, seperti /usr/bin yang menyimpan aplikasi penting.
    • /dev: Berisi file untuk perangkat keras (device) seperti hard drive, flash drive, dan lainnya.
    • /etc: Menyimpan file konfigurasi sistem.
    • /home: Direktori untuk file pengguna non-root, dipisahkan berdasarkan user.
    • /tmp: Folder sementara untuk file yang akan dihapus setelah sistem di-reboot.
    • /var: Berisi data yang bersifat variabel, seperti file log dan cache.
    • /root: Direktori khusus untuk pengguna root.
        2. Pengelolaan File di Linux:
    • Setiap direktori memiliki fungsi spesifik yang tidak saling bercampur.
    • Pengguna dapat menelusuri isi direktori dengan perintah seperti cd dan ls.
        3. Perbedaan dengan Windows:
    • Linux menggunakan konsep mounting untuk mengenali media eksternal seperti flash drive, berbeda dengan Windows yang otomatis menampilkan drive.

Kesimpulan

Video ini membahas tentang struktur file system Linux didesain dengan hierarki yang jelas, di mana setiap direktori memiliki peran tertentu, seperti /boot untuk proses booting dan /etc untuk konfigurasi sistem. Pendekatan ini mempermudah manajemen sistem, baik untuk administrator maupun pengguna biasa. Untuk memahami lebih dalam, disarankan menelusuri masing-masing direktori dengan perintah terminal.

Pada Part 9

Video ini membahas tentang navigasi file pada sistem berbasis Linux mencakup dua pendekatan utama, yaitu Absolute Path dan Relative Path:

  1. Absolute Path
    • Dimulai dengan tanda / (root directory), mirip seperti direktori C: pada Windows.
    • Mengarahkan ke lokasi file/folder secara lengkap.
    • Contoh: cd /var/log akan langsung masuk ke folder log di dalam direktori var.
    • Cocok jika lokasi file sudah diketahui dengan pasti.
  2. Relative Path
    • Tidak menggunakan tanda / di awal, tetapi menyesuaikan posisi direktori aktif saat ini.
    • Contoh: Jika sedang berada di /var, untuk masuk ke log, cukup ketik cd log.
    • Cocok untuk berpindah antar direktori dengan menyesuaikan posisi relatif direktori saat ini.

Perintah Penting:

  • pwd: Menampilkan lokasi direktori aktif saat ini.
  • cd: Berpindah direktori ke lokasi yang ditentukan.
  • cd ~: Masuk ke home directory user aktif.

Kesimpulan:

Video ini membahas tentang penggunakan Absolute Path untuk navigasi langsung ke lokasi yang sudah pasti, dan gunakan Relative Path untuk berpindah berdasarkan posisi saat ini. Praktikkan penggunaan perintah seperti cd dan pwd untuk lebih memahami struktur direktori dan perbedaannya.

Pada Part 10

Video ini membahas tentang pembuatan file dan folder pada sistem Linux, yang dilakukan dengan menggunakan beberapa perintah dasar berikut:
  1. Membuat File Kosong
    • Perintah: touch <nama_file>
    • Contoh: touch file1.txt akan membuat file kosong bernama file1.txt.
  2. Menampilkan Isi Folder
    • Perintah: ls
    • Menampilkan daftar file dan folder dalam direktori saat ini.
  3. Membuat Folder
    • Perintah: mkdir <nama_folder>
    • Contoh: mkdir folderku akan membuat folder bernama folderku.
  4. Melihat Lokasi Direktori Aktif
    • Perintah: pwd
    • Menampilkan direktori tempat kita berada saat ini.
  5. Membersihkan Layar
    • Perintah: clear
    • Membersihkan tampilan terminal.
  6. Melihat Riwayat Perintah
    • Perintah: history
    • Menampilkan daftar perintah yang telah dijalankan sebelumnya.
  7. Masuk ke Direktori Tertentu
    • Perintah: cd <nama_folder>
    • Contoh: cd folderku untuk masuk ke folder folderku.


Kesimpulan:

Video ini membahas tentang penggunakan perintah-perintah seperti touch, mkdir, ls, dan pwd untuk bekerja dengan file dan folder di Linux. Perintah clear dan history membantu mengelola tampilan dan melacak aktivitas. Praktikkan langkah-langkah ini untuk memahami navigasi dan manajemen file di Linux.

Pada Part 11

Video ini membahas tentang perintah dasar Linux yang digunakan untuk navigasi dan pengelolaan file serta folder. Berikut adalah beberapa perintah penting yang dijelaskan:

  1. Navigasi Direktori:
    • cd .. : Keluar satu direktori.
    • cd ../.. : Keluar dua direktori.
    • cd nama_folder : Masuk ke direktori tertentu.
  2. Membuat dan Mengelola File/Folder:
    • Copy File/Folder:
      • cp source destination : Menyalin file/folder ke lokasi tujuan.
      • Gunakan cp -r untuk menyalin folder beserta isinya.
    • Pindah atau Ubah Nama File/Folder:
      • mv source destination : Memindahkan file/folder atau mengganti nama file/folder.
    • Hapus File/Folder:
      • rm nama_file : Menghapus file.
      • rmdir nama_folder : Menghapus folder kosong.
      • rm -r nama_folder : Menghapus folder beserta isinya (rekursif).
  3. Titik (.) dan Titik Ganda (..):
    • . : Menunjukkan direktori saat ini.
    • .. : Menunjukkan direktori di atasnya.
  4. Ciri File dan Folder:
    • Folder biasanya berwarna biru atau diawali dengan huruf d (contoh: drwx).
    • File biasa diawali tanda - (contoh: -rw).
  5. Pembersihan dan Riwayat:
    • clear : Membersihkan layar terminal.
    • history : Menampilkan daftar perintah yang sudah dijalankan.


Kesimpulan:

Perintah dasar Linux untuk mengelola file dan direktori sangat membantu dalam navigasi, pengelolaan, serta pemindahan file/folder. Penting untuk berhati-hati saat menggunakan perintah rm -r karena tidak ada opsi "Recycle Bin" untuk memulihkan data yang terhapus. Pemahaman perintah ini akan mempermudah file management dan meningkatkan efisiensi bekerja di Linux.

Pada Part 12

Video ini membahas tentang penggunaan wildcard dalam manajemen file di Linux, yang memungkinkan pengguna untuk bekerja dengan beberapa file sekaligus tanpa harus mengetikkan nama file satu per satu. Wildcard adalah simbol atau karakter khusus yang digunakan untuk mewakili satu atau lebih karakter dalam nama file atau direktori. Tiga jenis wildcard yang dibahas adalah:

  1. Asterisk (*): Digunakan untuk menggantikan nol atau lebih karakter dalam nama file. Misalnya, file* akan mencocokkan semua file yang diawali dengan "file" di dalam direktori.
  2. Tanda tanya (?): Menggantikan satu karakter tunggal. Misalnya, file?.txt akan mencocokkan "file1.txt", "file2.txt", dll., tetapi tidak akan mencocokkan "file10.txt".
  3. Kurung kurawal ({}): Digunakan untuk membuat range atau variasi dalam nama file. Misalnya, file{1..10}.txt akan menghasilkan 10 file dari file1.txt hingga file10.txt.

Kesimpulan:

Video ini membahas tentang penggunaan wildcard sangat berguna untuk mempermudah pengelolaan file dalam jumlah banyak, seperti membuat, menyalin, atau menghapus file dengan cara yang lebih efisien. Dengan memahami cara menggunakan wildcard, pekerjaan yang membutuhkan banyak file dapat diselesaikan dengan cepat tanpa perlu mengetikkan setiap nama file secara manual.

Pada Part 13

Materi ini membahas tentang cara mencari file di sistem Linux menggunakan dua perintah: find dan locate.

  1. Perintah find: Digunakan untuk mencari file dengan cara menyebutkan lokasi direktori dan nama file yang dicari. Perintah ini tidak memerlukan database yang diperbarui secara berkala dan dapat mencari file secara langsung dalam sistem file yang sedang aktif.
    • Contoh: find /home -name "fileku.txt" untuk mencari file fileku.txt di dalam direktori /home.
  2. Perintah locate: Memerlukan database yang berisi daftar lokasi file, yang harus diperbarui dengan perintah updatedb. Lokasi file yang baru saja dibuat atau diubah tidak akan muncul kecuali database tersebut diupdate terlebih dahulu.
    • Contoh: locate fileku.txt untuk mencari file fileku.txt, dengan catatan database sudah diperbarui.

Kesimpulan:

Video ini membahas tentang penggunaan find lebih fleksibel karena dapat mencari file tanpa bergantung pada database, tetapi mungkin sedikit lebih lambat karena mencari langsung di seluruh sistem. Sedangkan locate lebih cepat karena mencari di dalam database yang sudah terindeks, namun perlu memperbarui database tersebut jika ada file baru.

Pada Part 14

Video ini membahas tentang cara melakukan listing file dan direktori di sistem Linux dengan berbagai perintah yang umum digunakan.

  1. Perintah LS: Digunakan untuk menampilkan isi sebuah direktori. Dengan parameter tambahan, kita bisa menyesuaikan tampilan. Contohnya, ls -a untuk menampilkan file tersembunyi, atau ls -l untuk menampilkan detail lengkap tentang file atau direktori.
  2. Perintah cat: Digunakan untuk menampilkan isi sebuah file. Misalnya, cat /etc/passwd untuk menampilkan isi file /etc/passwd.
  3. Perintah sort: Digunakan untuk mengurutkan isi file berdasarkan abjad. Contohnya, sort /etc/passwd akan mengurutkan baris dalam file /etc/passwd.
  4. Perintah head: Digunakan untuk menampilkan beberapa baris pertama dari file. Misalnya, head /etc/passwd untuk menampilkan 10 baris pertama.
  5. Perintah tail: Digunakan untuk menampilkan beberapa baris terakhir dari file. Misalnya, tail /etc/passwd untuk menampilkan 10 baris terakhir.


Kesimpulan:

Video ini membahas tentang manajemen file dan direktori, kita dapat menggunakan perintah-perintah di atas untuk menampilkan isi folder, mengurutkan file, atau melihat bagian tertentu dari file. Dengan memanfaatkan kombinasi parameter, kita bisa lebih mudah mengelola file di sistem Linux.

Pada Part 15

Video ini membahas tentang perintah grep, yang merupakan alat untuk mencari pola atau kata tertentu di dalam sebuah file. Fungsinya adalah untuk memfilter atau menampilkan baris yang sesuai dengan pola yang dicari tanpa perlu menampilkan seluruh isi file.

  1. Perintah grep: Digunakan untuk mencari kata atau kalimat dalam sebuah file. Contohnya, grep "nama" /etc/passwd akan mencari kata "nama" dalam file /etc/passwd dan hanya menampilkan baris yang mengandung kata tersebut.
  2. Menghitung jumlah kata: Dengan menambahkan parameter -c, kita dapat menghitung berapa kali kata yang dicari muncul dalam file. Misalnya, grep -c "bin" /etc/passwd akan menampilkan jumlah kemunculan kata "bin" dalam file /etc/passwd.
  3. Eksplorasi lebih lanjut: grep juga memiliki banyak parameter tambahan yang bisa digunakan untuk memperluas fungsionalitas pencarian, yang dapat dilihat dengan perintah grep --help.

Kesimpulan:

Video ini membahas tentang perintah grep sangat berguna untuk mencari dan menghitung kata atau kalimat tertentu dalam sebuah file, membuatnya lebih efisien daripada menampilkan seluruh isi file. Pengguna dapat lebih mudah menemukan informasi spesifik tanpa harus membuka file secara keseluruhan.

Pada Part 16

Video ini membahas tentang penggunaan teks editor di Linux command line, dengan fokus pada beberapa teks editor yang sering digunakan, seperti Vi, Vim, dan Nano. Berikut adalah ringkasan dari setiap teks editor yang dijelaskan:

        1. Vi:

    • Merupakan teks editor default pada banyak distribusi Linux, meskipun pada distribusi terbaru, seperti Ubuntu 2021, lebih sering menggunakan Vim.
    • Untuk mulai mengedit file menggunakan Vim, ketikkan perintah vim nama_file dan tekan i untuk masuk ke mode insert. Setelah selesai mengedit, tekan Esc untuk keluar dari mode insert, lalu ketikkan :wq untuk menyimpan dan keluar. Jika ingin keluar tanpa menyimpan, ketikkan :q!.
      

        2. Vim:
    • Merupakan versi modern dari Vi dengan beberapa fitur tambahan. Proses penggunaannya serupa dengan Vi.
   


        3. Nano:
    • Teks editor yang lebih sederhana dan mudah digunakan daripada Vim. Untuk mengedit file menggunakan Nano, cukup ketikkan nano nama_file dan langsung bisa mulai mengetik. Untuk menyimpan perubahan, tekan Ctrl + X, lalu Y untuk mengonfirmasi, dan tekan Enter.


Kesimpulan:

Video ini membahas beberapa teks editor yang bisa digunakan di Linux command line, dengan Vi dan Vim lebih kompleks dan memiliki banyak fitur, sementara Nano lebih sederhana dan cocok untuk pengguna yang baru mengenal Linux. Pengguna dapat memilih sesuai dengan kenyamanan dan kebutuhan mereka, baik menggunakan Vi, Vim, atau Nano.

Pada Part 17

Video di atas menjelaskan tentang manajemen pengguna (user management) dan grup (group management) di sistem operasi Linux. Sebagai berikut pembahasannya:

  •  Manajemen Pengguna (User Management): Setiap pengguna di Linux memiliki identitas unik yang disebut User ID (UID). Pengguna dapat memiliki akses terbatas ke folder dan file di sistem. Pengguna juga memiliki informasi terkait lokasi penyimpanan (home directory), UID, dan nama lengkap yang dapat dilihat pada file /etc/passwd.




  • Manajemen Grup (Group Management): Grup di Linux adalah sekumpulan pengguna yang berbagi akses file dan sumber daya lainnya. Setiap grup memiliki Group ID (GID), dan pengguna dapat ditambahkan ke grup tertentu untuk berbagi akses. Grup dapat dibuat menggunakan perintah groupadd, dan pengguna dapat ditambahkan ke grup menggunakan perintah usermod -aG.



  • Pembuatan dan Modifikasi Pengguna: Pengguna dapat dibuat menggunakan perintah useradd dan passwd untuk menetapkan kata sandi. Untuk menambahkan pengguna ke dalam grup tertentu, digunakan perintah usermod -aG. Jika lupa kata sandi, kata sandi pengguna dapat direset menggunakan perintah passwd.





  • Penyimpanan dan Lokasi: Informasi terkait pengguna disimpan di file /etc/passwd, sedangkan informasi grup disimpan di file /etc/group. Enkripsi kata sandi disimpan di file /etc/shadow, yang hanya dapat diakses oleh root.


Kesimpulan:

Video ini membahas tentang manajemen pengguna dan grup di Linux memungkinkan administrator untuk mengatur akses sistem dengan lebih terstruktur, mengelola folder dan file secara lebih aman dengan memberikan batasan akses antar pengguna dan grup. Penggunaan perintah-perintah seperti useradd, passwd, groupadd, dan usermod sangat penting dalam pengelolaan sistem multi-user ini.

Pada Part 18

Video ini menjelaskan tentang Superuser Access dalam sistem Linux, yang berkaitan dengan penggunaan sudo dan su untuk mendapatkan hak akses administrator. Superuser, yang biasa disebut dengan root di Linux, memiliki hak penuh untuk mengakses dan mengubah semua bagian sistem tanpa batasan. Perintah sudo memungkinkan pengguna untuk menjalankan perintah dengan hak akses administrator tanpa harus login sebagai root. Untuk menggunakan sudo, pengguna harus memasukkan password untuk verifikasi.

Untuk mengonfigurasi sistem agar dapat menjalankan perintah dengan sudo tanpa perlu memasukkan password,sebagai berikut:






Selain itu, pengguna non-root yang ingin menjalankan perintah dengan hak akses administrator harus tergabung dalam grup sudo. Jika tidak, mereka tidak dapat menjalankan perintah dengan sudo. Pengguna juga dapat mengubah konfigurasi agar sudo tidak meminta password untuk otentikasi. Namun, perubahan ini harus dilakukan dengan hati-hati karena kesalahan dalam pengeditan file konfigurasi bisa merusak sistem.

NB: 

Untuk mengetahui user-user yang dapat mengakses perintah sudo, sebagai berikut:





Kemudian cara agar user lain bisa mengakses perintah sudo, sebagai berikut:



Kesimpulan:

Video ini membahas tentang Superuser Access memberikan kontrol penuh terhadap sistem, dan dengan menggunakan perintah sudo, pengguna dapat menjalankan perintah administratif tanpa harus login sebagai root. Namun, pengelolaan akses ini harus dilakukan dengan hati-hati, terutama dalam hal pengeditan file konfigurasi agar sistem tetap aman.

Pada Part 19

Video ini menjelaskan tentang pengaturan Linux file permissions menggunakan metode numerik dan juga mengubah kepemilikan file (owner dan group) melalui beberapa perintah di terminal.

        1. Linux File Permissions (Numerik):
    • Permissions pada file di Linux dapat diatur menggunakan sistem numerik, di mana setiap kombinasi izin (read, write, execute) diberikan angka tertentu.
      • Read (r) = 4
      • Write (w) = 2
      • Execute (x) = 1
      • Kombinasi ini dihitung dalam 3 oktet (untuk user, group, dan others), misalnya:
        • 7 = rwx (read, write, execute) -> 4 + 2 + 1
        • 6 = rw- (read, write) -> 4 + 2
        • 5 = r-x (read, execute) -> 4 + 1
        • 0 = --- (no permission)
    • Contoh: Perintah chmod 755 filename memberikan rwx untuk user, rx untuk group, dan r-x untuk others.

      2. Mengubah File Ownership:
    • chown digunakan untuk mengubah owner (pemilik) dari sebuah file atau folder.
    • chgrp digunakan untuk mengubah group kepemilikan dari file atau folder.
    • Dalam kasus tertentu, jika ingin mengubah permission atau kepemilikan untuk seluruh isi folder, bisa menggunakan opsi -R (recursive) untuk mengubah permission pada semua file dalam direktori tersebut.

      3. Contoh Kasus:
    • Misalkan kita ingin mengatur sebuah folder bernama share untuk memiliki kepemilikan user dan group tertentu, atau memberi hak akses untuk user tertentu, kita bisa menggunakan perintah seperti chown dan chmod.
    • Kita juga bisa mengubah grup menggunakan chgrp dan membuatnya menjadi grup yang diinginkan, seperti grup developer.

Kesimpulan:

Video ini membahas tentang pengaturan permissions dan kepemilikan file di Linux sangat penting untuk menjaga keamanan dan kontrol akses ke file atau direktori. Dengan menggunakan perintah chmod untuk permission, dan chown serta chgrp untuk ownership, kita bisa mengatur siapa yang bisa mengakses atau mengubah file atau folder tersebut. Sistem numerik memungkinkan pengaturan yang lebih cepat dan terstruktur.















Komentar

Postingan Populer